commit to user 45
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan
khususnya yang terkait dengan lompat jauh gaya jongkok dengan hasil yang bervariasi atau beragam. Berikut ini disajikan hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian ini sebagai berikut: 1.
Penelitian Asep Ardiyanto dengan judul, “Hubungan antara Kecepatan Lari, Power Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Lompat
Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra Kelompok Umur 11 Tahun di SD Negeri 2 Donohudan Ngemplak Boyolali Tahun 20082009”. Hasil penelitian
ini menunjukkan, ada hubungan antara power otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok diperoleh nilai r
hitung
= 0.5957 r
tabel 5
= 0.361. 2. Penelitian Ari Sudono dengan judul,
“Hubungan antara Power Otot Tungkai, panjang Tungkai dan Koordiansi Mata-kaki dengan kemampuan
Passing
dalam Permainan sepakbola pada siswa Usia 12-14 Tahun SSB Pandowo Klaten tahun 2010” 1 ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai
dengan kemampuan
passing
dalam permainan sepakbola pada siswa usia 12- 14 tahun Sekolah Sepakbola Pandowo Klaten tahun 2010. Dari hasil
menunjukkan bahwa ada hubungan antara panjang tungkai dengan kemampuan
passing
sepakbola nilai r
hitung
= 0.4021 r
tabel 5
= 0.361.
C. Kerangka Pemikiran
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga atletik. Gerakan lompat jauh terdiri dari rangkaian gerakan awalan, menolak,
melayang di udara dan mendarat. Bagian-bagian gerakan lompat jauh tersebut harus dirangkaikan secara baik dan harmonis dalam satu gerakan yang utuh.
Keberhasilan pencapaian prestasi lompat jauh harus didukung penguasaan teknik yang baik dan didukung kemampuan kondisi fisik yang prima dan proporsi tubuh
yang ideal sesuai tuntutan cabang olahraga lompat jauh. Komponen kondisi fisik
commit to user 46
yang mendukung kemampuan lompat jauh gaya jongkok antara lain kekuatan otot tungkai, sedangkan komponen proporsi tubuh yaitu panjang tungkai dan berat
badan. Secara skematis hubungan antara kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan berat badan dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok dapat digambar
sebagai berikut:
Berdasarkan skema kerangka pemikiran di atas dapat diuraikan hubungan antara kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan berat badan dengan prestasi
lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut:
1. Hubungan antara Kekuatan Otot Tungkai dengan Prestasi Lompat Jauh Gaya Jongkok
Menumpu dan menolak merupakan faktor yang akan menentukan jauh dan tidaknya sebuah lompatan. Kemampuan seorang pelompat merubah kecepatan lari
menjadi sebuat lompatan bergantung pada saat menolak. Untuk melakukan lompatan yang maksimal, maka otot-otot tungkai harus dikerahkan secara
maksimal. Dalam hal ini kekuatan otot tungkai akan dapat mempengaruhi pencapaian prestasi dalam lompat jauh gaya jongkok.
Kekuatan otot tungkai berperan dalam gerakan lompat jauh gaya jongkok terutama pada saat menumpu untuk menolak. Gerakan menumpu untuk menolak
Kekuatan Otot Tungkai
Faktor-faktor yang mendukung lompat jauh
Kondisi fisik
Prestasi Lompat Jauh Gaya Jongkok
Panjang tungkai Atrophometrik
Berat badan
commit to user 47
dihasilkan dari kecepatan awalan dan gerakan menolak, dimana pada gerakan tersebut otot-otot tungkai harus dikerahkan secara maksimal. Kemampuan seorang
pelompat mengerahkan kecepatan dan menumpu untuk menolak secara maksimal, maka akan diperoleh lompatan yang sejauh-jauhnya. Dengan demikian diduga,
kekuatan otot tungkai memiliki hubungan dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok.
2. Hubungan antara Panjang Tungkai dengan Prestasi Lompat Jauh Gaya Jongkok
Faktor-faktor yang mempnagaruhi pencapaian prestasi lompat jauh gaya jongkok sangat kompleks. Faktor dari siswa internal sangat dominan untuk
mendukung pencapaian prestasi yang maksimal. Faktor internal salah satunya proporsi tubuh atlet. Selain menguasai teknik lompat jauh yang benar,
memanfaatkan proporsi tungkai akan dapat membantu pencapaian prestasi lompat jauh. Untuk mencapai prestasi yang maksimal dalam lompat jauh, maka panjang
tungkai harus dimanfaatkan pada teknik yang benar. Tungkai yang panjang harus dimanfaatkan pada teknik yang benar dalam
gerakan lompat jauh gaya jongkok. Karena tungkai yang panjang memiliki jangkauan yang jauh atau panjang. Dengan tungkai yang panjang maka memiliki
ayunan yang lebih panjang atau jauh, sehingga dapat membantu pencapaian jarak lompatan lebih maksimal.
Dengan tungkai yang panjang, maka pelompat dapat menjulurkan kedua tungkainya jauh ke depan, sehingga dapat mencapai jarak lompatan yang
maksimal. Namun sebaliknya, bagi pelompat yang tungkainya pendek, jangkauan tungkainya pendek pula, sehingga jarak lompatannya tidak maksimal.
Untuk keselamatan dan efektifitas pendaratan dibantu dengan menjatuhkan badan ke depan. Dengan demikian diduga, panjang tungkai memiliki hubungan dengan
prestasi lompat jauh gaya jongkok.
commit to user 48
3. Hubungan antara Berat Badan dengan Prestasi Lompat Jauh Gaya
Jongkok
Berat badan merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dengan keadaan kondisi siswa. Dalam kegiatan olahraga berat badan merupakan salah
satu aspek yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi termasuk lompat jauh gaya jongkok. Oleh karena itu, memiliki berat badan yang ideal sangat penting
sesuai tuntutan cabang olahraga yang dipelajarinya. Berat badan yang ideal akan dapat mendukung pencapaian prestasi yang optimal.
Dalam gerakan lompat jauh berat badan yang ringan ideal sangat membantu dalam gerakan melayang di udara. Dengan berat badan yang ringan
maka gerakan melayang dapat dilakukan jauh ke depan, sehingga prestasi yag tinggi dapat dicapai. Namun sebaliknya, berat badan yang berat akan
mengakibatkan sulit melakukan gerakan melayang jauh ke depan, sehingga lebih cepat mendarat. Dengan demikian diduga, berat badan memiliki hubungan dengan
prestasi lompat jauh gaya jongkok.
4. Hubungan antara Kekuatan Otot Tungkai, Panjang Tungkai dan Berat
Badan dengan Prestasi Lompat Jauh Gaya Jongkok
Kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan berat badan merupakan komponen-komponen yang dapat mendukung pencapaian prestasi lompat jauh
gaya jongkok. Untuk mencapai prestasi lompat jauh yang maksimal komponen- komponen tersebut harus dikerahkan pada teknik yang benar.
Kekuatan otot tungkai berperan pada saat gerakan menumpu untuk menolak. Pada saat gerakan menumpu untuk menolak otot-otot tungkai harus
dikerahkan secara maksimal. Gerakan menumpu untuk menolak yang dilakukan secara maksimal, maka akan mampu melayang jauh tinggi ke depan. Pada saat
melayang tinggi jauh ke depan, maka panjang tungkai harus dimanfaatkan secara maksimal agar dapat mendarat sejauh mungkin. Pada saat akan mendarat, maka
dengan segera kedua tungkai dijulurkan lurus ke depan sejauh mungkin. Sedangkan berat badan yang ringan ideal akan sangat membantu pada gerakan
melayang di udara. Berat badan yang ringan ideal akan membantu gerakan
commit to user 49
melayang jauh tinggi ke depan lebih maksimal. Dengan demikian diduga kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan berat badan memiliki hubungan dengan pretasi
lompat jauh gaya jongkok.
D. Perumusan Hipotesis