BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Penjadwalan
Penjadwalan didefinisikan sebagai proses optimisasi dimana sumber daya yang terbatas dialokasikan diantara sekumpulan tugas dalam jangka waktu
tertentu. Bagchi, 1999. Penjadwalan juga diartikan sebagai proses pengambilan keputusan yang digunakan dalam industri manufaktur dan jasa yang berhubungan
dengan alokasi sumber daya terhadap tugas dalam jangka waktu tertentu dan bertujuan untuk mengoptimisasikan satu atau beberapa tujuan Pinedo, 2011.
Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka pengertian penjadwalan secara umum dapat diartikan sebagai pengalokasian sumber daya terbatas untuk mengerjakan
suatu pekerjaan.
3.1.1. Terminologi Penjadwalan
Terminologi atau istilah-istilah yang ditemukan dalam penjadwalan dapat diuraikan sebagai berikut Nasution, 1999:
1. Processing time waktu proses, merupakan perkiraan waktu penyelesaian
satu pekerjaan. Perkiraan ini juga meliputi perkiraan waktu setup mesin. Simbol untuk waktu proses pekerjaan i adalah Ti.
2. Due date batas waktu, merupakan waktu maksimal yang dapat diterima
untuk menyelesaiakan pekerjaan tersebut. Kelebihan waktu dari waktu yang
Universitas Sumatera Utara
telah ditetapkan merupakan suatu keterlambatan. Batas waktu ini disimbolkan sebagai Di.
3. Lateness keterlambatan, merupakan penyimpangan antara waktu
penyelesaian pekerjaan dengan batas waktu yang ditentukan. Suatu pekerjaan mempunyai keterlambatan positif jika diselesaikan setelah batas waktu dan
bernilai negative jika diselesaikan sebelum batas waktu. Simbol keterlambatan ini adalah Li.
4. Tardiness ukuran keterlambatan, merupakan ukuran untuk keterlambatan
positif. Jika suatu pekerjaan diselesaikan lebih cepat dari batas waktu yang ditetapkan, maka mempunyai nilai keterlambatan negative tetapi ukuran
5. Keterlambatan positif. Ukuran ini disimbolkan dengan Ti, dimana Ti adalah
maksimum dari 0, Li. 6.
Slack kelonggaran, merupakan ukuran yang digunakan untuk melihat selisih waktu antara waktu proses dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Slack
dinotasikan Sli, dan dihitung dengan persamaan Sli = di –ti.
7. Completion time waktu penyelesaian, merupakan rentang waktu saat
pekerjaan dimulai sampai dengan pekerjaan itu selesai. Waktu penyelesaian ini disimbolkan Ci.
8. Flow time waktu alir, merupakan rentang waktu antara saat pekerjaan dapat
dimulai tersedia dan saat pekerjaan selesai. Waktu alir sama dengan waktu proses ditambah dengan waktu tunggu sebelum pekerjaan diproses.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. Jenis-jenis Model Penjadwalan
Model penjadwalan dapat diklasifikasikan berdasarkan lingkungan yang dihadapi oleh sistem produksi yang bersangkutan. Model penjadwalan dapat
dikelompokkan berdasarkan kondisi-kondisi berikut Baker, 1974:
1. Pola aliran proses.
a. Penjadwalan flowshop, dimana job-job yang akan diproses seluruhnya
mengalir pada arahjalur produk yang sama. b.
Penjadwalan jobshop, dimana tiap job memiliki aliranrouting yang berbeda.
2. Mesin yang digunakan dalam proses.
c. Penjadwalan mesin tunggal, merupakan salah satu model pengurutan job
dimana job yang hendak diurutkan sedang menunggu untuk diproses pada sebuah mesin tunggu.
d. Penjadwalan mesin jamak, dimana serangkaian job hendak diproses pada
beberapa mesin baik seri, paralel maupun kombinasinya. 3.
Pola kedatangan job. a.
Penjadwalan statis, dimana job yang hendak diurutkan datang dan tiba pada satu mesin pada saat yang bersamaan serta siap dikerjakan pada
mesin yang menganggur. b.
Penjadwalan dinamis, dimana kedatangan job tidak menentu. 4.
Karakteristik informasi. a.
Deterministik, dimana sifat informasi yang diterima relatif pasti. b.
Stokastik, dimana sifat informasi yang diterima relatif tidak pasti.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3. Kriteria Penjadwalan