BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan
penjelasan. Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penelitian adalah merumuskan desain penelitian agar tujuan dapat tercapai dengan
baik. Karena penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang bersifat mempengaruhi antara dua variabel atau lebih maka penelitian ini menggunakan
desain penelitian hubungan atau asosiatif dan menurut sifat hubungannya penelitian menggunakan hubungan sebab-akibat kausal.
Menurut Sugiyono 2007:30 “desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel independen variabel yang
mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang dipengaruhi”. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujan untuk hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya, dan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2003:30.
3.1.1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,2008:72. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Universitas Sumatera Utara
Efek Indonesia bergerak di bidang kredit sejak tahun 2008 sampai tahun 2010 yaitu sebanyak 18 perusahaan.
Berikut sampel penelitian: Tabel 3
No Sampel
1.
Bank Artha Graha Internasional Tbk
2.
Bank Bumiputera Indonesia Tbk
3.
Bank Central Asia Tbk
4.
Bank Century Tbk
5.
Bank CIMG Niaga Tbk
6.
Bank Danamon Tbk
7.
Bank Internasional Indonesia Tbk
8.
Bank Kesawan Tbk
9.
Bank Lippo Tbk
10.
Bank Mandiri Persero Tbk
11.
Bank Mayapada Tbk
12.
Bank Mega Tbk
13.
Bank Negara Indonesia Persero Tbk
14.
Bank Nusantara Parahyangan Tbk
15.
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
16.
Bank Swadeshi Tbk
17.
Bank UOB Buana Tbk
18.
Bank Victoria Internasional Tbk
Sampel penelitian
3.1.2. Teknik Pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling Methode. Adapun Purposive Sampling Methode yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2004:78. Kriteria yang ditentukan adalah sebagai berikut:
1. sampel merupakan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2010,
Universitas Sumatera Utara
2. memiliki laporan keuangan yang lengkap selama listing di Bursa Efek Indonesia,
3. tidak de-listing selama periode 2008 sampai 2010, 4. laporan keuangan yang audited,
5. perusahaan go public yang data semua variabelnya baik variabel dependen maupun independen tersedia dan dapat diperoleh, baik dari Indonesia Capital
Market Directory ICMD,situs Bursa Efek Indonesia BEI.
3.1.3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang yang berbentuk angka atau data kualititatif yang diangkakan Sugiyono,
2004:13. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data Erlina : 2008. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan perbankan yang bersumber dari situs Bursa
Efek Indonesia www.idx.co.id
3.1.4. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian
.
Variabel penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu berikut variabel independen bebas dan variabel dependen tidak bebas.
1. Variabel independen bebas Variabel independen yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain.
Adapun yang termasuk variabel independen adalah: Capital adequacy ratio adalah yang memperlihatkan seberapa besar jumlah
seluruh aktiva yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat beharga, dan tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh
Universitas Sumatera Utara
dana dari sumber-sumber diluar bank. Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut:
CAR = 100
x ATMR
Total Bank
Modal
Loan to deposit ratio digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagikan jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana
pihak ketiga. Semakin tinggui rasio ini, semakin rendah rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah akan semakin besar. Rasio LDR dapat dirumuskan sebagai berikut:
LDR = 100
x Ketiga
Pihak Dana
Total Kredit
Total
Non–performing loan ratio menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi
rasio ini maka semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar. Rasio NPL dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPL = 100
x Kredit
Total Bermasalah
Kredit
Return on equity digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin
tinggi ROE, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah sangat kecil. Rasio ROE dapat
dirumuskan sebagai berikut: ROE =
100 x
Ekuitas rata
Rata Pajak
Setelah Laba
−
Universitas Sumatera Utara
Dividend per share merupakan rasio yang mengukur kinerja perusahaan dengan cara membagikan dividen perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Dividend per share ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen per lembar saham. Rasio DPS dapat dirumuskan sebagai berikut:
DPS = Beredar
Saham Jumlah
Dividend Cash
2. Variabel dependen tidak bebas atau terikat Variabel dependen yaitu harga saham y yang menggunakan closing price
pertahun masing-masing perusahaan yang diteliti dengan periode penelitian dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.
3.2.Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2.1. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis statistik dan menggunakan bantuan Software SPSS ver. 18. Untuk
menghailkan data yang akurat suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas dari uji asumsi – asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain :
3.2.2. Uji normalitas
Tujuan dari uji normalitas itu sendiri menurut Ghozali 2005:110 adalah ingin mengetahui apakah model regresi variabel penganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan desain grafik.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histrogamnya menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Selain itu, dapat digunakan uji statistik Kolmogrov-Smirnov K-S, yang dijelaskan oleh
Ghozali 2005:119. Bila nilai signifikan 0.05 berarti distribusi normal. Sebaliknya bila nilai signifikan 0.05 berarti distribusi data normal.
3.2.3. Uji multikoliniearitas
Menurut Ghozali 2005:91 tujuan dari uji multikoliniearitas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel
independen. Suatu model regresi yang baik tidak ditemukannya hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Pengujian multikoliniearitas dilakukan
dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 VIF varianceinflation factor. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerence 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Menurut Ghozali 2005, cara yang dapat dilakukan jika terjadi
multikoliniearitas yaitu: 1. mengeluarkan salah satu atau lebih variabel independen yang mempunyai
korelasi tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel independen lainnya untuk membantu prediksi,
2. menggabungkan data cross section dan time series pooling data, 3. menambah data penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.2.4. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi menurut Ghozali 2005:95 adalah sebagai berikut: Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi ini muncul karena observarsi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu obeservarsi ke observasi lainnya. Hal ini sering
ditemukan pada data runtun waktu time series karena “gangguan” pada seseorang individukelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada
individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Dengan menggunakan program SPSS, deteksi adanya problem autokorelasi
adalah dengan melihat besaran DURBIN-WATSON, yaitu panduan mengenai angka D-W DURBIN-WATSON pada tabel D-X. Mengacu pada pendapat
Santoso, Singgih 2002, secara umum dapat diambil patokan sebagai berikut: 1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
2 angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3 angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Autokorelasi bisa diatasi dengan berbagai cara, misalnya dengan melakukan transformasi dan menambah data observasi.
3.2.5. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dijelaskan oleh Ghozali 2005:105 sebagai berikut: Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
homokedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan
besar. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, menurut Ghozali
2005:105 dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel
Universitas Sumatera Utara
dependen yaitu ZPRED dengan nilai residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah
terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titiknya menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas.
3.2.6. Koefisien Determinasi
2
R
Untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai
2
R berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel-variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang cross section relatif rendah karena adanya variasi yang besar
antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data kurun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
3.2.7. Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh capital adequacy ratio CAR; loan to deposite
ratio LDR; non-performing loan NPL; return on equity ROE dan dividend per share DPS secara bersama terhadap harga saham, digunakan uji ANOVA
atau uji Statistik F dengan model persamaan regresi untuk menguji masing- masing hipotesis adalah sebagai berikut:
Y =
a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+b
5
X
5
Dimana, Y
= Harga saham
Universitas Sumatera Utara
a =
konstansta b
1
,b
2
,b
3
,b
4
,b
5
= koefisien regresi
X
1
= Capital Adequacy Ratio CAR
X
2
= Loan to Deposite Ratio LDR
X
3
= Non-performing loan NPL
X
4
= Return On Equity ROE
X
5
= Dividend Per Share DPS
e =
kesalahan pengganggu error Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan t-test dan f-test
a. uji signifikasi parsial t-test pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk melihat besarnya masing-masing variabel independen
mempengaruhi variabel dependen dengan menggunakan t-test. Ha
1
: Capital adequacy ratio CAR berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. H1
1
: Capital adequacy ratio CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Ha
2
: Loan to deposite ratio LDR berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
H1
2
: Loan to deposite ratio LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Ha
3
: Non-performing loan NPL berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. H1
3
: Non-performing loan NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Ha
4
: Return on equity ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H1
4
: Return on equity ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Ha
5
: Dividend per share DPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H1
5
: Dividend per share DPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jika t
hitung
α 0.05, maka Ha diterima Jika t
hitung
α 0.05, maka Ha ditolak b. uji signifikasi simultan f-test
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang masukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F-test. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Ha
6
: Capital adequacy ratio CAR, Loan to deposite ratio LDR, Non- performing loan NPL, Return on equity ROE, dan Dividend per
share DPS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. H1
6
: Capital adequacy ratio CAR, Loan to deposite ratio LDR, Non- performing loan NPL, Return on equity ROE, dan Dividend per
share DPS secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pengujian simultan ini menggunakan uji F, yaitu dengan membandingkan
antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0,05. Kriteria pengambilan keputusan menurut Ghozali 2005: 84 sebagai berikut:
1. apabila nilai F lebih besar dari 4 dengan tingkat kepercayaan 5 dan Fhitung Ftabel, maka Ha diterima H1 ditolak,
2. apabila nilai F lebih kecil dari 4 dengan tingkat kepercayaan 5 dan Fhitung Ftabel, maka H1 diterima Ha ditolak.
3.2.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sejak Oktober 2011 dengan mengambil data dari situs BEI merupakan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan dan data dari
BI yang berisi mengenai data-data laporan keuangan perusahaan perbankan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Tahapan
Penelitian September
2011 Oktober
2011 November
2011 Desember
2011 Januari
2012 Februari
2012 Maret
2012 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan
Proposal Skripsi
Bimbingan Proposal
Skripsi Seminar
Proposal Skripsi
Bimbingan dan
Penulisan Skripsi
Ujian komprehensif
Jadwal Penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN