40 = 0,483453
Jaringan Delta dengan 8 inputoutput dibangun dengan 3 tingkat switching yang masing-masing tersusun dari 4 switching 2×2 akan memiliki throughput
sebesar 0,483453.
4.3.2 Throughput pada Jaringan Delta ukuran 2
4
x 2
4
Dengan menggunakan persamaan Q, maka throughput dapat dicari. Misalkan diambil contoh Jaringan Delta dengan n = 4, maka throughput dapat
dihitungmenggunakan probabilitas blocking dari tingkat ke-4 m
4
. Untuk menghitung throughput-nya digunakan persamaan berikut:
Untuk m
n
= m
4
, maka : Q = 1
– 0,449837 = 0,550163
Jaringan Delta dengan 16inputoutput dibangun dengan 4 tingkat switching yang masing-masing tersusun dari 8switching 2×2 akan memiliki
throughput sebesar 0,550163. Dengan cara yang sama dapat dihitung throughputJaringan Switching
Delta untuk ukuran 2
3
x 2
3
, 2
4
x 2
4
, 2
5
x 2
5
, 2
6
x 2
6
, 2
7
x 2
7
.
4.4 PerhitunganDelaypada Jaringan Switching Delta Banyak Tingkat
4.4.1 Delay pada Jaringan Delta ukuran 2
3
x 2
3
Dengan menggunakan persamaan delay, maka D delay dapat dicari. Misalkan diambil contoh Jaringan Delta dengan n = 3. Dimana panjang 1 paket =
0.000242 megabit, dan kecepatan switch-nya = 1 megabits, maka diperoleh hasil:
41 Untuk n = 3, maka :
D = 3
. ��
��
= 0,000726 detik Jaringan Delta dengan 8inputoutput dibangun dengan 3 tingkat switching
yang masing-masing tersusun dari 4switching 2×2 akan memiliki delay D sebesar 0,000726 detik.
4.4.2Delay pada Jaringan Delta ukuran 2
4
x 2
4
Dengan menggunakan persamaan delay, maka D delay dapat dicari. Misalkan diambil contoh Jaringan Delta dengan n = 4. Dimana panjang 1 paket =
0.000242 megabit, dan kecepatan switch-nya = 1 megabits, maka diperoleh hasil:
Untuk n = 4, maka : D = 4
. ��
��
= 0,000968 detik Jaringan Delta dengan 16inputoutput dibangun dengan 4 tingkat
switching yang masing-masing tersusun dari 8switching 2×2 akan memiliki delay D sebesar 0,000968 detik.
Dengan cara yang sama dapat dihitung delay Jaringan Switching Delta untuk ukuran 2
3
x 2
3
, 2
4
x 2
4
, 2
5
x 2
5
, 2
6
x 2
6
, 2
7
x 2
7
. Maka dengan cara yang sama, hasil perhitungan probabilitas blocking,
throughput, dan delay pada Jaringan Switching Delta 2
3
x 2
3
, 2
4
x 2
4
, 2
5
x 2
5
, 2
6
x 2
6
, 2
7
x 2
7
dapat dilihat pada Tabel 4.1 .
42 Tabel 4.1 Probabilitas blocking, throughput, dan delay Jaringan Switching Delta
2
3
x 2
3
, 2
4
x 2
4
, 2
5
x 2
5
, 2
6
x 2
6
, 2
7
x 2
7
No. Ukuran
Switch Jumlah
Tingkat Probabilitas
Blocking Throughput
Delay
1 2
3
x2
3
3 0,516547
0,483453 0,000726
2 2
4
x2
4
4 0,449837
0,550163 0,000968
3 2
5
x2
5
5 0,39924867
0,60075133 0,00121
4 2
6
x2
6
6 0,3593988
0,6406012 0,001452
5 2
7
x2
7
7 0,32710693
0,67289307 0,001694
Dari Tabel 4.1 diperoleh bahwa semakin banyak tingkat pada suatu Jaringan switchingDelta, maka probabilitas blocking semakin kecil.Sedangkan
untuk throughput dan delay, semakin banyak tingkat pada suatu Jaringan SwitchingDelta, maka throughput dan delay yang dihasilkan semakin besar.
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Untuk nilai n = 3, 4, 5, 6, 7 menunjukkan bahwa nilai probabilitas blocking paling kecil didapat pada n = 7 dan nilai probabilitas blocking
paling besar didapat pada n = 3, sedangkan nilai throughput dan delay yang paling kecil didapat pada n = 3 dan nilai throughput dan delay paling
besar didapat pada n = 7. 2.
Nilai n sangat mempengaruhi nilai probabilitas blocking, throughput, dan delay.
3. Semakin besar nilai n maka nilai probabilitas blocking semakin kecil, nilai
throughput dan delay semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil nilai n maka nilai probabilitas blocking semakin besar, nilai throughput dan
delay semakin kecil.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat Penulis berikan : 1.
Analisis kinerja Jaringan Switching Delta dapat dibahas lebih lanjut dengan simulasi algoritma yang berbeda.
2. Untuk penelitian lebih lanjut disarankan agar meneliti Jaringan Switching
Delta banyak tingkat dengan menggunakan buffer untuk meningkatkan performanya.