Teori Investasi Teori Peningkatan

15 menghasilkan aktiva misalnya tabungan mendapatkan bunga dan pengambilan tabungan untuk investasi. Menurut Masbah Klasik, investasi tetap bisnis oleh kecepatan perusahaan menyesuaikan jumlah barang dan modal mereka terhadap tingkat yang diinginkan. Jika semakin besar output yang diharapkan maka jumlah barang modal yang diinginkan juga akan semakin besar, demikian juga sebaliknya. Analisi teori konsumsi Keynes bila disimak dari fungsinya memiliki 2 macam sumber konsumsi yaitu konsumsi subsidi konsumsi otonomi, manakalah tingkat pendapatan=0 dan konsumsi fungsional yaitu konsumsi yang berhubungan dengan tingkat pendapatan nasional. Bila kita memiliki data bulanan atau tahunan yang berisikan besarnya pendapatan dan konsumsi, maka sebenarnya kita dapat mengetahui dan menyusun suatu fungsi konsumsi, baik dengan cara ekonometrika, atau dengan menggunakan model matematika sederhana.

2.2.1 Teori Investasi

pada dasarnya investasi didefinisikan sebagai semua pengeluaran pada barang-barang kapital rill. Akan tetapi, dalama bahasa sehari-hari investasi juga mencakup pembelian aktiva. Secara umum pengeluaran investasi berkaitan dengan pengelolahan sumber daya yang ada saat ini untuk diperoleh penggunaan atau manfaat pada saat yang akan datang. Waluyo,2007:77 Universitas Sumatera Utara 16 Keynes berpendapat bahwa pengeluaran untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapat mengakibatkan semakin tinggi pola tingkat konsumsi selain itu, pendapatan juga berpengaruh terhadap tabungan. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar pula tabungan karena tabungan merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Walaupun pendapatan penting perananya dalam menentukan konsumsi, peranan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan: 1 Kekayaan yang terkumpul Sebagai akibat menapat harta warisantabungan yang banyak akibat usaha dimasa lalu, maka seseorang berhasil memiliki kekayaan yang mencukupi. Dalam keadaan seperti itu sudah tidak terdorong lagi untuk menabung lebih banyak.maka lebih besar bagian dari pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi dimasa sekarang. Sebaliknya, untuk orang yang tidak memperoleh warisan mereka lebih bertekat untuk menabung yang lebih banyak di masa yang akan datang. 2 Tingkat bunga Tingkat bunga dapatlah dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Rumah tangga akan berbuat lebih banyak tabungan apabila tingkat bunga tinggi karena lebih banyak bunga yang akan diperoleh. 3 Sikap berhemat Berbagai masyarakat mempunyai sikap yang berbeda dalam menabung dan berbelanja. Ada masyarakat yang tidak suka berbelanja berlebih-lebihan dan lebih Universitas Sumatera Utara 17 mementingkan tabungan. Dalam masyarakat seperti itu APC dan MPCnya adalah lebih rendah tapi ada pula masyarakat yang mempunyai kecenderungan mengkonsumsi yang tinggi yang berdiri APC dan MPCnya adalah tinggi. 4 Keadaan Perekonomian Dalam perekonomian yang tumbuh dengan teguh dan tidak banyak pengangguran masyarakat berkecenderungan melakukan perbelanjaan yang lebih aktif. Mereka mempunyai kecenderungan berbelanja lebih banyak pada masa kini dan kurang menabung. Tetapi dalam keadaan perekonomian yang lambat berkembangnya, tingkat pengangguran menunjukkan tendensi meningkat, dan sikap masyarakat dalam menggunakan uang dan pendapatanya makin berhati-hati. makalahdanskripsi.blogspot.com200807teori-konsumsi-html diakses tanggal 23052013 10:17 Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran kosumsi rumah tangga Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga: a. Faktor-faktor ekonomi b. Faktor-faktor Demografi kependudukan c. Faktor-faktor Non-Ekonomi A. Faktor-faktor Ekonomi 1. Pendapatan Rumah Tangga Household Income Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat kosumsi. biasanya makin baik tinggi tingkat pendapatan, tingkat kosumsi makin tinggi. karena ketika tingkat pendaptan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk Universitas Sumatera Utara 18 membeli aneka kebutuhan kosumsi menjadi makin besar. Atau mungkin juga pola hidup makin konsumtif, setidak-tidaknya semakin menuntut kuliatas yang baik. Contoh yang amat sederhana adalah jika pendapatan sang ayah masih sangat rendah, biasanya beras yang dipilih untuk kosumsi juga beras kelas rendahmenegah. 2. Kekeyaan Rumah Tangga Household Wealth Tercakup dalam pengertian kekayaan rumah tangga adalah kekayaan rill misalnya: rumah tannah dan mobil dan financial deposito berjangka, saham, surat-surat berharga. Kekayaan tersebut dapat meningkatkan kosumsi, karena menambah pendaptan disposibel. Misalnya bunga deposito yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterima setiap tahun menambah pendapatan rumah tangga. 3. Jumlah Barang-barang Kosumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat Pengeluaran kosumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama consumers durables. Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi biasa bersifat positif menambah dan negatif mengurani. Barang- barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka sebelumnya membeli harus banyak menabung. 4. Kebijakan Pemerintah Mengurangi Ketimpangan Distribusi Pendapatan Universitas Sumatera Utara 19 Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan meyebabkan bertambahnya pengeluaran kosumsi masyarakat secara keseluruhan

B. Faktor-faktor Demograf

1. Jumlah penduduk Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara meyeluruh, walaupun rata-rata perorang atau keluarga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah dari pada penduduk Singapura, tetapi secara absoulet tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar dari pada penduduk Singapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh kali lipat penduduk Singapura. 2. Komposisi Penduduk Komposisi penduduk satu negara dapat dilihat dari berapa klasifikasi diantarannya: Usia produktif dan tidak produktif, pendidikan rendah, menegah, tinggi dan wilayah tinggal perkotaan atau pendesaan.

C. Faktor-faktor Non-Ekonomi

Faktor-faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial-budaya masyarakat. Misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dalam tata nilai karena inggin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang mengeluarkan uang ratusan juta, bahkan miliar rupiah, hanya untuk Universitas Sumatera Utara 20 membeli rumah idaman. Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, sehingga meyebabkan terjadinya perubahanpeningkatan kosumsi. Karena itu bisa terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya. anindyaditakhoirina.wordpress.com20110417faktor-faktor-yang- mempengaruhi-tingkat-kosumsi diakses tanggal 11072013 pukul 10:28

2.2.1.1 Tabungan

Pengertian tabungan menurut Undang-undang pokok perbankan No. 10 tahun 1998, pasal 1 tabungan di definisikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan menggunkan Cek, Bilyet Giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. www.library.upnvj.ac.idpdf2s1manjemen201101005bab2.pdf diakses tanggal 23052013 10:43

2.3 kebijakan Upah dan Pendapatan