15 Burnout
Stres Kerja -1,341
-1,455 0,185
0,151 Sumber: Lampiran 4
Dilihat dari tabel 4.15 di atas terlihat bahwa nilai sig. Pada masing-masing variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa hal ini menunjukkan tidak
terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini.
E. ANALISIS DATA DAN UJI HIPOTESIS
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda tahap 2 ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel work family conflict, Burnout, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan.
Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Berganda
Model Unstandardized
Coefficient Standardized
Coeffecient Beta
T Sig.
B Std.
error
1 constant WFCX
1
Burnout .
X
2
Stress _
Kerja _
X
3
17,751 0,173
-0,285 -0,386
3,066 0,168
0,084 0,153
0,133 -0,373
-0,337 5,789
1,029 -3,402
-2,525 0,000
0,308 0,001
0,015 Dependent Variable: Kinerja Karyawan
F= 16,580 Sig.= 0,000 Sumber: lampiran 4
Hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 0,133X
1
- 0,373X
2
- 0,337X
3
2. Uji Hipotesis
a. Uji F
16 Berdasarkan hasil tabel 4.16 di atas, menunjukkan F hitung sebesar 16,580 dengan nilai
sig. 0,000. Nilai sig. F lebih kecil dari 0,05 maka secara simultan hubungan antara Work Family Conflict, Burnout, dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan hasilnya positif signifikan.
b. Uji t
1 Pengaruh Work Familiy Conflict terhadap Kinerja Karyawan Hasil pengujian pada tabel 4.16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,308 0,05. Berarti
Work Family Conflict tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Sehingga hipotesis 1 penelitian ini tidak terdukung.
2 Pengaruh Burnout terhadap Kinerja Karyawan Hasil pengujian pada tabel 4.16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 0,05. Berarti
Burnout berpengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Sehingga hipotesis 2 penelitian ini terdukung.
3 Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan Hasil pengujian pada tabel 4.16 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,015 0,05. Berarti
Stres Kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Sehingga hipotesis 3 penelitian ini terdukung.
3. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Penggunaan R
Square sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilainya akan selalu meningkat dengan adanya penambahan variabel bebas dalam satu model. Hal ini akan menimbulkan bias, karena
ingin memperoleh nila model R tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini nilai koefisien