3. Dividen properti property dividend, yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat-
surat berharga. 4. Dividen likuidasi liquidating dividend, yaitu dividen yang dibagikan
kepada pemegang saham sebagai akibat likuidasikannya perusahaan. Dividen yang dibagikan adalah selisih antara nilai realisasi aset perusahaan
dikurangi dengan semua kewajibannya. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung
dari kebijaksanaan dividen masing-masing perusahaan dan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Dari segi perusahaan, membagikan
dividen kepada para investor memerlukan pertimbangan yang mendalam karena perusahaan juga harus memikirkan kelansungan pertumbuhan perusahaan.
Kebijakan dividen dividend policy adalah keputusan pihak manajemen untuk menentukan perlakuan terhadap earning after tax EAT, apakah dibagikan
sebagai dividen; diinvestasikan kembali; atau sebagian dividen dan sebagian diinvestasikan kembali ke perusahaan Sugiyarso dan Winarni, 2005:101.
2.1.7. Hipotesis Effisiensi Pasar Efficient Market Hypostesis
Effisiensi pasar adalah kecepatan dan kelengkapan suatu harga sekuritas dalam merespon informasi yang relevan. Dalam pasar modal yang effisien, harga
suatu saham pasti telah mencerminkan seluruh informasi yang berkaitan dengan aktivitas manajemen dan prospek di masa yang akan datang dan ketika muncul
informasi baru tentang perusahaan tersebut maka harga saham akan spontan berubah mencerminkan adanya informasi baru tersebut. Wild, et al 2005:49
mendefinisikan pasar efisien dalam tiga bentuk.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk pertama adalah pasar efisien dalam bentuk lemah weak form dimana harga sekuritas telah mencerminkan seluruh data historis yang relevan. Dengan
kata lain, informasi historis tersebut seperti harga dan volume perdagangan di masa lalu tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksikan perubahan harga di
masa yang akan datang karena sudah tercermin pada harga saat ini. Implikasinya adalah bahwa investor tidak akan bisa memprediksikan nilai pasar saham di masa
datang dengan menggunakan historis. Indonesia penganut pasar efisien dalam bentuk lemah.
Bentuk kedua adalah pasar efisien dalam bentuk setengah-kuat semi-strong market dimana harga sekuritas telah mencerminkan seluruh informasi relevan
yang dipublikasikan. Artinya harga saham yang terbentuk saat ini disamping pengaruh dari data pasar harga saham dan volume perdagangan masa lalu juga
dipengaruhi oleh semua informasi yang dipublikasikan seperti earning, dividen, pengumuman stock plit, penerbitan saham baru, dan kesulitan keuangan yang
dialami perusahaan. Harga yang digunakan pada pasar dalam tingkatan ini adalah average price atau harga rata-rata.
Bentuk ketiga adalah pasar efisien dalam bentuk kuat strong form dimana harga sekuritas telah mencerminkan seluruh informasi penting baik yang
telah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan. Dalam tingkatan ini, penurunan laba yang tidak terduga pada suatu kuartal akan direspon oleh harga
penurunan laba tersebut dan ciri pasar dalam bentuk kuat adalah menggunakan harga pada awal periode laporan keuangan. Dalam bentuk efisien kuat ini tidak
akan ada seorang investor pun yang bisa memperoleh return abnormal.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8. Tinjauan Penelitian Terdahulu