Teknik Switching JARINGAN SWITCHING DELTA

10 Sedangkan jaringan interkoneksi banyak tingkat tanpa buffer merupakan jaringan interkoneksi banyak tingkat yang paling sederhana[2].

2.3 Teknik Switching

Teknik switching penyambungan merupakan salah satu komponen terpenting dalam jaringan telekomunikasi.Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit masukan dan keluaran yang disebut dengan inlet dan outlet.Fungsi utama dari sistem switching adalah membangun jalur listrik diantara sepasang inlet dan outlet tertentu, dimana hardware yang digunakan untuk membangun koneksi seperti itu disebut matriks switching atau switching network.Switching network terdiri dari N inlet dan M outlet seperti pada Gambar 2.4. Apabila jumlah inlet sama dengan jumlah outlet N=M, maka jaringan switching itu disebut symetric network. Gambar 2.4 Jaringan switching Perkembangan pemakaian komputer menyebabkan sistem komunikasi bergeser ke sistem digital.Komunikasi juga tidak dibatasi untuk suara yang didigitalisasi, tetapi juga komunikasi data dan gambar multimedia sehingga perkembangan sentral digital tidak hanya melayani sistem circuit switching tetapi juga packet switching[2]. 11 Packet switching memungkinkan paket-paket dapat dikirimkan dari satu host ke host yang lain meski host-host tersebut tidak terhubung secara langsung. Packet switching adalah perangkat dengan sejumlah port input dan output dari dan ke host. Tugas utama dari switch adalah menerima paket yang tiba disuatu port kemudian meneruskannya ke port yang tepat sehingga paket akan dapat mencapai tujuannya. Untuk dapat mengetahui port mana yang tepat, switch harus memiliki informasi tentang jalur-jalur yang mungkin ditempuh untuk mencapai tujuan. Switch terhubung dengan link yang harus diteruskan oleh switch melalui suatu port melampui batas kemampuan link yang terhubung kepada port tersebut, maka muncullah masalah contention. Switch melakukan buffering terhadap paket sehingga contention dapat teratasi. Namun jika hal tersebut berlangsung cukup lama, maka buffer switchpun akhirnya akan penuh dan terpaksa membuang paket yang tidak tertampung. Jika pembuangan paket terjadi sangat sering, keadaan ini disebut dengan congestion. Kemampuan switch untuk mengatasi masalah ini adalah aspek penting yang menentukan unjuk kerjanya. Secara sederhana, switching dapat dikatakan sebagai suatu mekanisme yang memungkinkan terjadinya hubungan interkoneksi untuk membangun jaringan yang lebih besar[3]. Rancangan elemen switching yang dibutuhkan adalah rancangan yang dapat meneruskan paket data secara cepat, dapat dikembangkan dengan skala yang lebih besar dan dapat secara mudah untuk diimplementasikan.Suatu elemen switching dapat digambarkan sebagai suatu elemen jaringan yang menyalurkan paket data dari terminal masukan menuju terminal keluaran.Kata terminal dapat 12 berarti sebagai suatu titik yang terdapat pada elemen switching. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa switching adalah proses transfer data dari terminal masukan menuju terminal keluaran. Gambar 2.5 memperlihatkan elemen switching terdiri dari tiga komponen dasar yaitu : modul masukan, switching fabric, dan modul keluaran. Gambar 2.5 Tipe Elemen Switching Ketiga komponen switch tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Modul masukan Modul masukan akan menerima paket yang datang pada terminal masukan. Modul masukan akan menyaring paket yang datang tersebut berdasarkan alamat yang terdapat pada header dari paket tersebut. Fungsi lain yang dilaksanakan pada modul masukan adalah sinkronisasi, pengelompokan paket menjadi beberapa kategori, pengecekan error dan beberapa fungsi lainnya sesuai dengan teknologi yang ada pada switching tersebut. 2. Switching Fabric Switching fabric melakukan fungsi switching dalam arti sebenarnya yaitu merutekan paket dari terminal masukan menuju terminal keluaran.Switching fabric terdiri dari jaringan transmisi dan elemen switching.Jaringan transmisi link ini bersifat pasif dalam arti bahwa hanya sebagai saluran saja. Pada sisi lain elemen switching melaksanakan fungsi seperti internal routing[2]. 13 Terdapat tiga tipe switching fabric yaitu switching via memory, via bus dan via interconnection network. Jaringan Banyan dan Crossbar membentuk proses switching via interconnection network untuk menghubungkan prosesor di dalam multiprosesor. Beberapa rancangan fabric memiliki buffer internal, namun demikian pada hampir semua kasus selalu disediakan buffer pada port. Rancangan buffer tersebut dari aspek kapasitas dan mekanisme pengelolaan data akan turut menentukan performansi switch. Patut diperhatikan bahwa fungsionalitas, ukuran dan harga switch lebih banyak ditentukan oleh port modul masukanmodul keluaran daripada fabric[2]. 3. Modul keluaran Modul keluaran berfungsi untuk menghubungkan paket ke media transmisi ke berbagai jenis teknologi seperti kontrol error, data filtering, tergantung pada kemampuan yang terdapat pada keluaran tersebut[2].

2.4 Klasifikasi Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat