Home Industry Dalam Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Juliandi, Azuar. 2013. Metode Penelitian Deskriptif, untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan: M2000

BUKU

Jamiko, RD. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta: 2012

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Pandji, Anugera. 2007. Pengantar Bisnis: Pendekatan Bisnis dalam Era Globalisasi. Bandung: Rineka Cipta

Putong, Iskandar, DKK. 2009, Pengantar Ekonomi. Edisi 1 mitra. Medan: Wacana Medan

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Wahyudi, DKK. 2002. Keberadaan UKM di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Waluyo, Eko. DWI. 2007. Ekonomi Makro: Edisi Revisi. Malang: UMM PRESS

Web

tangggal 28 April 2013-07-30

html diakses tanggal 23 Mei 2013, pukul 10:37

pdf, diakses tanggal 23 Mei 2013, pukul 10:43


(2)

12:45

ENY,OSA. 2011. China Meliner Ri Heboh “Wikileaks” Perdagangan Bilateral. Kompas 4-7/IV)

Surat Kabar

Data UKM yang berada di Medan tahun 2013. dari Kadin (Kamar Dagang Industri). Medan

Data

Pohan Elvi farida. 2012. Pengaruh Sosial Ekonomi Rumah Tangga Terhadap Minat Belajar Siswa Sibolga

Skripsi


(3)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk yang digunakan oleh penulis di dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif kulitatif. Penelitian deskriptif kulitatif adalah penelitian yang diarahkan untuk memeberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian secara akurat dan sistematis mengenai sifat-sifat informan dan lokasi tertentu (Zuriah,2006:47), sesuai dengan namanya maka studi deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan, kebanyakan marketing research bersifat deskriftif. (Supranto,2001:38) selain itu dapat diartikan juga Tujuan Analisis deskriptif memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data seperti rata-rata (mean), jumlah (sum), simpangan baku (standard devration), varians (variance), rentang (range), nilai menimum dan maximum, dan sebagainya. (Juliandi,2013)

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada home Industry Deli Maya Sari Handicraft di Jl. K.L. Yos Sudarso Dalam No. 16 ABC Medan Provinsi Sumatera Utara.

3.3 Informan Kunci dan Informan Tambahan

3.3.1 Informan kunci

Informan kunci adalah diambil dari informasi individu/kelompok yang manjadi infomasi utam didalam penelitian guna menjawab permasalahan atas penelitian yang


(4)

sedang diteliti dan didalam penelitian ini infoman kunci adalah pemilik Deli Maya Sari handicrft yakni Ibu Tiurlan

3.3.2 Informan Tambahan

Infoman tambahan adalah infomasi yang didapat dari individu/kelompok yang dapat memperkuat data bagi keperluan kelekapan data skripsi ini, dan infoman tambahan dari penelitian ini adalah mitra binaan dari Deli Maya Sari handicrft

sebanyak 2 mitra binaan Ibu Minarti dan Kak Ika

3.4 Definisi Konsep

Menurut singarimbun (1995:33) konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, individu yang menjadi pusat perhatian. Konsep penelitian sangat diperlukan agar tidak menimbulkan kekacauan atau kesalah pahaman yang dapat mengaburkan tujuan penelitian.

Untuk memperjelas penelitian ini, akan dijelaskan beberapa definisi konsep sebagai berikut:

Home Industryadalah Industri yang memperoduksi barang, selain itu industri ini tergolong industri rumah tangga/Industri kecil yang termasuk dalam kelas ini misalnya kerajinan tenun/kait seperti tatakan gelas, telekung, tempat tisu, tas dan lain-lain industri ini juga termasuk industri hilir yaitu berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. (Deli Maya Sari Handicraft)


(5)

Usaha rumahan merupakan trend baru sekaligus solusi diantara sulitnya peluang lapangan kerja yang ada pada saat ini, lalu kenapa di sebut trend baru? Karena sekarang kita bisa melihat menjamurnya usaha rumahan yang ada bisa menjadi sukses karena ketekunan dan kerja keras

Peningkatan diartikan sebagai ekskalasi, kejayaan, kemajuan, kepesatan, penambahan, pertumbuha

Pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan pendapatan haruslah melalui dengan kecepatan setara dengan kecenderungan menabung dikalikan dengan produktivitas modal dan pertumbuhan investasi haruslah melaju dengan kecepatan yang sama dengan kecenderungan menabung dan produkstivitas. (Putong,2009:83)

Rumah tangga yaitu seluruh urusan keluarga untuk hidup bersama, dikerjakan bersama di bawah pimpinan seseorang yang ditetapkan, menurut tradisi. Konstruksi sosial yang menggunakan ideologi gender menetapkan bahwa pimpinan di dalam rumah tangga adalah ayah. Namun, pada beberapa daerah pedesaan di jawa, keputusan-keputusan yang menyangkut hidup angotanya, ayah selalu mengajak bermusyawarah dengan ibu, serta anak-anak yang di anggap sudah mampu. (Pohan,2012:21)


(6)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Teknik pengumpulan Data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dapat dilakukan dengan instrument sebagai berikut:

1. Wawancara pribadi wawancara pribadi adlah metode yang paling fleksibel. wawancara dapat mengajukan banyak pertayaan dan mencatat observasi tambahan tentang responden, seperti pakaian dan bahasa tubuh. Meskipun demikian, pada saat yang sama, wawancara pribadi mempunyai dua bentuk. Wawancara dengan mencegat harus dilakukan dengan cepat dan berisiko memasukkan sampel nonprobabilitis. Metode wawancara (interview) secara mendalam yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak terkait atau mengajukan pertanyaan kepada orang-orang yang berhubungan dengan objek penelitian sehingga memperoleh informasi yang terperinci.

2. Observasi yaitu pengumpulan data dengan kegiatan pengamatan langsung dengan mencatat gejala-gajala yang ditentukan dalam interaksi sosial dilapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan yang berkenan dengan topik penelitian.


(7)

3. Teknik pengumpulan Data Skunder, adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan menggunakan istrumen sebagai berikut:

1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kulitatif, yaitu proses analisis data yang lebih merencanakan pola pikir penelitian itu sendiri. Analisis data dilakukan sejak awal penelitian dilakukan.

Analisi data kualitatif tidak bisa menggunakan rumus-rumus statistik untuk menguji hipotesis, namun bukan berarti tidak boleh menggunakan data angka-angka, tabel atau grafik tertentu. Analisis kualitatif fokusnya pada penunjukan makna, dan penempatan data pada konteksnya dan seringkali melukiskan kata yang menggambarkan atau menjelaskan situsi penelitian (faisal,1990:25)


(8)

Analisis ini didasarkan kepada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta, data, dan informasi yang diperoleh, kemudian di analisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dimaksudkan untuk menggambarkan permasalahkan penelitian sehingga dapat ditarik kesimpulan.


(9)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Umum Home Industry

Home Industry Deli maya Sari Handicraft sulaman telah menjadi dunia Ny. Tiurlan T. Siahan Manurung sejak kanak-kanak. Tak mengherankan jika kemudian di tahun 1976 Ibu Tiurlan membuka usaha sulaman Deli Maya Sari Handicraft. Dari tangan kreatifnya dan lebih dari 200 orang tenaga terampil yang dilatihnya terlebih dahulu, kini ia menghasilkan tak hanya meja atau hiasan dinding semata, tetapi juga aneka tas, sandal, tempat ponsel, hingga kartu ucapan dan barang yang mengikuti perkembangan zaman.

Karya-karya Deli Maya Sari Handicraft telah meyebar ke berbagai belahan dunia. Tak kurang dari tamu-tamu kenegaraan yang mampir kota Medan, dengaan bangga meneteng produk-produk sulaman Deli Maya Sari Handicraft. Ini bukti bahwa produk home industry tidak kata dengan produk-produk yang sudah ada terlebih dahulu memiliki nama home industry.

Sulaman produksi Deli Maya Sari Handicraft memiliki ciri khas yang menonjol: rapi dan kuat. Pada tusuk silang (cross strich), tarikan benang yang stabil dan searah menghasilkan sulaman yang kuat, tidak berkerut, indah, dan ‘bersinar’. Begitu juga


(10)

dengan sulaman aplikasinya yang unggul dengan kerapian dan kekuatannya. Ini meyebabkan perawatan benda-benda sulaman produksi Deli Mya Sari handicraft

menjadi sangat mudah.

Motif yang beragam dan up to date juga menjadi satu ciri yang selalu dihadirkan. Mulai dari motof-motif klasik dari berbagai belahan dunia (Rusia, Hongaria, dan sebagainya), hingga motif-motif kontemporer mewarnai koleksi Deli Maya Sari Handicraft. Dan penerapan sulaman dari berbagai benda pakai sesuai kebutuhan zaman, membuat produk-produk Deli Maya Sari Handicraft menjadi terkesan moderen dan trendi.

Jenis-jenis produk Deli Maya Sari menghasilkan aneka ragam benda bersulaman indah sesuai kebutuhan Anda. Semuanya diproduksi dalam aneka bentuk. Beberapa jenis produk yang Deli Maya Sari Handicraft hasilkan antara lain adalah: taplak Meja, sarung bantal, runner, tas (dalam bermacam bentuk), tempat sepatu, tas serut (uncang), tempat kosmetik, tutup piano dan organ, sandal, sandaran ponsel, kantung ponsel, aneka gambar dinding, tempat tisu, pembatas buku, kartu ucapan.

4.1.2 Deskripsi Lokasi

Letak lokasi menjadi pertimbangan penting bagi pembisnis menjalankan usahannya, tidak jarang lokasi menjadi salah satu metode penetapan didalam merencanakan usaha seperti strategi 5P diantaranya terdiri atas planning, place, promotion, price, product dan lain-lain disini dapat dikatankan lokasi dapat


(11)

meningkatkan kemampuan suatu usaha untuk dapat mencapai target atau tujuan yang diinginkan, letak dari lokasi di Yos Sudarso dimana lokasi tersebut tidak jauh dari pusat kota Medan. Selain mudah dijangkau lokasi Deli Maya Sari berada sekitar kawasan yang memiliki sarana-sarana trasportasi yang mudah dijangkau seperti bus, becak atau angkutan umum, selain itu didaerah lokasi Deli Maya Sari juga dekat dengan Universitas UISU (Universitas Islam Sumatera Utara) dan rumah makan bahari yang yang ramai dukunjungi. Lokasi Deli Maya Sari Sendiri berada di sebelah rumah makan bahari masuk kedalam sebelah kanan kita akan melihat suatu rumah pada zaman belanda yang dihuni oleh 15 orang karyawan dan 2 orang pemilik ibu Tiurlan sendiri dan suami. Keadaan tempat dari usaha rumahan ini sendiri sangat nyaman untuk kunjungi selain lingkungan yang bersih juga tempat yang sejuk karna pepohonan yang masi asri, usaha rumahan ini sendiri tetap memiliki daya tarik yang kuat dimana rumah model zaman belanda dibuat menjadi tempat usaha yang sangat moderen dan ramah lingkungan.

Adapun visi dan misi dari Deli Maya sari adalah visi menjadi home industri yang secara terus-menerus meningkatkan kulitas dan pengembangan produk dan mau bersaing secara sehat serta bermanfaat bagi masyarakat home industry sekitar dimana maksud dan tujuan dari visi Deli maya Sari sendiri adalah bagaimana peranan serta masyarakat dapat menjadi suatu acuan bagi pembisnis yang lainnya dalam menjalankan usaha untuk dapat saling memberi keuntungan antara pelaku home industry dan masyarakat sekitar dalam memperoleh pendapatan maupun menjadi


(12)

penambahan pengetahuan bagi masyarakat sekiatar home industry agar nanti masyarakat sekitar dapat membangun usaha yang lebih baik dan mandiri.

Ada juga masyarakat yang membantu Deli Maya Sari yang disebut Mitra Binaan disini mitra binaan adalah orang atau individu yang mampu melakukan pekerjaan meyulan yang tergabung pada Deli Maya Sari dimana mereka berasal dari ibu rumah tangga yang inggin memiliki pekerjaan sampingan dengan mengharapkan kepandaian dalam meyulam serta menambah pemasukan bagi keluarga atau pendapatan rumah tangganya sendiri, disini mitra binaan dari Deli Maya Sari sendiri berjumlah 50 orang yang sampai sekarang masi aktif disekitaran Sumatera Utara beberapa berada pada lokasi Tembung, Marelan, Pancing, Helvetia dan di lembaga kemasyarakatan LP (lembaga Perempuan) yang berada di LP sekitar 15 orang .

Mitra binaan bukan dicari oleh Deli Maya Sari tetapi orang atau individu yang meminta agar mereka di ijinkan bekerja menjadi salah satu pemasok dari produk Deli Maya Sari dimana setelah mereka mengikuti pelatihan selama 2 minggu dan pihak Pihak Deli Maya Sari juga melihat kemampuan mereka maka mereka dapat bergabung menjadi salah satu mitra binaan Deli Maya Sari dengan persyaratan bahan baku berasal dari Deli Maya Sari, ketentuan waktu peyelesaian produk ditentukan apabila terdapat pesanan pekerjaan produk dibawa pengawasan dari pegawai yang sebelumnya sudah masuk ke Deli Maya Sari terlebih dahulu.

Mengenai misi dari Deli Maya Sari adalah Misi dari Home Industry Deli Maya


(13)

dengan mendaya gunakan jaringan pemasaran yang luas, bisa memberi pekerjaan kepada masyarakat sekitar, bersaing dengan penuh etika, berkembang bersama dengan keunggulan BisnisHome Industry pada jaringan yang terbesar luas, kreatifitas dan inovasi produk dibandingkan para pesaing dan menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya setempat dan berpatisipasi dalam kegiatan bersama serta penuh tanggung jawab sosial lingkungan


(14)

Adapun struktur dari Deli Maya Sari sendiri antara lain sebagai berikut:

Struktur Deli Maya Sari

STRUKTUR HOME INDUSTRY DELI

MAYA SARI

Bagian PAYET Bagian

BORDIR

Pemilik sekaligus Kepala dari Deli Maya

Sari

Sekertaris

Ibu Wati

Bagian Penjulan Kak Nenti Bagian

Penjualan Ibu

Mitra Binaan

Mitra Binaan

Mitra Binaan


(15)

Adapun penjelasan struktur di atas dan Deskripsi tugas fungsi bidang masing-masing sebagai berikut:

Deskripsi Tugas

Kepala Perusahaan Sekaligus Pemilik Perusahaan

1. Pemegang otoritas terpenting di dalam memasarkan dan penetapan harga pada konsumen yang nantinya produk akan dipasarkan

2. Kepala perusahaan ini juga merupakan otoritas tertinggi didalam resolusi penting memutuskan dan meyarankan untuk kemudian menjadi kebijakan resmi Home Industry Deli Maya sari

3. Kepala sekaligus pemilik memiliki kekuasan untuk memilih dan memberhentikan karyawan, serta pekerja.

4. Menentukan jumlah kompensasi para karyawan dengan berpedoman pada evaluasi karyawan sebelumnya di dalam bekerja

Kepala Bagian Skertaris

1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Kepala Perusahaan dan memberikan nasihat/masukan kepada kepala perusahaan guna mengambil kebijkan yang tepat


(16)

2. Merancang anggaran belanja produk yang nantinya penentuan dari produksi barang berikutnya

3. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan sebagai pengganti kepala perusahaan

Bagian Penjulan

1. Mengatasi pesanan produk baik dalam jumlah kecil yang sudah ditentukan maupun besar dan bernego mengenai masalah harga yang ditawarkan

2. Memastikan jumlah barang mulai di pesan segera dikerjakan hingga penyelesaian pesanan di penuhi

Bagian Payet

1. Membuat pesanan produk yang memakai payet dan mempelajari contoh hasil yang terlebih dahulu dibuat ibu Tiurlan sendiri agar bisa ditiru

2. Mengamati anak-anak PKL yang melakukan pekerjaan yang sama dengan selalu memonitoring mereka atas produk yang ingin dihasilkan

Bagian Bordir

1. Mengerjakan pesanan bordir yang telah dibicarakan terlebih dahulu atau melihat contoh produk sebelumnya


(17)

Mitra Binaan

1. Mengambil bahan dari Deli Maya Sari dan bertanya atas bahan baku yang ingin dijadikan produk apa

2. Memastikan produk yang nanti diselesaikan tepat waktu dan meminta kejelasan dari barang yang ingin disiapkan


(18)

Responden 1

Identitas Responden

Nama : Ibu Tiurlan

Alamat Responden : Jl K.L Yos Sudarso No ABC Hari Tgl/bln/tahun : Kamis 05-Juni-2013 Pukul 15:20

HOME INDUSTRY DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA (STUDI DESKRIPTIF KULITATIF PADA DELI MAYA SARI HANDICRAFT)

MEDAN SUMATERA UTARA

Tema Pertayaan

Bagaimana Home Industry dalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli Maya Sari Handicraft di Medan, Sumatera Utara


(19)

Tabel 1 Wawancara Respoden Pemilik Deli Maya Sari

Responden Di bagi atas

Pertayaan Jawaban

Pemilik Deli Maya Sari Handicraft Medan Sumatera Utara

Sejarah 1. Kapan berdirinya Deli maya Sari 2. Ceritakan sedikit

sejarah singkat Deli Maya Sari

1. Berdirinya deli maya sari sejak 1976 2. Berdirinya deli maya

sari dari keadaan dimana saya sebagai pemilik menempuh jalur pendidikan pertama kali pada sekolah menegah atas kejuruan di bawahi oleh pengurus orang belanda, dimana pengajaran yang diberikan sangat membantu saya dalam menekuni dunia sulaman yang semula hanya extrakulikuler

sekolah, dan menjadi suatu hobi yang dapat saya kembangkan sampai sekarang hingga saya mencoba membuka usaha dirumah saya sendiri dengan karyawan saya sendiri juga.

Produk 1. Apa produk pertama yang dihasilkan 2. Berapa rata-rata

jumlah produk yang dijual tiap bulannya 3. Berapa

kirasan/rata-rata pengunjung tiap bulannya

1.Sarung bantal & looper

2.50 produk dengan beraneka macam produk disini

3.30-50 tetapi kalau ada jadwal tamu undangan bisa sampai 50-70 orang


(20)

4. Apa produk yang paling diminati 5. Begaimana

kulitas produk sendiri

4.Aneka tas dan taplak meja

5.Baik dalam arti bahan yang digunakan sama dengan penjahit yang lain tetapi cara

pengerjaan produknya yang berbeda

Pemasar an

1. Berapa jumlah produk pertama kali yang dipasarkan rata-rata perbulan 2. Bagaimana pemasaran dilakukan pada awal usaha dimulai 3. Melalui media

apa pemasaran di Indonesia dilakukan 4. Melalui media

apa pemasaran di Luar Negri dilakukan 5. Adakah menurut

anda pesaing yag sejinis yang berada di Kota Medan

1. 5-10 produk

2. Dari mulut ke mulut 3. Pameran & televisi 4. Dari mulut ke mulut 5. Tidak ada karna

perajin seperti ini hanya kami yang memiliki ciri khas tersendiri yang berasal dari Medan SDM (Sumber Daya Manusia )

1. Berapa karywan yang anda miliki pada saat memulai usaha 2. Bagaimana proses pengrekrutan karyawan

1. 1 orang

2. Tidak ada terjadwal pengambilan patner

yang inggin menjadi mitra di sini, hanya terkadang saya melihat sendiri disekitar saya banyak


(21)

3. Apa saja persyaratan untuk menjadi karyawan 4. Apa saja

persyaratan untuk menjadi mitra binaan 5. Apa tujuan anda

menjadikan masyarakat sebagai mitra binaan

6. Bagaimana anda melakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar bersedia menjadi mitra binaan perempuan yang tidak memiliki usaha dan sulit

mendapatkan pemasukan untuk kelurga maka saya mau membatu mereka 3. Hanya mampu

berkerja dengan tim dan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam pada saat dilaksanakan

trening

4. Orang yang mimiliki kesulitan ekonomi dan mau berusaha untuk menambah pendapatan melalui usaha saya

5. Masyarakat adalah pilihan tepat saya didalam melakukan kerja sama yang saling

menguntungkan untuk menjadi patner

bisnis yang baik 6. Tidak ada sosialisasi

khusus agar mereka menjadi mitra bisnis saya

Harga 1. Berapa harga yang anda tawarkan pertama kali untuk 1 produk (rata-rata) 2. Dasar apa yang

menjadi

penentuan harga

1. 1 sarung bantal Rp 2.500

2. Tingkat kerumitan pembutan dan ukuran produk

3. Sudah karna bukan hanya kulitas bahan yang baik tetapi seiring dengan


(22)

jual produk 3. Menurut anda

sudakah pas harga yang anda tawarkan dengan kulitas produk pengerjaan sulaman yang rapi Kebijak an

1. Kapan Deli Maya Sari mendapat Ijin usaha 2. Bagimana tanggapan anda mengenai pemberian jamsostek kepada karyawan 3. Bantuan apa saja

yang pernah anda dapatkan dari Pemerintah yang membantu usaha anda

1. Tahun 2004 2. Tidak ada

3. Mengikuti pameran di Indonesia dan di laur Negri

Harapan 1. Bagaimana harapan anda dengan Home Industry kedepannya 2. Bagimana harapan anda mengenai kebijakan pemerintah terhadap usaha kecil menegah UKM (usaha kecil menegah), home industry sendiri

1.Bisa lebih maju lagi 2.Pemerintah lebih

memperhatikan UKM terutama dalam proses pemasaran dan cara promosi produk sendiri


(23)

Responden 2

Identitas Responden

Nama : Ibu Minarti

Alamat Responden : Jl Danau Singkarak Gg Intim No.28 Hari Tgl/bln/tahun : Senin 27-Mei-2013 Pukul 09:05

HOME INDUSTRY DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA (STUDI DESKRIPTIF KULITATIF PADA DELI MAYA SARI HANDICRAFT)

MEDAN SUMATERA UTARA

Tema Pertayaan

Bagaimana Home Industrydalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli Maya Sari Handicraft di Medan, Sumatera Utara


(24)

Tabel 2 Wawancara Responden Mitra Binaan Deli Maya Sari

Daftar pertayaan Responden Jawaban

1. Berapa tanggungan keluarga anda

2. Tahu dari mana usaha DMS sebelumnya 3. Kapan bergabung pada

mitra binaan Deli maya Sari

4. Apa pekerjaan sebelumnya sebelum masuk ke mitra binaan DMS

5. Bagaimana pihak DMS melakukan sosialisasi terhadap masyarakat atau anda

6. Apakah deli maya sari pernah melaksanakan kegiatan sebagai wujud kepedulian dari

program tanggung jawab sosial 7. Jika ya, apa bentuk

kegitan yang dilaksanakan oleh DMS

Mitra Binaan Deli Maya Sari

1. 2 orang anak anak pertama SMA anak kedua SD kls 5 2. Dari orang tua pada saat

menjalankan pekerjaan sebagai supir tamu 3. 10 tahun yang lalu

4. Tidak ada begitu saya tamat SMK (sekolah menengah kejuruan) kejuruan busana saya langsung bekerja di Deli Maya Sari

5. Tidak ada sosialisasi yang membuat saya dan teman-teman yang lain tahu akan adanya pekerjaan di Deli maya Sari

6. Banyak salah satunya membantu ibu-ibu yang ada di lembaga kemasyarakatan perempuan untuk ikut memperoduksi beraneka ragaman produk yang di hasilkan Deli Maya Sari 7. Melihat kejadian sekitar dengan memperdayaan


(25)

8. Berapa kali kegitan sosialisasi yang dilakukan

9. Pernakah pihak Deli Maya Sari memberikan pelatihan yang sangat membantu anda 10. Jika pernah, apa

sajakah kegitan yang dilakukan oleh pihak Deli Maya Sari ke pada anda

11. setahu anda bagai mana pihak Deli Maya Sari memasarkan produk yang anda hasilkan

12. Bagaimana dengan penetapan harga produk yang anda hasilkan

13. Bagaimana mengenai pesan produk

14. Berapa jumlah barang yang anda hasilkan tiap bulannya

15. Apa kesulitan dari pekerjaan yang anda

perempuan-perempuan yang ingin berusaha belajar untuk meyulam

8. Tidak ada jadwal yang teratur

9. Ya pernah seperti pelatihan diberikan apabila produk yang ingin dihasilkan belum terlalu di mengerti

memberikan satu instruktur DMS agar lebih dalam mengajari kami

10.Diskusi didalam

memcahkan masalah dalam membuat produk

11.Saya tidak terlalu mengerti mengenai pemasaran yang terpenting bagi sayaadalah upah yang diberikan setimpal dengan pekerjaan yang dilakukan

12.Yang juga tidak tau berapa per satuan produk saya dijual

13.Jika pesanan produk dengan cara dan tampilan yang sama dengan produk yang sebelumnya maka


(26)

jalani

16. Bagaimana pendapatan anda sesudah masuk ke Deli Maya Sari

17. Rencana kedepan didalam membukan usaha atau mencari pekerjaan baru

18. Bagiamana tanggapan anda terhadap

pemerintah terhadap home indusry

pengerjaannya cepat, apa bila pemesan meminta motif baru akan di didiskusiskan kembali ketepatan waktu siap dan harga yang ditawarkan

14.Tergantung tingkat kerumitan

15.Kesulitan seperti pesanan yang belum pernah dibuat 16.Baik yang bertambah

didalam peningkatan pendapatan dan saya

gunakan guna anak sekolah dan membayar cicilan sepeda motor

17.Ingin membuka usaha tetapi harus terlebih dahulu

mencari pasar yang tepat agar bisa menjual barang


(27)

18.Maunya pemerintah lebih memperhatikan usaha rumahan seperti DMS karna mereka memiliki nilai sosial tinggi dan dapat

memberikan lapangan pekerjaan sekaligus keahlian pada karyawan dan mitra binaan agar dapat


(28)

Responden 3

Identitas Responden

Nama : Ika

Alamat Responden : Jl Kapten Muslim Gg Abadi No.1 Hari Tgl/bln/tahun : Sabtu 13-April-2013 Pukul 10:20

HOME INDUSTRY DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA (STUDI DESKRIPTIF KULITATIF PADA DELI MAYA SARI HANDICRAFT)

MEDAN SUMATERA UTARA

Tema Pertayaan

Bagaimana Home Industrydalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli Maya Sari Handscaf di Medan, Sumatera Utara


(29)

Tabel 3 Wawancara Responden Mitra Binaan Deli Maya Sari

Daftar pertayaan Responden Jawaban

1 Berapa tanggungan keluarga anda

2 Tahu dari mana usaha DMS sebelumnya 3 Kapan bergabung pada

mitra binaan DMS 4 Apa pekerjaan

sebelum masuk ke mitra binaan DMS 5 Bagaimana pihak DMS

melakukan sosialisasi terhadap masyarakat atau anda

6 Apakah deli maya sari pernah melaksanakan kegiatan sebagai wujud kepedulian dari

program tanggung jawab sosial 7 Jika ya, apa bentuk

kegitan yang

dilaksanakan oleh Deli Maya Sari

8 Berapa kali kegitan sosialisasi yang

Mitra Binaan Deli Maya Sari

1. Tidak ada tanggungan masi gadis

2. Dari ikatan kekelurgaan sesama orang bermarga dan silsilah kelurga

3. 5 tahun yang lalu 4. Begitu tamat sekolah

kejuaran saya langsung ditawarkan bekerja di DMS 5. Dengan mengikuti kegiatan

acara bajar UKM usaha kecil menengah rutin yang diadakan pemerintah atau istansi lainnya

6. Membantu masyarakat yang tidak memiliki pekerjaannya pada desa-desa pedalaman seperti tembung dan martubung yang nanti diberikan pelatihan dan modal bahan baku 7. Melihat kejadian sekitar

dengan memperdayaan perempuan-perempuan yang ingin berusaha belajar untuk


(30)

dilakukan oleh pihak 9 Pernakah pihak Deli

Maya Sari memberikan pelatihan yang sangat membantu anda 10Jika pernah, apa

sajakah kegitan yang dilakukan oleh pihak DMS ke pada anda 11Satau anda bagai mana

pihak DMS

memasarkan produk yang anda hasilkan 12Bagaimana dengan

penetapan harga produk yang anda hasilkan

13Bagaimana mengenai pesan produk

14Berapa jumlah barang yang anda hasilkan tiap bulannya

15Apa kesulitan dari pekerjaan yang anda jalani

16Bagaimana pendapatan anda sesudah masuk ke DMS

meyulam

8. Tidak ada jadwal yang teratur

9. Ya pernah seperti pelatihan diberikan apabila produk yang ingin dibuat dan memiliki pesanan lain pada motif biasanya sehingga belum di mengerti

10.Memberikan satu instruktur DMS agar lebih dalam mengajari kami

11.Setau saya dengan

memesan no Tlf yang dapat di hubungi dan apabila pemesanan ah besar maka akan didiskusikan kembali kepada pekerja

12.Penetapan harga yang saya hasilkan dilihat bagaimana tingkat kesukaran

pembuatan produk dan diameter produk

13.Pemesanan dilakukan pada bagian penjualan dengan memberikan kejelasan atas informasi barang yang di pesan serta penawaran harga


(31)

17Rencana kedepan didalam membukan usaha atau mencari pekerjaan baru

18Bagiamana tanggapan anda terhadap

pemerintah mengenai industri kecil

14.Satu bulan dapat

meyelesaikan 20-35 produk 15.Kesukaran karna tiap

produk yang di pesan meiliki tingkat kesukaran pekerjaan berbedabeda 16.Pendapatan saya bertambah

dan dari bertambahnya pendapatan saya ini saya jadikan untuk menambah modal usaha jahit saya 17.Ingin memperluas usaha

bisnis yang saya jalankan dengan menambah

karyawan dan alat-alat jahit seperti mesin bordir dan alat jahit lainnya

18.Memberikan Bantuan seperti modal dan pemberian alat-alat baru bagi industri kecil yang sampai bisa bertahan 3-5 tahun kedepan


(32)

Tabel 4 Pengelompokan Mitra Binaan Deli Maya Sari No

Respon den

Nama Umur Pendidik an Pekerjaan sampingan Tanggung an Kete rang an

1 Ibu

Narti

42 SMK kejuruan busana

Tidak ada 2 orang anak

Masi beke rja

2 Bak Ika 35 SMK

kejuruan menjahit

Tukang Jahit Tidak ada Suda h tidak beke rja

Keterangan dari ketiga responden akan di utarakan responden atas jawaban wawancara sebagai berikut:

Ibu tiurlan adalah pemilik dari toko Deli Maya Sari, beberapa pertayaan yang saya ajukan di jawab beliau dan ditulis oleh Nanti selaku bagian penjualan yang sudah diberi kepercayaan kepada beliau untuk menuliskan hasil yang ditanyakan. Deli maya sari berdiri sejak tahun 1976 oleh saya


(33)

sendiri selaku pemodal, karyawan, dan pemilik, saya mulai menekuni dunia meyulam sejak duduk di bangku sekolah menengah atas dimana saya langsung di didik oleh tenaga pengajar bukan berasal dari Indonesia melainkan dari orang belanda, pada saat itu meyulam dengan menggunakan teknik yang sangat sulit membuat saya berpikir bagaimana dapat mengahasilkan karya yang nantinya membuat perbedaan dengan peyulam lainnya, maka teknik yang digunakan tusuk silang biasa saya sebutkan dengan

cross strich membuat sulaman saya berbeda antara sulaman atas dan bawah memiliki pola yang sama dan searah, itu yang membuat sulaman saya dengan mereka peyulam diluar sana berbeda.

Pada saat saya mengawali usaha, saya hanya melakukannya seorang diri dan hanya dibantu oleh satu orang tenaga ahli, dengan bermodalkan kepadaian yang saya bawa dari bangku sekolah. saya membuka usaha rumahan dengan memproduksi barang keperluan buah tanggan untuk pertama kali seperti sarung bantal dan taplak gelas, pada saat saya memproduksi barang untuk pertama kali saya memasarkan melalui keluarga yang memiliki pasar sendiri seperti dikantor suami saya, orang tua, dan teman-teman dimana dari situ mereka ingin mengetahui dimana sulaman ini dibuat dan perkenalan melalui pasar-pasar kantor, itu yang membuat saya dipercaya sebagai salah satu pemasok buah tanggan yang menjadikan produk-produk saya sebagai salah satu bentuk cendra mata dikalangan pemerintahan baik dari karyawan biasa sampai kalanggan yang tinggi. produk yang bisa terjual rata-rata sekita 35


(34)

produk tiap bulannya belum termasuk pesanan yang datang tidak menentu. Saya tidak dapat mengisarkan berapa penjualan saya perhari atau perbulan karna saya hanya mengikuti permintaan pasar, produk yang siap untuk dijual biasanya berkisaran 50 produk perbulan, biasanya produk yang paling diminati pengunjung seperti aneka tas-tas, taplak meja, kain batak, dompet dan lain-lain. Kulitas produk yang saya pakai sama dengan kulitas produk pada umumnya tetapi disini saya lebih mengutamakan teknik yang rapi, kuat dan indah agar permintaan konsumen atas produk saya dapat dihasilkan dengan memuaskan hati pemesan produk.

Produk yang pertama kali saya hasilkan sekitar 15-20 produk perbulan dengan mencoba tiap hari produk-produk yang baru agar menjadi perbandingan mana yang disukai pembeli, pemasaran yang saya lakukan dari mulut-kemulut, pada tahun 2000an saja saya baru menggunakan media seperti brosur, iklan di TV, tetapi menurut saya pemasaran yang paling mengena kepada pembeli agar setidaknya tahu akan karya kita adalah dengan cara mengikuti undangan pameran-pameran yang dapat kami ikuti baik yang diselenggarakan oleh dari Pemerintah maupun dari Organisasi yang lain. pemasaran diluar negri biasanya hanya dari mulut-kemulut apabila wisatawan yang datang ke usaha rumahan saya dan ketika mereka membeli dan pulang ke negara asalnya mereka miliki cerita atas barang yang mereka bawa sehingga kami pernah diberikan kehormatan mengikuti pestival seni di Hongaria, Thaild, Malesia, dan banyak lagi untuk memperkenalkan produk


(35)

yang terdapat di Indonesia khususnya Medan dan ketika mereka tahu produk kita dan mereka meyukai, mereka akan memesan dengan kami dengan cara menelfon no yang sudah kami berikan kepada mereka dan tidak ada pemasaran khusus diluar negeri.

Menurut saya pesaing yang ada di kota Medan untuk menjadi pesaing saya, tidak ada tiap produk memiliki kenggulan yang bersaing satu dengan yang lainnya jadi saya tidak menggap bahwa acaman para pelaku kerajinan yang sama dengan saya, yang nantinya dapat mempengaruhi penjualan saya. Bagi saya orang yang masi bisa melakukan usaha untuk membantu kelurganya didalam kesulitan ekonomi sekarang itu jauh lebih baik dibandingkan menjadi tenaga kerja yang meyulitkan negara dengan pekerjaan yang dilakukannya, saya mengambil tenaga kerja yang mau untuk belajar dan menekuni dunia menyulam, apabila mereka belum mempunyai dasar menyulam saya akan memberikan tenaga terdidik yang sudah bekerja sebelumnya di usaha saya agar dapat melatih tenaga kerja yang baru, yang nantinya dari produk yang mereka hasilkan dapat membantu pendapatan rumah tangga mitra binaan. kalau ditanya mengapa saya memilih mitra kerja saya berasal dari kaum perempuan karna menurut saya yang memiliki nilai seni yang tinggi terhadap pengembangan dan keuletan dalam bekerja hanya saya dapat dari sosok perempuan dan kalau ditanya kembali mengapa mitra binaan saya ambil tidak seperti perusahaan lain melakukan SCR (Social Curporate Responsibility) kepada masyarakat sekitar, karna menurut saya


(36)

masi banyak perempuan –perempuan yang diluar sana yang lebih membutuhkan pekerjaan yang saya berikan agar suatu saat dapat membuka usahanya sendiri tanpa dikepalai oleh saya lagi.

Persayatan yang saya berikan kepada mitra binaan sebernarnya tidak ada hanya yang mau melakukan usaha dan memiliki keterlampilan terdahulu mengikuti trening selama 3-5 hari apabila produknya sama dengan yang diinginkan pada saat melakukan trening maka dia dapat menjadi mitra binaan, tidak ada sosialisasi atau apa pun yang membuat mitra binaan tahu pencarian mitra binaan akan usaha saya.

Mengenai harga produk disamakan dengan tingkat kerumitan produk dan ukuran produk, harga pertama kali yang saya buat pada produk sarung bantal Rp.2.500 dan yang menjadi penentuan didalam menentukan harga pada produk adalah upah kerja, tingkat kerumitan, serta bahan dasar yang digunakan mengikuti juga ukuran produknya, menurut saya apabila kita menyukai suatu produk yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia bukan teknologi adakalanya kita harus dapat membayar lebih untuk mendapatkan suatu barang tersebut dengan membayar lebih atau dengan melakukan usaha yang lebih juga, menurut saya pantas harga yang saya tawarkan dengan kulitas barang yang saya buat.

Mengenai semua barang yang saya hasilkan suda saya daftarkan sebagai hasil karya saya yang sudah mendapat izin usaha sejak tahun 2004 dimana mengikuti perijinan barang yang di produksi. Harapan saya mengenai


(37)

kebijakan pemerintah didalam membatu usaha-usaha kecil dapat digalakkan mengikuti perkembangan zaman dimana pasar sedang membutuhkan tempat usaha di mana produk dapat dipasarkan dengan lebih baik, seperti dilakukan sekarang yang membantu kami didalam menjalankan usaha adalah pengikut sertaan usaha home industry kami kepameran-pameran yang ada sekarang dan saya berharap banyak home industry yang lebih mengenal kata pembudidayaan masayarakat agar menjadi suatu wadah yang baik didalam memperbaiki ekonomi kecil seperti keluarga.

Responden kedua Minarti adalah seorang yang bekerja langsung pada Home industry Deli Maya Sari Ibu Minarti bisa disapa dengan Narti mengawali pekerjaannya pada tahun 2003 dimana ibu Narti memberikan jawaban atas pertayaan saya seperti berikut, saya memiliki tanggungan 2 oarang anak yang masi bersekolah, saya masuk ke Deli Maya Sari karna orang tua saya, dimana orang tua saya dulunya memiliki perkerjaan sebagai pengantar tamu-tamu hotel yang ketika ayah saya mengantar tamu ke Deli Maya Sari ayah saya meminta izin kepada pemilik Deli Maya Sari melalui agar boleh tidak anak saya yang baru lulus sekolah kejuruan busana masuk sebagai pegawai anda seperti itu lah percakapan antara ayah dan pihak Deli Maya Sari ketika saya masuk kesana saya juga menjalani masa trening selama 3 hari, didalam menjalankan masa terening saya diajarkan setiap hari produk-prudk yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan tepatnya saya sangat terbantu karna dulunya saya bersekolah di tata busana yang ada keahlian


(38)

menjahit jadi saya memiliki dasar sebelumnya, dimana sekolah saya juga membantu saya didalam menjalankan atau mempelajari sulaman dengan lebih mudah. Seperti yang saya tau tidak ada sosialisasi sebelumnya terhadap kami para pegawai untuk merekrut karyawannya sendiri Deli Maya Sari, yang saya tau Deli Maya Sari sendiri yang mencari mitra binaannya sendiri seperti lembaga kemasyarakatan perempuan dan ibu-ibu rumah tangga yang berada pada desa tertinggal yang sebagian masyarakatnya diberi pengajaran atas UKM (usaha kecil menegah) dan home industry, pelatihan dilakukan apabila perlu sekali dilakukan jadi tidak memiliki jadwal khusus didalam pelatihan, pelatihan diberikan hanya dalam bentuk bantuan-bantuan apabila adanya kesulitan didalam membuat suatu produk pesanan dengan pola yang baru, baru didiskusikan oleh ibu tiurlan sendiri dengan para penjahit.

Didalam pemasaran sendirinya saya kurang mengerti mengenai pemasaran mereka, dimana saya hanya berfikir apabila produk yang saya kerjakan selesai dan tepat waktu maka saya mendapatkan upah yang setimpal dengan produk yang saya hasilkan, biasanya saya dapat menghasilkan produk DMS satu minggunya 5-10 produk apabila produk yang dikerjakan memiliki kesukaran didalam pengerjaan produknya sendiri dapat memakan waktu yang lama tergantung pesanan produk.

Mengenai pendapatan, pendapatan yang saya dapat sejak menekuni pekerjaan sebagai penjahit di deli maya sari pendapatan saya meningkat dimana berimbang pada pengeluaran biaya anak biasanya hasil yang saya


(39)

dapatkan dari deli maya sari saya simpan sebagai tabungan untuk kelurga saya terutama kebutuhan anak-anak, pernah terlintas untuk menambah pemasukan dari pekerjaan yang lain tetapi saya kesulitan didalam membagi waktu antara pekerjaan saya pada deli maya sari dengan kegiatan rumah tangga bagi kelurga saya dimana pekerjaan saya di deli maya sari yang dimulai pada jam sembilan pagi sampai dengan jam lima sore sudah banyak menyita waktu saya dengan keluarga terlebih membuka usaha baru, jadi saya juga memutuskan untuk berhenti dalam waktu dekat karna anak saya sudah kurang pengawasan dari saya atas prilaku seperti main yang tidak kenal waktu sekarang seperti internet.

Responden yang ketiga ini adalah ika yang bersetatus belum menikah dan karyawan pada deli maya sari, ika menyatakan bahwa ika mulai masuk ke Deli Maya Sari sejak 2008 saya mulai mengenal Deli Maya Sari dari silsilah keluarga saya dimana hubungan kekerabatan membuat saya melakukan pekerjaan di Deli Maya Sari, setelah saya masuk ke Deli Maya Sari saya mulai berpikir membuka usaha sampingan membuka usaha jahit di rumah saya sendiri dan itu saya wujudkan dengan seiring pekerjaan saya di Deli Maya Sari saya juga menerima pesanan jahitan seperti kebaya dan baju lainnya.

Ketika saya mengawali pekerjaan di Deli Maya Sari saya baru selesai mengambil pelatihan-pelatihan kursus jahit di luar, baru saya masuk ke Deli Maya Sari. cara pihak Deli Maya Sari melakukan pemasaran setau saya


(40)

dengan mengikuti pameran-pemaren yang diadakan pemerintah dan istansi maupun organisasi yang menyelenggarakan program pameran usaha-usaha kecil dan menegah maupun tempat perkenalan home industry satu dengan yang lainnya, Deli Maya Sari juga setau saya memilki kepekaan terhadap masyarakat didalam membantu masyarakat dalam menambah pendapatan bagi mereka yang inggin mengikuti pelatihan dan berminat menjadi mitra kerja pada Deli Maya Sari, biasanya Deli Maya Sari memberika bahan baku berupa peralatan jahit, juga pelatihan pada mitra kerja yang baru. tidak adanya jadwal yang teratur diselenggarakannya pelatihan bagi mitra binaan, saya merasa terbantu apabila terdapat pesanan yang belum biasa dibuat dan diberikan pelatih atau diskusi mengenai produk yang dipesan yang memiliki tingkat kesulitan untuk dipecahkan dan akan didiskusikan pada saya dan tenaga kerja untuk sama-sama dipertimbangkan pesanan dapat diterima atau tidak dan ketepatan waktu pesanan produk yang dipesan. Saya tidak terlalu mengerti mengenai pemasaran pada Deli Maya Sari sepenglihatan saya apabila terdapat pesanan yang baru dengan motif yang baru yang memiliki tingkat kesulitan, pihak Deli Maya Sari akan bertaya kepada para pembuat kerajinan sulam apa dapat dikerjakan dan waktu siap pengerjaan produk sehingga kami merasa mempunyai tanggung jawab lebih ketika pesanan yang datang lebih banyak dan kami harus lebih giat didalam meyelesaikan produk yang dipesan.

Penetapan harga yang saya produksi atau hasilkan biasanya menurut tingkat kesulitan produk dan ukuran produk sulaman, pemesanan dilakukan


(41)

pada bagaina penjualan dengan memberikan kejelasan atas produk yang inggin dipesan, ukuran dan jumlah produk yang inggin dipesan. makan kami akan mengkonfirmasinya kembali pemesan mengenai penetapan harga dan kesiapan produk seluruhnya dan pemakaian bahan baku pesan yang digunakan. Biasanya saya dapat menghasilkan barang 5-10 produk per minggunya kesulitan dari pekerjaan saya ini adalah ya..., seperti saya bilang tadi sebelumnya adanya pesanan produk yang belum pernah dibuat sehingga membuat kami kesulitan didalam mengerjakan produk tersebut.

Pendapatan saya bertambah seiring dengan hasil produk yang saya hasilkan sejak saya masuk DMS saya dapat menambah modal jahit saya agar berkembang dan seiring itu pengetahuan saya juga bertambah dengan berjalannya waktu saya bekerja di DMS, dimana pelatihan yang diberikan oleh pihak DMS dapat membantu saya didalam mengetahui cara-cara baru didalam menjahit. Selain itu pihak DMS setau saya tidak memiliki jamsostek tetapi mereka memiliki kepekaan terhadap karyawan seperti membantu karyawan ketika sakit dan ketika mengadakan pesta jadi kami merasa diperduliakan keberadaan kami.


(42)

4.3Analisis Data

Berdasarkan pengamatan dilapangan melalui wawancara dan pengamtan serta observasi yang telah dilakukan oleh penulis baik secara langsung maupun melalui wawancara kepada mitra binaan dan karyawan sekitar Deli Maya Sari. Dari pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil untuk megetahui situasi dan kondisi Deli Maya Sari. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pemilik usaha dan mitra binaan tersebut maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di Deli Maya Sari maka hasil penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil Deli maya Sari meningkat pendapatannya yang dapat kita lihat dari hasil observasi dan wawancara yang ada dimana homo industry Deli Maya Sari sendiri dari mulai membuka usahanya sampai sekrang mendapatkan penambahan-penambahan baik bentuk barang maupun aset seperti tenaga kerja maupun penambahan mesin untuk keperluan produksi maka Deli Maya Sari menceritakan bagaimana penambahan pendapatan sebelum dan sesudah memiliki home industry Deli Maya Sari dimana ibu tiurlan menjelaskan bagaimana pendapatan mereka yang kurang dengan tenaga kerja yang hanya memiliki satu tenaga kerja ahli dari sini ibu tiurlan mengambil kebijakan atas pemasaran dengan mempromosikan barangnya ke kantor-kantor yang didalamnya ada kelurga ibu tiurlan yang memudahkan


(43)

pemesanan barang Deli Maya sari, dari sini juga pemesan dilakukan secara berkala dengan cara ini juga Deli Maya Sari dikenal oleh kalangan pemerintahan atas pemesanan buah tanggan (souvenir) dari sini pendapatan Deli Maya Sari mulai menapaki perubahan yang baik dengan menambah alat-alat produksi yang baru mencari tenaga kerja yang tepat pada bidang masing-masing dan memperluas jaringgan hingga ke luar Negeri yang mendapat kehormatan barang Deli Maya Sari ditampilkan luar Negeri sebagai salah satu produk Indonesia dari banyak UKM yang di selenggarakan di Hogaria.

Hasil dari wawancara yang dilakukan kepada mitra binaan sebanyak 2 oarang maka mendapat hasil pendapatan mitra binaan yang sebelum memasuki Deli Maya Sari dan sesudah masuk Deli Maya Sari pendapatan dari kedua mitra binaan meningkat yang dapat dilihat dari investasi mereka baik tabungan maupun pemenuhan kebutuhan. Berikut dijelaskan peningkatan pendapatan dari kedua mitra binaan tersebut:

1. Mitra binaan yang pertama menceritakan bahwa pendapatan ibu narti meningkat seiring dengan menjalankan kewajiban sebagai ibu rumah tangga dimana sejak ibu narti masuk ke Deli Maya Sari maka pendapatan ibu Narti meningkat dalam hal memenuhi kebutuhan seperti memyar uang sekolah anak dan menambah beberapa barang prabotan rumah tangga dan membayar cicilan sepeda motor maka investasi yang dapat kita simpulan bertambah adalah aset berupa


(44)

barang-barang seperti sepeda motor dan pemenuhan kebutuhan seperti pembayaran uang sekolah.

2. Mitra binaan yang kedua menceritakan bahwa pendapatan kak ika meningkat sejak memasuki dunia home industry, kak ika menceritakan pendapatan meningkat sejak saya masuk ke Deli Maya Sari dimana peningkatan ini di imbangi dengan bisnis sampingan saya sebagai penjahit dimana sejak saya masuk ke Deli Maya Sari pendapatan saya sisikan untuk menambah modal usaha saya baik itu menambah mesin jahit dan bahan-bahan jahitan lainnya.


(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan analisis penelitian mengenai home industry dalam peningkatan pendapatan maka dapat disimpulakan bahwa.

1. Peran dari home industri sendiri sangat tampak dimana lebih banyak usaha-usaha home industry yang dulunya diawali dari usaka mikro kecil dan sekarang menjadi industry yang terkemuka, disini dapat dikatankan bahwa setiap negara wirausaha lahir dan berpotensi untuk kemajuan kedepan di era krisis global usaha.

2. Sesuai dengan visi dan misi dari Deli Maya Sari bahwa peran home industry dari Deli Maya Sari sangat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat yang di jadikan oleh ibu Tiurlan menjadi mitra binaan agar memeiliki pendatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka baik sandang, pangan maupu papan.

3. Pendapatan yang secara merata untuk masyarakat sekitar yang dijadikan mitra binaan juga sangat membantu pemerintah didalam meperdayakan masyarakat sekiatar menjadi usaha-usahanwan kecil yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus tergantung terhadap pemerintah atas bantuan usaha.

4. Peran pemerintah juga menjadi salah satu kendala dari perindustrian mikro kecil seperti home industry Deli Maya Sari dimana masalah perijinan, pajak usaha, dan peyuluhan untuk memasaran produk seharusnya mendapat perhatian lebih di mata pemerintah melihat usaha home industry yang sekarang mulai menjamur


(46)

5. Home industry Deli Maya Sari salah satu home industry yang memiliki sara tanggung jawab sosial dimana dapat memperhatiakan lingkungan sekitar yang berdampak positif bagi kehidupan orang-oarang yang terkait di dalam Deli Maya Sari secra langsung maupun tidak langsung.


(47)

BAB II

KERANGKA TEORI

Teori adalah separangkat konsep, asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dan sebagainya dalam berbagai usaha. Sebelum malakukan penelitian lebih lanjut, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir (Sugiyono,2006:55)

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam kerangka teori ini penulis akan mengemukakan teori, gagasan, pendapat yang akan dijadikan acuan landasan berfikir. Adapun yang menjadi kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.1 Home Industry

Defnisi usaha di rumah adalah rumah tinggal yang merangkap tempat usaha, baik itu berupa usaha jasa, kantor hingga perdagangan, semula pelaku home industry yang memilih desain ini adalah kalangan entrepreneur dan profesional, namun sekarang mulai meluas pada kalangan umum, namun memiliki lokasi yang strategis untuk tempat usaha berkembangnya jenis rumah ini tidak terlepas dari berkembangnya virus enterepreneur/kewirausahaan sebagai membuka pola pikir ke depan masyarakat sebagai tempat tinggal namun lebih luas lagi yaitu sebagai tempat mencari penghasilan. (http:www:usaha rumahan)

Menurut Mudrajad Kuncoro, industri kecil dan rumah tangga (IKRT) memiliki peranan yang cukup besar dalam sektor menufaktur dilihat dari sisi jumlah unit usaha


(48)

dan daya serapnya terhadap tenaga kerja, namun lemah dalam meyumbang nilai tambah (Jamiko,2004:62)

2.1.1 Karakteristik Home Industry

Karakteristik atau ciri-ciri usaha kecil meliputi:

1. Dikelola oleh pemiliknya

2. Usaha dilakukan dirumah

3. Produksi dan pemasaran dilakukan di rumah pemilik usaha

4. Modal terbatas

5. Jumlah tenaga kerja terbatas

6. Baerbasis keluarga atau rumah tangga

7. Lemah dalam pembukuan

8. Sangat diperlukan manajemen pemilik

2.1.2 Jenis-Jenis Usaha

Secra umum usaha kecil bergerak dalam 2 (dua) bidang, yaitu bidang perindustrian dan bidang perdagangan barang dan jasa. Menurut keppres No.127 tahun 2001, adapun bidang/jenis usaha yang terbuka bagi usaha kecil di bidang industri dan perdagangan adalah:


(49)

1. Industri makanan dan minuman olehan yang melakukan pegawaten dengan proses persaingan, penggaraman, pemanisan, pengasapan, pengeringan, perebusan, penggorengan dan fermentasi dengan cara-cara tradisonal.

2. Industry pemyempurnaan barang dari serat alam maupun serta buatan menjadi benang bermotif/celup dan di ikat dengan menggunkan alat yang digunakan oleh tangan.

3. Industri teksil meliputi pertenunan, perajutan, pembatikan, dan pembordiran, atau alat yang digerakkan tangan termasuk batik, peci, kopiah.

4. Pengolahan hasil hutan dan kebun golongan non pangan

5. Industri perkakas tangan yang di proses secara manuala atau semi mekanik untuk pertukangan dan pemotongan.

6. Industri perkakas tangan untuk pertanian yang diperlukan untuk persiapan lahan, proses produksi, pemanenan, pasca panen dan pengelolahan, kecuali cangkul dan sekop.

7. Industri barang dari tanah liat, baik yang diglasir maupun yang tidak diglasir untuk keperluan rumah tangga.

8. Industri jasa pemeliharaan dan perbaikan yang meliputi otomotif, elektronik dan peraltan rumah tangga yang dikerjakan secra manual atau semi otomatis.


(50)

9. Industri kerajinan yang memiliki kekayaan khasanah budaya daerah, nilai seni yang menggunakan bahan baku alamiah mapun imitasi.

2.1.3 Landasan Hukum Usaha Kecil

Adapun yang menjadi landasan hukum usaha kecil adalah sebagai berikut:

1.Kegiatan usaha industri ataupun perdagangan di Indonesia diatur oleh UU No.1 tahun 1985.

2.Untuk usaha kecil industri diatur oleh UU No. 9 Tahun 1995.

3.Bentuk badan Hukum Usaha Industri dan perdagangan diatur dalam UU No. 1 Tahun 1985 tentang Perseroan Terbatas.

4.Perijinan usaha kecil dan menengah dan besar khusus industri tertuang dalam surat Keputusan mentri Perindustrian dan Perdagangan dan tanda daftar industri.

5.Tata cara perajinan usaha perdagngan diatur dalam Surat Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagngan No. 591/MPP/Kep/99 tentang tata cara pemberian Surat Izin Usaha Perdagngan (SIUP).

2.1.4 Alasan Lain Pertumbuhan Bisnis Berbasis Rumahan

1. Teknologi komputer telah meyeimbangkan lapangan persaingan, memungkinkan bisnis berbasis rumahan untuk terlihat dan bertindak seperti pesaing korporat yang besar. Koneksi internet broadband, personal dogital


(51)

assistant (PDA), dan teknologi lainnya sedemikian terjangkau, sehingga mendirikan sebuah bisnis menumbuhkan investasi awal yang jauh lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

2. Perampingan korporat telah membuat para pekerja menyadari tidak adannya jaminan pekerjaan, dan meyebabkan banyak orang mendirikan ventura mereka sendiri.

3. Sikap sosial telah berubah. Wirausaha sebelum memulai usahanya para pelaku home industry membuat pertanyaan-pertayaan yang diajukan kepada pelaku usaha yang lebih dahulu menekuni home industry dan dari jawaban mereka pelaku home industry yang baru dapat menambah informasi dari merek yang sudah menekuni dunia usaha terlebih dahulu.

4. Hukum pajak yang sekarang diberlakukan lebih mempermudah para pelaku home industry dibandingkan hukum pajak dan peraturan pajak yang dahulu.

2.1.5 Tantangan-Tangan Dalam Home Industry

1. Mendapatkan pelnggan baru. Mendapatkan pelanggan baru tanpa melalui media promosi home industry juga mendapat kendala bahkan ancaman, dengan kata lain perlu dilakukan promosi seperti promosi melalui media sosial maupun media cetak.


(52)

2. Mengelola waktu, karna home industry dilakukan dirumah maka pengelolahan waktu yang baik didalam menjalankan pekerjaan dengan tugas-tugas rumah tangga agar bisa berjalan dengan baik.

3. Memisahkan tugas kerja dan keluarga. Home industry dituntut untuk berpikir bijak dalam pembagian waktu baik keluarga maupun persoalan usaha walaupun yang dilakukan dirumah dalam menjalankan usahanya.

4. Mematuhi peraturan kota. Pelaku home industry lebih cermat meyikapi perizinan usaha yang biasannya diikuti dengan keadaan lokasi bisnis yang inggin dibangun.

5. Mengelola resiko. Wirausahawan berbasis rumahan harus meninjau polis asurasnsi pemilik rumah mereka karena tidak semua polis mencangkup klaim yang berkaitan dengan bisnis. Beberapa bahkan akan menhanguskan perlindungan jika terdapat bisnis di rumah. (McHugh,2009:198)

2.2 Teori Peningkatan

Peningkatan di artikan menurut para teori ekskalasi, kejayaan, kemajuan, kepesatan, penambahan, pertumbuhan. Dari kalimat sebelumnya mengenai arti kata peningkatan maka teori yang paling tepat untuk menggambarkan kata didalam peningkatan pendapatan bagi home industry adalah penambahan dan pertumbuhan dimana kemajuan home industry memberikan dampak posif bagi kemajuan


(53)

perekonomian masyarakat didalam menjalankan usaha baru yang memiliki potensi baik didalam memperoleh keuntungan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan dalam usaha home industry:

1. Teori Konsumsi dan Tabungan dari Milton Friedmen

2. Teori Konsumsi dan Tabungan dari Franco Modigliani

3. Teori Investasi

Teori konsumsi Milton Friedmen terkenal dengan teori konsumsi Hipotesis Pendapatan permanen (Permanent Income Hypothesis – PIH). Dalam pengertian yang lebih sederhana pendapatan permanen maksudnya adalah konsumsi yang relatif tetap yang dapat dipertahankan sepanjang hidup. Sejatinya Friedmen memiliki pandangan bahwa pendapatan transitoris adalah pendapatan tidak tetap dan tidak dipastikan jumlah di masa yang akan datang.

Teori konsumsi dan Modigliani pada dasarnya dikembangkan oleh 3 orang yaitu Alberto Ando, Ricahrd Brumberg dan Franco Modigliani, akan tetapi yang mendapatkan penghargaan Nobel hanyalah Modigliani karena salah satu teori konsumsinya yang terkenal atau dikenal dengan nama “Hipotesis Daur Hidup” (Life Cycle Hypothesis) yang menyatakan bahwa konsumsi seseorang selain dari pendapatannya, juga bergantung pada kekayaan, hal mana kekayaan ini didapat dari penyisihan pendapatan yang tidak dikosumsi, yaitu tabungan dan atau dari kekayaan warisan/turun-temurun. Tabungan ini bisa saja menjadi investasi sehingga


(54)

menghasilkan aktiva misalnya tabungan mendapatkan bunga dan pengambilan tabungan untuk investasi.

Menurut Masbah Klasik, investasi tetap bisnis oleh kecepatan perusahaan menyesuaikan jumlah barang dan modal mereka terhadap tingkat yang diinginkan. Jika semakin besar output yang diharapkan maka jumlah barang modal yang diinginkan juga akan semakin besar, demikian juga sebaliknya.

Analisi teori konsumsi Keynes bila disimak dari fungsinya memiliki 2 macam sumber konsumsi yaitu konsumsi subsidi (konsumsi otonomi, manakalah tingkat pendapatan=0) dan konsumsi fungsional yaitu konsumsi yang berhubungan dengan tingkat pendapatan nasional.

Bila kita memiliki data bulanan atau tahunan yang berisikan besarnya pendapatan dan konsumsi, maka sebenarnya kita dapat mengetahui dan menyusun suatu fungsi konsumsi, baik dengan cara ekonometrika, atau dengan menggunakan model matematika sederhana.

2.2.1 Teori Investasi

pada dasarnya investasi didefinisikan sebagai semua pengeluaran pada barang-barang kapital rill. Akan tetapi, dalama bahasa sehari-hari investasi juga mencakup pembelian aktiva. Secara umum pengeluaran investasi berkaitan dengan pengelolahan sumber daya yang ada saat ini untuk diperoleh penggunaan atau manfaat pada saat yang akan datang. (Waluyo,2007:77)


(55)

Keynes berpendapat bahwa pengeluaran untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapat mengakibatkan semakin tinggi pola tingkat konsumsi selain itu, pendapatan juga berpengaruh terhadap tabungan. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar pula tabungan karena tabungan merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Walaupun pendapatan penting perananya dalam menentukan konsumsi, peranan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan:

1) Kekayaan yang terkumpul

Sebagai akibat menapat harta warisan/tabungan yang banyak akibat usaha dimasa lalu, maka seseorang berhasil memiliki kekayaan yang mencukupi. Dalam keadaan seperti itu sudah tidak terdorong lagi untuk menabung lebih banyak.maka lebih besar bagian dari pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi dimasa sekarang. Sebaliknya, untuk orang yang tidak memperoleh warisan mereka lebih bertekat untuk menabung yang lebih banyak di masa yang akan datang.

2) Tingkat bunga

Tingkat bunga dapatlah dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Rumah tangga akan berbuat lebih banyak tabungan apabila tingkat bunga tinggi karena lebih banyak bunga yang akan diperoleh.

3) Sikap berhemat

Berbagai masyarakat mempunyai sikap yang berbeda dalam menabung dan berbelanja. Ada masyarakat yang tidak suka berbelanja berlebih-lebihan dan lebih


(56)

mementingkan tabungan. Dalam masyarakat seperti itu APC dan MPCnya adalah lebih rendah tapi ada pula masyarakat yang mempunyai kecenderungan mengkonsumsi yang tinggi yang berdiri APC dan MPCnya adalah tinggi.

4) Keadaan Perekonomian

Dalam perekonomian yang tumbuh dengan teguh dan tidak banyak pengangguran masyarakat berkecenderungan melakukan perbelanjaan yang lebih aktif. Mereka mempunyai kecenderungan berbelanja lebih banyak pada masa kini dan kurang menabung. Tetapi dalam keadaan perekonomian yang lambat berkembangnya, tingkat pengangguran menunjukkan tendensi meningkat, dan sikap masyarakat dalam menggunakan uang dan pendapatanya makin berhati-hati. (makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/teori-konsumsi-html) diakses tanggal 23/05/2013 10:17

Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran kosumsi rumah tangga Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga:

a. Faktor-faktor ekonomi

b. Faktor-faktor Demografi (kependudukan) c. Faktor-faktor Non-Ekonomi

A. Faktor-faktor Ekonomi

1. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income)

Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat kosumsi. biasanya makin baik (tinggi) tingkat pendapatan, tingkat kosumsi makin tinggi. karena ketika tingkat pendaptan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk


(57)

membeli aneka kebutuhan kosumsi menjadi makin besar. Atau mungkin juga pola hidup makin konsumtif, setidak-tidaknya semakin menuntut kuliatas yang baik. Contoh yang amat sederhana adalah jika pendapatan sang ayah masih sangat rendah, biasanya beras yang dipilih untuk kosumsi juga beras kelas rendah/menegah.

2. Kekeyaan Rumah Tangga (Household Wealth)

Tercakup dalam pengertian kekayaan rumah tangga adalah kekayaan rill

(misalnya: rumah tannah dan mobil) dan financial (deposito berjangka, saham, surat-surat berharga). Kekayaan tersebut dapat meningkatkan kosumsi, karena menambah pendaptan disposibel. Misalnya bunga deposito yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterima setiap tahun menambah pendapatan rumah tangga.

3. Jumlah Barang-barang Kosumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat

Pengeluaran kosumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi biasa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurani). Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka sebelumnya membeli harus banyak menabung.


(58)

Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan meyebabkan bertambahnya pengeluaran kosumsi masyarakat secara keseluruhan

B.Faktor-faktor Demograf

1. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara meyeluruh, walaupun rata-rata perorang atau keluarga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah dari pada penduduk Singapura, tetapi secara absoulet tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar dari pada penduduk Singapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh kali lipat penduduk Singapura.

2. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk satu negara dapat dilihat dari berapa klasifikasi diantarannya:

Usia (produktif dan tidak produktif), pendidikan (rendah, menegah, tinggi) dan wilayah tinggal (perkotaan atau pendesaan).

C.Faktor-faktor Non-Ekonomi

Faktor-faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial-budaya masyarakat. Misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dalam tata nilai karena inggin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang mengeluarkan uang ratusan juta, bahkan miliar rupiah, hanya untuk


(59)

membeli rumah idaman. Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, sehingga meyebabkan terjadinya perubahan/peningkatan kosumsi. Karena itu bisa terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya.

(anindyaditakhoirina.wordpress.com/2011/04/17/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tingkat-kosumsi) diakses tanggal 11/07/2013 pukul 10:28

2.2.1.1 Tabungan

Pengertian tabungan menurut Undang-undang pokok perbankan No. 10 tahun 1998, pasal 1 tabungan di definisikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan menggunkan Cek, Bilyet Giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

23/05/2013 10:43

2.3 kebijakan Upah dan Pendapatan

Beberapa pikiran yang mendukung kenaikan upah (Pro-Indexation) menjelaskan bahwa kenaikan upah akan mengurangi tingkat inflasi dan sebagai alat kontrol bagi serikat pekerja untuk memastikan bahwa buruh akan tetap bekerja sesuai dengan tugasnya. Sedangkan yang anti dengan kenaikan upah mengatakan justru kenaikan upah akan memicu inflasi, terutama inflasi sebelum upah benar-benar naik, alasanya


(60)

penolakan laninya adalah bahwa untuk kenaikan upah akan memicu kenaikan suku bunga. (Iskandar Putong,2009:105)

Paling umum terpantau adalah bahwa setiap tidak terpenuhinya kenaikan upah maka pastilah produksi terhambat karena berkurangnya semangat kerja, demo dan kecurangan dalam bekerja, selain juga semakin rendahnya kemampuan dan daya beli kaum buruh sehingga relatif tidak akan memperbaiki keadaan perekonomian mereka.

2.3.1 Teori Adam Smith

Adam Smith memaparkan tentang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dengan memandang kepada:

1. Adanya hukum alam. Ia sangat percaya dengan prinsip bahwa hanya individu sendirilah yang tahu akan kebutuhannya, tidak orang lain apalagi pemerintah. Ia beranggapan bahwa adanya kekuatan (invinsible hand) meyebabkan setiap perekonomian akan memperlakukan individu sesuai dengan harpannya. Jadi bila semua orang dibebaskan berusaha, maka akan memaksimalkan kesejahteraan mereka secara urutannya.

2. Peningkatan daya produktivitas tenaga kerja berhubungan dengan:

a. Meningkatkan keterampilan pekerja

b. Penghematan waktu dalam memproduksi barang


(61)

3. Proses penumpukan (akumulasi) modal. Menurutnya, proses akumulasi modal meningkatkan seiring dengan meningkatnya tabungan dan dari tabunganlah asalnya investasi. Dengan demikian bila pendapatan naik sementara konsumsi relatif tetap maka tabungan akan semakin tinggi dan berdampak pada peyediaan akan semakin banyak untuk investasi

4. Tingkat keuntungan akan semakin menurun manakalah tingkat persaingan semakin tinggi. Padahal persaingan berasal dari kemampuan investasi yang memajukan perekonomian. Pada masa ini tingkat suku bunga akan semakin menurun karena meningkatnya kemakmuran, kesejahteraan dan jumlah penduduk bertambah. Akibat dari ini maka cadangan modal semakin besar sehingga investasi semakin murah dan akan berdampak pada semakin murahnya produksi.

5. Petani, pengusaha dan produsen adalah merupakan agen pertumbuhan dalam perekonomian bila pertanian meningkat maka usaha industri dan perniagaan semakin meningkat dan tentu saja akan memberikan dampak yang bagus bagi perekonomian karena adanya rantai kebutuhan dan kepentingan.

6. Proses pertumbuhan bersifat menggumpal (mengakumulatif), setiap peningkatan di bidang pertanian maka akan ada peningkatan dibidang industri dan perniagaan dan seterusnya sampai terjadi kelangkaan sumber daya sehingga perekonomian mengalami kondisi stasioner. (Iskandar Putong,2009:130)


(62)

2.4 Rumah Tangga Rumah Tangga

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) rumah tangga dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Rumah tangga Biasa (Ordinary Household) adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh berguna fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur.

2. Rumah Tangga Khusus (Special Household) adalah orang yang tinggal di asrama, panti asuhan, lembaga permasayarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih.

2.4.1 Pola Rumah Tangga

“Rumah tangga tradisional” terdiri dari suami, istri, dan anak-anak (dan terkadang kakek-nenek). Tetapi, pada tahun 2010, hanya satu dari lima rumah tangga AS akan terdiri dari pasangan menikah dengan anak-anak di bawah usia 18 tahun. Proyeksi komposisi rumah tangga yang lain adalah bujangan yang hidup sendiri (27%), keluarga dengan orang tua tunggal (8%), pasangan menikah tanpa anak dan pasangan dengan anak sudah keluar rumah (32%), tinggal bersama orang yang bukan kelurganya (5%), dan struktur keluarga laninnya (8%).


(63)

Semakin banyak orang yang bercerai atau berpisah selanjutnya memilih tidakmenikah, menunda pernikahan, atau menikah tanpa inggin mempunyai anak. Masing-masing kelompok mempunyai kumpulan kebutuhan dan kebiasaan pembelian yang berbeda. Sebagai contoh, orang dalam kelompok SSWD (bujangan, berpisah, janda, cerai) memerlukan apertemen yang lebih kecil; perlengkapan, perabot, perangkat rumah yang murah dan lebih kecil; serta kemasan makanan yang lebih kecil. Produk seperti pangggangan (grill) George Foremen yang membidik orang-orang yang tinggal sendirian dan menghargai kenyamanan bisa laku keras.

Pemasaran harus semakin mempertimbangkan kebutuhan khusus rumah tangga non-tradisional, yang sekarang tumbuh semakin cepat dibandingkan rumah tangga tradisional. Kalangan akademis dan ahli pemasaran memperkirakan bahwa populasi gay dan lebian berkisar antara 4% dan 8% dari total populasi AS, dengan persentase yang jauh lebih tinggi di daerah urban. Dibandingkan rata-rata konsumen AS, responden yang mengklasifikasikan diri mereka sebagai gay memiliki rumah peristirahatan hampir 2 kali lebih besar, kemungkinan memiliki komputer netebook 8 kali lebih besar, dan kemungkinan memiliki saham perorangan2 kali lebih besar. Perusahaan seperti Absolut, American Express, IKEA, Procter & Gamble, dan Subaru menyadari potensi pasar ini dan pasar rumah tangga nontradisional secara keseluruhan. (Kotler Philip, 2009:85)


(64)

2.4.212 Jenis KomponenPerkiraan Kebutuhan Rumah Tangga

sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan manusia, meliputi: 1. Kesehatan, termasuk kondisi demografi

2. Makanan dan gizi

3. Pendidikan, termasuk literacy dan skill

4. Kondisi pekerjaan

5. Situasi kesempatan kerja

6. Konsumsi dan tata hubungan aggregatif

7. Pengangkutan

8. Perumahan, termasuk fasilitas-fasilitas perumahan

9. Sandang

10. Rekreasi dan liburan

11. Jaminan Sosial

12. Kebebasan manusia


(65)

2.4.3Peran dan Fungsi Rumah Tangga

setiap rumah tangga mempunyai peran dan fungsi. Tetap secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan hidup, seperti bekerja untuk memenuhi pangan, sandang, dan papan. Kegiatan belajar untuk anak, penyediaan dan pemeliharaan pangan, sandang, papan serta kegiatan lain yang menyangkut kebutuhan rumah tangga.

2. Administrasi, yaitu kegiatan yang menyangkut catat-mencatat, kegiatan ini meliputi penyedian dan pengaturan catatan keuangan, kartu dan surat-surat penting yang dibutuhkan untuk urusan anggota rumah tangga (kartu keluarga, surat nikah, ijazah, dan sebagainya).

3. Berhubungan dengan pihak luar dari rumah tangga, yaitu kegiatan bernegosiasi, kegiatan berhubungan antar keluarga dan kegitan sosial lainnya. (Pohan Farida Elvina ,2012:21)


(66)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Banyak pengusaha besar yang berhasil pada masa ini memulai perusahaan mereka secara kecil-kecilan pada masa lalu. Sebagai contoh Ibu Moeryati Soedibyo, pemilik perusahaan Mustika Ratu, memulai perusahaan jamu dan perawatan kecantikan tradisional secara kecilan, bukannya tiba-tiba menjadi perusahaan besar. Begitu juga dengan usaha-usaha lain yang terkenal dimulai dari kecil. Ini termasuk Aburizal Bakri (Bakri & Brothers), Liem Sio Liong (Keluarga Liem) dan Gobal yang mendirikan Nasional Globel. Di Malaysia juga begitu, misalnya Robert Kuok, Boon Siew, MS Tan, Lim Goh Tong adalah di antara nama pengusaha yang mulai dari usaha kecil tetapi sekarang telah menjadi perusahaan besar. Malah di seluruh dunia, di setiap negara wirausaha hebat lahir dari usaha kecil. (Sukirno,2004: 363)

Salah satu tred berwirausaha yang banyak digemari para wirausaha adalah wirausaha mikro bisnis berbasis rumahan, tidak semua orang yang memulai sebuah bisnis mempunyai tujuan untuk menumbuhkannya menjadi sebuah korporasi raksasa. Beberapa orang hanya tertarik untuk menikmati gaya hidup yang seimbang sembari melakukan pekerjaan yang ingin mereka lakukan. Penulis bisnis Michael LeBoeuf menamakan pemilik bisnis seperti ini sebagai wirausaha mikro (micropreneurs). Sementara wirausaha lainnya berkomitmen pada pencarian pertumbuhan, wirausaha mikro tahu bahwa mereka dapat berbahagia meskipun perusahaan mereka tidak


(67)

pernah muncul pada daftar bisnis berperingkat teratas. Banyak wirausaha mikro yang merupakan, pemilik bisnis berbasis rumahan. lebih 20 juta bisnis kecil di Amerika Serikat dijalankan dari rumah pemiliknya, Banyak bisnis berbasis rumahan dimiliki oleh orang yang berusaha mengkobinasikan karier dan kelurga. (Mc Graw Hill,2009:197)

Definisi home industry atau industri rumahan yang dimaksud ialah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau nilai kekayaan (asset) yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil. Misalnya Indonesia mendefinisikan usaha kecil sebagai perusahaan yang mempunyai pekerja kurang dari 20 orang atau nilai aset yang kurang dari Rp200 juta. Usaha yang terlalu kecil dengan jumlah pekerja yang kurang dari 5 orang dikatakan sebagai usaha kecil level mikro. (Sukirno,2004: 363)

Bisnis usaha kecil menjadi pilihan tepat bagi masyarakat untuk menemukan peluang-peluang usaha baru. Home industry mampu memanfaatkan setiap situasi untuk menciptakan nilai guna atau manfaat baru dari suatu barang, jasa, mengadakan inovasi untuk melakukan penganekaragaman nilai guna atau manfaat barang/jasa baru, tetapi juga menemukan sumber-sumber bahan mentah yang baru (yang semula tidak bermanfaat menjadi sangat bermanfaat), menenukan proses produksi baru, dan akhirnya menemukan peluang usaha dan pemasaran yang baru (Jamiko,2004:80). Kondisi keberadaan home industry ini diharapkan lebih mampu menghadapi gejolak-gejolak dan dinamika perekonomian. Home industry diharapkan dapat melihat secara


(68)

tanggap peluang-peluang usaha home industry yang nantinya mengakibatkan tindakan positif pada pendapatan masyarakat pelaku usaha ataupun pelaku bisnis.

Menurut Skinner, bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai the buying and selling of goods and services. Sedangkan

perusahaan bisnis adalah suatu organisasi yang melibatkan dalam pertukaran barang, jasa atau uang untuk menghasilkan keuntungan. (Pandji,2007:6)

Menurut Samuelson dan Nordhaus, ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang prilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternative penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi (barang dan jasa), untuk kemudian mendistribusikannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat (Pandji,2007:6)

Dapat dikatakan bahwa dampak dari home industry sangat kuat terhadap usaha di Indonesia khususnya di kota Medan, tercatat sebanyak 82 UKM (usaha kecil menegah) yang terdaftar di daftar UKM di Kota Medan dan sekitarnya pada kontor KADIN (kamar dagang industri) yang tercatat pada tahun 2013 ( data dari kadin pada tahun 2013). didalam menjalankan bisnis mandiri dalam memperoleh pendapatan bagi masyarakat tanpa memiliki ketergantungan kepada pemerintah. Di saat ini, usaha


(69)

besar sangat sulit menyelamatkan diri mereka dari kehancuran, sebaliknya usaha home industry dapat bertahan di dalam krisis dengan segala keterbatasannya.

Ada kekhawatiran, jika perdagangan bilateral seperti ACFTA (Asean China Free Trade Area) yang merupakan bentuk perdagangan bilateral antar negara di Asia, apabila diberlakukan maka banyak perusahaan yang kalah bersaing dan akhirnya tutup. Oleh karna itu perlu direalisasikan pembenahan perusahaan lokal agar dapat bersaing di Perdagangan bilateral di Asia. perdagangan yang juga menjadi kopetitor dari antar negara di asia ini diharapkan Indonesia menjadi produk unggulan yang baik di tengah-tengah produk Asia lainnya, diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap pelaku usaha di Indonesia dikatakan Menteri perdagangan Mari Eka Pangestu ada langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu meningkatkan investasi dari China ke Indonesia, terutama sektor menu faktur dan permesinan, memperbaiki infrastruktur, meningkatkan hubungan bisnis, meningkatkan pembangunan kemampuan (OSA,2011:4-7/IV).

Saat ini didalam upaya meningkatkan usaha, baik industri bersekala kecil maupun besar. Seharusnya pemerintah peka atau sadar akan adannya UKM (usaha kecil menegah), Home Industry yang sampai sekarang masi bertahan. Berdasarkan survey

yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan kantor Kementrian Negara untuk koperasi, UKM usaha-usaha kecil termasuk usaha rumah tangga atau mikro, yaitu usaha dengan jumlah total penjualan usaha 90% dari seluruh jumlah unit usaha di Indonesia yang meyerap tenaga kerja sebanyak 60,4 juta orang atau 87,5% dari


(70)

jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di dunia usaha (wahyudi,2002:20), Pemerintah memegang peranan penting dalam meningkatakan usaha mandiri didalam perekonomian di Indonesia, baik di tinjau dari segi jumlah usaha maupun dari segi penciptaan lapangan kerja.

Berdasarkan yang diuraikan sebelumnya dapat dilihat bagaimana home industry dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha maupun daerah atau negara maka disini akan dijelaskan bagaimana pendapatan meningkat yang bisa dilihat melalui peningkatan investasi dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Penciptaan lapangan kerja yang dibentuk melalui pelaku-pelaku usaha seperti home industri yang satu ini sudah dapat memiliki pangsa pasar terendiri di mata masyarakat dalam dan Luar Negri dan masi bertahan. Deli Maya Sari Handicraft, merupakan usaha home industry yang memiliki pangsa pasar tersendiri dikalangan menegah keatas untuk produk sulaman tusuk silang serta pengaplikasian menjadi barang-barang kebutuhan yang mengikuti perkembangan zaman seperti: tas (dalam bermacam bentuk), tempat sepatu, tas serut (uncang), tempat kosmetik dan lain-lain. Kini Deli Maya sari Handicraft telah menjadi salah satu incaran buah tanggan wisatawan dari kalangan pejabat sampai dengan Menteri untuk dijadikan salah satu pilihan buah tangan atau oleh-oleh yang di bawa dari Sumatera Utara khususnya Medan.


(71)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dalam penelitian ini dirumuskan ke masalah yakni “Bagaimana Home Industry dalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli Maya Sari Handicraft di Medan, Sumatera Utara.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh pemahaman tentang bagaimana home industry dalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada usaha rumahan Home Industry Deli Maya Sari di Medan, Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Secara subjektif, sebagai suatu sarana untuk melatih dan mengembangkan kamampuan berfikir ilmiah, sistematis, dan metodologis penulis dalam menyusun berbagai kajian literature untuk menjadikan suatu wacana baru dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

2.Secara praktis, memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa pekerjaan bukan hanya diperoleh dengan bekerja di instansi pemerintah maupun swasta saja melainkan dapat membuka usaha sendiri untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga ke arah yang lebih baik dan menjadikan usaha rumahan tersebut sebagai sumber utama dari pendapatan rumah tangga.


(72)

3.Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi keputusan Depertemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis lebih tertarik untuk menjalankan wirausaha ataupun bisnis-bisnis mandiri yang tidak memerlukan modal yang besar.


(73)

ABSTRAK

HOME INDUSTRY DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA

(Studi Deskripstif Kualitatif Pada Deli Maya Sari Handicrft)

Nama : Suci Syahriani Nim : 090907057

Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Bisnis

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara Pembimbing : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si

Home industry dalam peningkatan pendapatan rumah tangga pada Deli Maya Sari, penelitian ini bertujuan membuka pemikiran baru bagi pengusaha kecil yang baru membuka usaha mikro kecil seperti home industry dan bertujuan masyarakat agar lebih mampu untuk menciptakan peluang pasar yang baru secara inovatif dan menguntungkan masyarakat sekitar, informan kunci pemilik Ibu Tiurlan dan informan kunci mitra binaa Deli Maya sari, teknik analisis yang digunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didapat hasilnya adalah melalui home industry masyarakat tuntut berpikir kreatif dan melakukan usaha mendiri guna menambah pemasukan pendapatan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang pangan dan papan yang dan selain itu home industry juga dapat


(74)

HOME INDUSTRY DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN

RUMAH TANGGA

(Studi Deskriptif Kualitatif Pada Deli Maya Sari Handicraft)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Skripsi Sebagai Syarat dalam Mencapai Gelar

Sarjana Administrasi Binis (S1)

Disusun Oleh:

NIM:090907057

SUCI SYAHRIANI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(75)

BIODATA

Nama

: SUCI SYAHRIANI

Tempat/Tgl lahir

: Medan 18 Maret 1991

Alamat

: Jl Kapten Muslim Gg Tentram No 123D

Agama

: Islam

Telefon

: 082164717362

Kewarganegaraan

: Indonesia

Pendidikan

:

-

SD Dwikora Medan

-

SMP Bakti Luhur Medan

-

SMK Teladan Binjai

-

Kuliah Universitas Sumatera Utara Jurusan

ADM/Niaga Bisnis Fisip

Anak ke

: 1 dari 3 bersaudara

Nama Orang Tua

-

Ayah

: Ken Wijaya

-

Ibu

: Eni Sutrisna Wati SE


(1)

ABSTRACT

HOME IMPROVEMENT INDUSTRY IN HOUSEHOLD INCOME (Deskripstif Qualitative Study of Maya Sari Handicrft Deli)

Name : Suci Syahriani

Nim : 090907057

Science Program Business Administration Business

Faculty : Social and Political Sciences. University of North Sumatra Supervisor : Drs. Posma Lumban Raja, M.Si

Home industry in increasing household income on Deli Maya Sari, this research aims to open up new ideas for small businesses that have recently opened a small micro businesses such as home industry and the community aims to be better able to create new market opportunities for innovative and profitable communities, informants Mother owners lock and key informants partners Tiurlan Binaa Deli Maya sari, analytical techniques used interviews, observation, and documentation.

Based on the results of research conducted then the result is obtained through the home industry demands creative thinking and doing business to increase revenue establishing the household income to meet their daily needs such as food and clothing and shelter and the other home industry can also improve the distribution of income in aid by home industry around either involved directly or indirectly.


(2)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahi robbil’alamin. Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunia-nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi yang berjudul Home Industry dalam Peningkatan pendapatn Rumah Tangga pada Deli Maya Sari.

Makalah ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti pendidikan yang telah saya laksanakan. Saya juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak terutama ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan.

Saya juga banyak mengucapkan trimak kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Badaruddin, M.Si, selaku Dekan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Bisnis fakultas Ilmu Solial dan Ilmu Politik Universitas Suamtera Utara Meda

3. Bapak Muhammad Arifin Nasution. Sos. MSP, selaku Sekertaris program Studi Ilmu Administrasi Niaga Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Suamtera Utara Medan


(3)

4. Bapak Drs. Posma Lumban Raja M.Si, selaku dosen pembimbing dan dosen penguji sidang meja hijau yang telah banyak meluangkan waktu serta pikiran, kritik dan saran yang membangun untuk meyelesaikan skripsi ini.

5. Kak Siswanti saragih Sos. MSP, selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program studi Ilmu Admisntrasi Niaga Bisnis fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan. 7. Bang Farid, Selau Administrator Program Studi Ilmu Administrasi Niaga

Bisnis fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan

Medan 2 Agustus 2013

Penulis


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR LAMPIRAN... iv

ABSTRAK... v

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

BAB II KERANGKA TEORI... 8

2.1 Home Industry... 8

2.1.1 Karekteristik Home Industry... 9

2.1.2 Jenis-Jenis Usaha... 9

2.2.3 Landasan Hukum Usaha Kecil... 11

2.2.4 Alasan Lain Pertumbuhan Home Industry... 11

2.2.5 Tantangan-Tantangan Dalam Home Industry... 12

2.2 Teori Peningkatan... 13


(5)

2.3 Kebijakan Upah dan Pendapatan... 20

2.3.1 Teori Adam Smith... 21

2.4 Rumah Tangga... 23

2.4.1 Pola Rumah Tangga... 23

2.4.2 Dua Belas (12) Jenis Komponen Perkiraan Kebutuhan Rumah Tangga25 2.4.3 Peran dan Fungsi Rumah Tangga... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 27

3.1 Bentuk Penelitian... 27

3.2 Lokasi Penelitian... 27

3.3 Informan Kunci dan Informan Tambahan... 27

3.3.1 Informan Kunci... 27

3.3.2 Informan Tambahan... 28

3.4 Definisi Konsep... 28

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 30

3.6 Teknik Analisis Data... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN... 33

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 33

4.1.1 Sejarah Umum Home industry Deli Maya Sari... 33


(6)

4.2 Penyajian Data... 42

4.3 Analisis Data... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 69

5.1 Kesimpulan... 69

5.2 Saran... 71 DAFTAR PUSTAKA