2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka diatas maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:
Struktur Aset �
�
Pertumbuhan Perusahaan
�
�
Profitabilitas �
�
Ukuran Perusahaan �
�
Umur Perusahaan �
�
�
�
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 menjelaskan pengaruh struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap
struktur modal. Struktur aset menggambarkan aset suatu perusahaan yang merupakan perbandingan jumlah aset lancar dengan aset tetap. Berdasarkan
signaling theory, manajemen mengambil tindakan dan memberi petunjuk bagi investor bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan, apakah prospek
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
Struktur Modal Y
Universitas Sumatera Utara
perusahaan menguntungkan atau kurang menguntungkan. Perusahaan yang prospeknya menguntungkan akan menghindari penjualan saham dan
mengusahakan setiap modal baru dengan cara lain termasuk penggunaan hutang. Penggunaan modal pinjaman adalah signal positif yang menunjukkan bahwa
manajemen mempercayai bahwa saham perusahaan dibawah nilai Sundjaja, 2002. “Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah yang besar dapat
menggunakan utang dalam jumlah yang besar” Sartono, 2001 : 248. Menurut Brigham dan Houston 2001:39 “perusahaan yang asetnya sesuai untuk dijadikan
jaminan kredit cenderung menggunakan lebih banyak utang”. Maka struktur aset diduga berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan dalam hubungannya dengan leverage, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan
ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan. Hal ini sesuai dengan agency
theory, di mana terjadi kesejajaran kepentingan antara principal dan agent, juga hubungan antara pemilik dan pemberi pinjaman. “Pemberi pinjaman menyediakan
dana pada perusahaan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan modal penegeluaran sekarang, yang akan datang dan struktur modal bagi
perusahaan”Sundjaja, 2002. Kehadiran kepemilikan saham oleh manajerial dapat digunakan untuk mengurangi agency cost, karena dengan memiliki saham
perusahaan diharapkan manajer langsung merasakan manfaat dari setiap keputusan yang diambilnya. Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya
Universitas Sumatera Utara
karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. Berdasarkan uraian tersebut, pertumbuhan perusahaan
diduga berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Profitabilitas menjelaskan tingkat pengembalian yang didapat dari
investasi yang ditanamkan oleh perusahaan. Menurut Brigham dan Houston 2001:40 “perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan utang yang relatif kecil”. Sesuai dengan pecking order theory bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan dari modal internal. Dengan tingkat
pengembalian yang tinggi, perusahaan lebih cenderung menggunakan dana yang dihasilkan secara internal. Modal internal yang dimaksud berupa aliran kas, laba
ditahan, dan depresiasi. Di mana ROI menunjukkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Maka profitabilitas diduga berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal perusahaan. Ukuran perusahaan dilihat dari besar kecilnya aset yang dimiliki
perusahaan tersebut. Perusahaan kecil lebih cenderung menggunakan modal sendiri dan hutang jangka pendek daripada perusahaan besar. Dengan mengetahui
ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan, maka pihak manajemen mengetahui adanya signal positif, dimana perusahaan mampu mendanai
perusahaan dengan modal pinjaman. Hal ini sesuai dengan signaling theory, bahwa manajemen mampu mengambil tindakan untuk memberi petunjuk bagi
investor tentang prospek perusahaan. Aset merupakan jaminan dalam penggunaaan hutang, maka perusahaan besar akan lebih banyak menggunakan
hutang sebagai sumber pendanaannya daripada perusahaan kecil. Karena
Universitas Sumatera Utara
perusahaan besar memiliki sumber pendanaan yang kuat. Maka ukuran perusahaan diduga berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal
perusahaan. Perusahaan yang tua atau sudah lama berdiri akan memiliki pengalaman
lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang baru saja berdiri, sehingga lebih mampu untuk bersaing di dunia bisnis. Berdasarkan asymmetric information
theory, bahwa manajer memiliki informasi yang berbeda lebih baik mengenai prospek perusahaan daripada investor. Dengan mengetahui lamanya perusahaan
berdiri dan melalui pengalaman perusahaan, manajer menyimpulkan bahwa prospek perusahaan menguntungkan atau kurang menguntungkan dimasa yang
akan datang. Dalam hal ini, perusahaan yang sudah lama berdiri memiliki tingkat kemampuan yang lebih dibanding dengan perusahaan yang baru berdiri. Sehingga
perusahaan ini lebih mampu dalam mengelola struktur modal perusahaan. Dengan demikian, umur perusahaan diduga berpengaruh positif signifikan terhadap
struktur modal.
2.4 Hipotesis Penelitian