Return On Equity ROE Dividen

2.2. Non-Performing Loan Ratio NPL

Rasio non-performing loan menunjukan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar dan memungkinkan pencapaian laba semakin rendah Nasser, 2003. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit yang digolongkan sebagai non-performing adalah kredit dengan kolektibilitas kurang lancar tunggakan pokok bunga diatas 90 hari sampai dengan 120 hari, diragukan tunggakan pokok bunga diatas 120 hari sampai dengan 180 hari, dan macet tunggakan pokok bunga diatas 180 hari. Kredit dalam kategori ini adalah kredit yang kemungkinan tertagih sangat tipis. Kredit juga merupakan aktiva produktif dari suatu bank, jadi jika aktiva ini kurang produktif atau bermasalah akan menghambat kinerja suatu bank. Aktiva produktif adalah penanaman modal baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, efek, penempatan dana pada bank lain, penyertaan dan lain-lain. Oleh karena itu, para investor juga akan menilai suatu perbankan yang berujung pada keputusan investasi yang dapat mempengaruhi tingkat harga saham standar yang digunakan. Tingkat non-performing loan yang ditetapkan pemerintah adalah sebesar 5.

2.1.5. Return On Equity ROE

Rasio return on equity digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Universitas Sumatera Utara Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional setelah dikurangi pajak sedangkan rata-rata total ekuitas adalah rata-rata modal inti yang dimiliki bank, perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban modal minimum yang berlaku. Rasio return on equity ROE sering digunakan untuk melihat tingkat pengembalian dari dana yang diinvestasikannya. Oleh karena itu, peningkatan dan penurunan return on equity ROE mempengaruhi minat dari para investor yang akan berakhir pada putusan investasi yang diambil. Hal ini akan mampu mempengaruhi harga pasar saham.

2.1.6. Dividen

Stice et al. 2004:902 menyatakan bahwa dividen adalah pembagian kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proposional sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham dapat dibedakan menjadi dividen tunai, dividen saham, dividen properti dan dividen likuidasi. 1. Dividen tunai cash dividend, yaitu dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk kas tunai. 2. Dividen saham stock dividend, yaitu dividen yang dibagikan perusahaan bukan dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk saham perusahaan tersebut. Universitas Sumatera Utara 3. Dividen properti property dividend, yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat- surat berharga. 4. Dividen likuidasi liquidating dividend, yaitu dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai akibat likuidasikannya perusahaan. Dividen yang dibagikan adalah selisih antara nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari kebijaksanaan dividen masing-masing perusahaan dan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Dari segi perusahaan, membagikan dividen kepada para investor memerlukan pertimbangan yang mendalam karena perusahaan juga harus memikirkan kelansungan pertumbuhan perusahaan. Kebijakan dividen dividend policy adalah keputusan pihak manajemen untuk menentukan perlakuan terhadap earning after tax EAT, apakah dibagikan sebagai dividen; diinvestasikan kembali; atau sebagian dividen dan sebagian diinvestasikan kembali ke perusahaan Sugiyarso dan Winarni, 2005:101.

2.1.7. Hipotesis Effisiensi Pasar Efficient Market Hypostesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 77 85

“ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI Th 2010 – 2012).

0 2 16

“ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI Th 2010 – 2012).

0 1 13

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 110

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Struktur Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis - Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17