BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Penjadwalan dengan Metode First Come First Served
Metode penjadawalan yang digunakan PT. Sumatera Timberindo Industry selama ini adalah metode First Come First Served FCFS dalam menjadwalkan
setiap job yang datang. Berdasarkan data yang diperoleh selama bulan Juli 2014 urutan job yang dikerjakan berdasarkan job yang pertama sekali datang adalah
ABCDEF yakni tipe daun pintu Elizabeth, Butter, Dior, Richmond, Richmond, dan Hamlet dengan makespan sebesar 503,1314 jam dengan nilai fitness
0,001988.
6.2. Analisis Penjadwalan dengan Algoritma Genetik
Hasil perhitungan dengan Algoritma Genetik diperoleh urutan job terbaik adalah CEAFDB yakni tipe daun pintu Dior, Richmond, Elizabeth, Hamlet,
Richmond, dan Butter yang menghasilkan makespan 436,0682 jam yaitu urutan dengan nilai fitness 0,002293. Urutan job CEAFDB muncul dalam tiap generasi.
Dapat dilihat bahwa nilai makespan yang dihasilkan dari Algoritma Genetik lebih kecil dari pada nilai makespan aktual dengan aturan FCFS.
Perbandingan hasil penajdwalan akual dan Algoritma Genetik dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.1. Perbandingan Penjadwalan Aktual dan Penjadwalan Algoritma Genetik
Metode Urutan Job Nilai Makespan Nilai Fitness
FCFS ABCDEF
503,1314 0,001988
Algoritma Genetik CEAFDB
436,0682 0,002293
6.3. Analisis Paramater Performansi Penjadwalan
6.3.1. Analisis Performansi dengan Efficiency Index EI
Untuk membandingkan antara metode yang diuji dengan metode yang digunakan oleh perusahaan maka dibandingkan berdasarkan parameter Efficiency
Index EI.
Efficiency Index EI dirumuskan sebagai :
Efficiency Index EI 1, artinya penjadwalan dengan Algoritma Gentik memberi
performance yang lebih baik dibanding dengan metode FCFS yang digunakan
perusahaan.
6.3.2. Analisis Performansi dengan Relative Error
Relative Error RE digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan
makespan yang dihasilkan oleh metode Algoritma Genetik dan metode FCFS.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Sumatera Timberindo Industry dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Jadwal yang diperoleh dengan menggunakan Metode Algoritma Algoritma
Genetik adalah CEAFDB yakni tipe daun pintu Dior, Richmond, Elizabeth, Hamlet, Richmond, dan Butter.
2. Metode penjadwalan produksi yang memberikan hasil yang optimum adalah
Algoritma Algoritma Genetik dengan total makespan 436,0682 jam, sedangkan makespan yang didapat dari metode penjadwalan aktual First
Come First Serve adalah 503,1314 jam.
3. Nilai Efficiency Index EI sebesar 1,1538 menunjukkan bahwa penjadwalan
dengan Algoritma Algoritma Genetik memiliki performance yang baik dibanding dengan metode First Come First Serve .
4. Nilai Relative Error RE menunjukkan bahwa penghematan makespan
yang diperoleh antara Algoritma Algoritma Genetik dengan metode First Come First Serve
adalah 15,38 . 5.
Urutan job FCFS memberikan 3 keterlambatan, sedangkan dengan urutan job
Algoritma Genetik menjadi 1 keterlambatan.
Universitas Sumatera Utara
7.2. Saran