investasi yang paling banyak dipakai adalah analisis fundamental, analisis teknikal, analisis ekonomi dan analisis rasio keuangan.
a. Analisis fundamental adalah analisis yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan yang menyangkut data-data historis perusahaan.
Karena pada umumnya harga saham bergantung pada kinerja perusahaan yang bersangkutan.
b. Analisis teknikal adalah analisis yang menggunakan data-data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dengan mengabaikan hal-hal yang
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan. c. Analisis ekonomi adalah analisis yang menggunakan berbagai indikator
yang berkaitan dengan kondisi perekonomian, seperti pengenaan pajak; tingkat kesejahteraan masyarakat dan variabel ekonomi lainnya.
d. Analisis rasio keuangan adalah analisis yang didasarkan hubungan antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang mencerminkan keadaan
keuangan serta hasil dari operasional perusahaan.
Dalam hal ini, analisis ekonomi melihat dari segi perekonomian seperti pendapatan perkapita dan pendapatan kotor suatu negara. Analisis rasio keuangan
merupakan bentuk spesifik dari analisis fundamental. Perbedaannya terletak pada penggunaan rasio keuangan untuk menentukan harga saham di masa mendatang.
2.1.3. Capital Adequacy Ratio CAR
Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka pengembangan usaha dan untuk menampung risiko kerugiannya. Modal juga berfungsi untuk
membiayai operasi, sebagai instrument untuk mengantisipasi rasio, dan sebagai alat untuk ekspansi usaha. Penelitian aspek permodalan suatu bank lebih
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana atau apakah modal bank tersebut telah memadai untuk menunjang kebutuhan. Artinya, permodalan yang dimiliki oleh
bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Kecukupan modal dalam model CAMEL dianalisis dengan menggunakan
leverage ratio dan core capital to asset ratio. Dalam hal ini, penilaian didasarkan kepada capital adequacy ratio CAR yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka capital adequacy ratio CAR perbankan minimal harus 8.
Bagi Bank yang memiliki capital adequacy ratio CAR dibawah 8 harus segera memperoleh perhatian dan penanganan yang serius untuk segera
diperbaiki. Penambahan capital adequacy ratio CAR untuk mencapai seperti yang ditetapkan memerlukan waktu, sehingga pemerintah juga memberikan waktu
sesuai dengan ketentuan. Apabila sampai waktu yang telah ditentukan, target capital adequacy ratio CAR tidak tercapai maka bank yang bersangkutan akan
dikenai sanksi.
2.1.4. Loan to Deposite Ratio LDR
Rasio loan to deposite ratio LDR berkaitan dengan likuiditas sebuah industri bank. Likuiditas menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank
pada saat ini dan masa yang akan datang. Pengaturan likuditas bank terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang
harus dibayar terutama kewajiban jangka pendek yang ada di bank antara lain adalah simpanan masyarakat seperti tabungan, giro, dan deposito. Bank juga harus
mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Berdasarkan Pakfeb 1991, bank wajib memelihara likuditasnya yang didasarkan pada rasio
loan to deposite ratio yaitu perbandingan antara kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga, termasuk pinjaman yang diterima dengan jangka waktu 3
bulan. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, maka rasio loan to deposite ratio LDR harus dibawah 89.8
Universitas Sumatera Utara
2.2. Non-Performing Loan Ratio NPL