Latar Belakang Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan, beberapa pakar sepakat bahwa untuk keluar dari krisis ekonomi ini sektor riil harus digerakkan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang dialami oleh dunia usaha, salah satunya yang sangat penting adalah masalah pendanaan. Dunia usaha mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh kemacetan kredit-kredit yang diberikan ke dunia usaha tanpa memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui. Oleh karenanya baik itu pihak manajemen maupun pihak kreditor sudah seharusnya mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan masalah pendanaan ini. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi evaluasi manajemen. Struktur modal perusahaan merupakan salah satu faktor fundamental dalam operasi perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan financing policy dari manajer keuangan yang senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting. Menurut Harnanto dalam Situmorang, 2010: 1 Universitas Sumatera Utara 1. keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kepada pihak yang menyediakan dana tersebut, atau sifat keharusan untuk pembayaran biaya modal. 2. sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana itu dalam mengelola perusahaan. 3. resiko yang dihadapi perusahaan . Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi yang paling penting bagi perusahaan. Karena melalui pendanaan yang ada dalam perusahaan, maka perusahaan mampu melakukan aktivitas operasionalnya dan mengembangkan usahanya. Adapun yang menjadi sumber dana bagi perusahaan yaitu berasal dari dana sendiri, modal saham dan hutang, baik hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Struktur modal merupakan pembiayaan permanen yang terdiri dari modal sendiri dan modal asing, dimana modal sendiri terdiri dari berbagai jenis saham dan laba ditahan. Modal asing terdiri dari berbagai jenis obligasi, hutang hipotik dan lain- lain. Penggunaan modal asing akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya penggunaan modal asing akan menentukan leverage keuangan perusahaan. Penggunaan modal asing yang berbeda-beda di antara industri maupun di antara perusahaan mencerminkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan leverage keuangan baik yang bersifat historis, manageril, dan faktor lainnya Weston dan Copeland, 1992:23 dalam Situmorang, 2010. Universitas Sumatera Utara Karena masalah pendanaan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan, maka industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sektor industri yang mengalami defisiensi modal. Bursa Efek Indonesia merupakan sarana untuk mencari dana sebagai tambahan modal. Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya lebih murah dan hal itu hanya diperoleh di pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan. Perkembangan perusahaan manufaktur di Indonesia terlihat semakin meningkat dari tahun ke tahun, karena perusahaan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, jadi sangat terbuka kemungkinan bahwa prospek perusahaan manufaktur akan tetap cerah di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan meningkatkan leverage maka perusahaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan resiko keuangan perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan masalah pajak, karena sebagian ahli berpendapat bahwa penggunaan modal yang berlebihan akan menurunkan tingkat profitabilitas. Untuk itu sebagian manajer tidak sepenuhnya mendanai perusahaannya dengan modal tetapi juga disertai penggunaan dana melalui hutang baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang karena terkait dengan sifat penggunaan dari hutang tersebut yaitu bersifat mengurangi pajak. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Balance Theory yang dikemukakan oleh Myers, 1983; Brigham, 1999 dalam Muhammad Rizal, 2002 “perusahaan mendasarkan diri pada keputusan suatu struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal yaitu struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaaan dan meminimumkan biaya modal. Struktur modal optimal dibentuk dengan menyeimbangkan keuntungan dari penghematan pajak atas penggunaaan hutang terhadap biaya kebangkrutan. Pecking Order Theory mengatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal daripada eksternal perusahaan. Penggunaan dana internal lebih didahulukan dibandingkan dengan penggunaan dana yang bersumber dari eksternal. Urut-urutan yang dikemukakan oleh teori ini dalam hal pendanaan adalah pertama laba ditahan diikuti dengan penggunaan hutang dan yang terakhir adalah penerbitan ekuitas baru Myers 1984 dalam Muhammad Rizal, 2002. Pemilihan urutan pendanaan ini menunjukkan bahwa pendanaan ini didasarkan dari tingkat cost of fund dari sumber-sumber tersebut yang juga berkaitan dengan tingkat resiko suatu investasi. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah dilakukan antara lain oleh La Rocca, et al 2009, Talberg, et al 2008, Al- Fayoumi, et al 2009 dan lain-lain dalam journal of economics and Finance. Dari penelitian tersebut diperoleh faktor – faktor yang mempengaruhi struktur modal. Penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Abimanyu 2009 mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Penelitian lanjutan yang Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh Situmorang 2010, yang meneliti tentang pengaruh struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap stuktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Tinambunan 2008, meneliti tentang pengaruh kebijakan dividen perusahaan dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Talberg, et al 2008, meneliti dengan enam faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusaahaan, dan pendapatan per karyawan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur modal rasio utang berhubungan positif dengan struktur aset dan ukuran perusahaan. Sementara profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan umur perusahaan berhubungan negatif dengan struktur modal. Dan pendapatan per karyawan tidak memiliki hubungan dengan stuktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Fayoumi, et al 2009, menyimpulkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh profitability, size dan growth, rasio utang berhubungan negatif dengan kepemilikan manajerial, dan menemukan hubungan yang signifikan antara rasio utang dengan kepemilikan institusional. Penelitian yang dilakukan oleh La Rocca, et al 2009, menyimpulkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh ROA, non-debt tax shield, tangibility, size dan growth opportunities. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, akan menjadi suatu pertimbangan bagi evaluasi manajemen. Dari beberapa penelitian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal, antara lain klasifikasi Universitas Sumatera Utara industri, ukuran perusahaan, umur perusahaan, ROA, profitabilitas, pendapatan per karyawan, non debt tax shields, operating laverage, tangibility, growth, struktur aset. Berdasarkan uraian di atas dan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian serta perbedaan pengukuran, maka peneliti tertarik untuk menganalisis lebih lanjut. Penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana pengaruh stuktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2010. Penelitian ini merupakan reflikasi dari peneliti terdahulu. Alasan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji kembali variabel-variabel yang dikemukakan oleh Abimanyu 2009, Talberg, et al 2008, Tinambunan 2008, Al-Fayoumi, et al 2009, La Rocca, et al 2009 dan Situmorang 2010. Dan alasan pemilihan sektor industri manufaktur adalah karena saham-saham perusaahaan manufaktur adalah saham-saham yang paling tahan terhadap kondisi ekonomi baik krisis maupun tidak. Sebagian besar perusahaan manufaktur tetap dibutuhkan walaupun sebagian produknya bukan merupakan kebutuhan dasar tetapi biasanya tiap rumah tangga memiliki persediaan produk-produk manufaktur sesuai dengan selera, kebutuhan dan kebiasaan masing-masing rumah tangga. Masyarakat dimungkinkan dalam kesehariannya mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur. Sebagai contoh, “industri food dan beverages, pharmaceuticals” yang memproduksi makanan dan minuman, serta obat-obatan. Setiap hari masyarakat tidak terlepas dari produk tersebut, dan selalu membutuhkannya untuk Universitas Sumatera Utara mempertahankan kelangsungan hidup. Dengan demikian diharapkan perusahaan manufaktur memiliki prospek yang menguntungkan sekarang dan masa yang akan datang. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun penelitian adalah 2008-2010.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 36 113

ANALISA PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS Analisa Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek I

0 3 15

ANALISA PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS Analisa Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek I

0 5 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar DiBEI.

4 23 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar DiBEI.

0 3 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 7 109

PENGARUH STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 12 17

PENGARUH STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 2 18