18 alamat keluaran yang terdapat pada header paket dapat menentukan sendiri
kemana perutean akan dilakukan. Dengan adanya sifat self-routing, switching Delta tidak memerlukan pengendalian jalur dari luar. Hal ini sangat menghemat
biaya[4]. Jaringan Delta merupakan sebuah jaringan switching a
n
x b
n
dengan tingkat n, yang terdiri dari modul crossbar a x b. Hubungan pola antar-tahapnya
memiliki jalur yang unik dari sumber ke tujuan manapun yang menandakan bahwa jaringan ini memang merupakan bagian dari Jaringan Banyan. Selain itu,
digit pada jalurnya dikontrol seperti suatu modul crossbar menghubungkan suatu input ke salah satu output b tergantung dari output b mana yang akan dituju. Dan
juga, dalam sebuah Jaringan Delta tidak ada terminal input maupun output dari sebuah modul crossbar yang tidak terhubung. Salah satunya dapat menentukan
jumlah modul crossbar pada setiap tahap. Jaringan Delta a
n
x b
n
terdiri dari sumber a
n
dan tujuannya b
n
.Input pada tahap pertama terhubung pada sumber dan tahap terakhir pada output terhubung
ke tujuan.
2.6.2 Sifat-Sifat Jaringan Switching Delta
Pada Jaringan Delta hanya ada satu jalur hubungan port input → port
output. Jaringan Banyan mempunyai blocking internal yang terjadi bila lebih dari satu data mencoba menggunakan mengakses link yang sama antara 2dua
stages Blocking internalmenyebabkan throughput menurun drastis yang sebanding dengan jumlah port di jaringan. Gambar 2.7 dan Gambar 2.8
19 menunjukkan contoh sebuah Jaringan Delta a
n
x b
n
dan b
n
x b
n
dengan menggunakan q-shuffle[4].
Gambar 2.7 Jaringan switching Delta 4
2
x 3
2
Gambar 2.8 JaringanSwitching Delta 2
3
x 2
3
Jaringan Delta merupakan jaringan interkoneksi banyak tingkat yang ada satu dan hanya satu jalur dari setiap terminal masukan ke setiap terminal
keluaran. Jaringan Delta juga merupakan jaringan yang mempunyai masalah blocking, dimana suatu koneksi antara pasangan masukankeluaran yang bebas
20 tidak selalu mungkin terjadi dikarenakan bertabrakan dengan koneksi yang sudah
ada[4]. Salah satu karakteristik dari Jaringan Delta adalah bahwa jaringan ini
mampu melakukan perutean sendiri self-routing, dimana bit-bit alamat keluaran yang terdapat pada header paket dapat menentukan sendiri kemana peruteran
akan dilakukan. Routing diputuskan oleh tujuan, maksudnya yaitu label pada keluaran ditandai dengan bilangan biner dengan susunan yang menurun
merupakan alamat keluaran. Apabila sebuah paket tiba pada masukan Jaringan Delta, elemen switching pertama merutekan paket ke keluaran sebelah atas jika
bit pertama pada alamat tujuan adalah 0 dan merutekan ke keluaran sebelah bawah jika bernilai 1.
Elemen switching berikutnya juga memperlakukan paket-paket yang masuk dengan cara perutean yang sama yaitu dengan menggunakan bit
berikutnya pada alamat tujuan. Dengan cara perutean seperti ini sebuah paket akan menemukanjalannya menuju terminal keluaran yang dituju tanpa
memperdulikan dari masukan yang mana ia datang. Sebagai contoh, dengan memperhatikan Gambar 2.9 jika terminal
masukan ingin menyampaikan paket ke alamat tujuan 110
2
, maka pada tingkat 1 perutean dikendalikan oleh bit 1 sehingga paket lewat melalui elemen switching
sebelah bawah. Pada tingkat 2 paket dikendalikan oleh bit 1, sehingga paket lewat melalui elemen switching sebelah bawah dan pada tingkat terakhir
dikendalikan oleh bit 0 dan tiba pada tujuannya melalui elemen switching sebelah atas. Garis tebal memperlihatkan jalur yang dilalui oleh paket.
21 Gambar 2.9 Perutean dari 001 ke 110
Ketetapan yang melekat pada Jaringan Delta menunjukkan bahwa sebuah model jaringan dapat dibangun dengan menggabungkan beberapa contoh dari
sebuah model single switch atau switch yang bertingkat[5]. Switch Banyan N x N menggunakan elemen-elemen
�⁄ ���. Oleh karena itu, switch tidak bisa non-blocking. Permutasi input ke output bisa
dibangun apabila tidak bisa di-route-kansecara bersamaan dengan switch[5].
Gambar 2.10 Switch Banyan dengan crossbar 2 x 2
Gambar 2.10 memperlihatkan switch Banyan 2x2. Masing-masing elemen switching merupakan crossbar switch 2x2. Setiap unit informasi yang masuk ke
22 switch memiliki header yang berisi bityang menunjukkan tujuannya 0 atau1[6].
Bit pertama digunakan untuk mengontrol switching Banyan. Setelah membuat keputusan routing, switching Banyan menghilangkan perutean bit
pertama dan sisa paket akan diteruskan ke tahap selanjutnya[6]. Jaringan Delta memiliki tingkat nb 1,2,...,nb dan setiap tingkat
mempunyai switch dasar 2
n-b
. Output dari switch pada setiap tingkat, kecuali yang terakhir, terhubung ke input pada tingkat switch berikutnya dengan koneksi
shuffle atau salah satu dari varian kecilnya. Input N pada switch tingkat pertama dan output N pada switch tingkat terakhir merupakan input dan output pada
jaringan ini. Sebuah Jaringan Delta yang lebih sederhana dapat diperoleh dengan menghapus satu atau lebih tingkat dari Jaringan Delta yang biasa. Kontrol pada
jaringan didesentralisasi dan setiap switch di dalam jaringan ini beroperasi secara mandiri[7].
1
BAB I PENDAHULUAN