commit to user 35
Gambar 5. Otot-Otot Tungkai Syaifuddin, 1997:47
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Otot
Latihan kekuatan otot mutlak diperlukan untuk meningkatkan prestasi olahraga. Dalam memberikan latihan kekuatan otot, pelatih harus dapat membuat
program latihan yang tepat. Selain latihan yang baik dan benar, kekuatan dapat meningkat tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pelatih harus
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan otot. Menurut Suharno HP. 1993: 39-40 bahwa faktor-faktor penentu baik tidaknya kekuatan seseorang
antara lain: 1 Besar kecilnya potongan melintang otot potongan morfologis yang
tergantung dari proses hypertropy otot. 2 Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, makin
banyak fibril otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar. 3 Tergantung besar kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin
besar kekuatan. 4 Innervasi otot baik pusat maupun perifer.
5 Keadaan zat kimia dalam otot glykogen, ATP.
commit to user 36
6 Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti kekuatan otot tersebut pada saat bekerja makin besar.
7 Umur dan jenis kelamin juga menentukan baik dan tidaknya kekuatan otot.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, besarnya potongan melintang fibril otot dan banyaknya fibril otot merupakan faktor utama yang mempengaruhi
kekuatan otot. Semakin besar ukuran fibrilnya dan semakin banyak fibrilnya, maka otot tersebut semakin besar sehingga semakin kuat pula kemampuannya.
Faktor umur dan jenis kelamin juga sangat menentukan baik dan tidaknya kekuatan. Secara kodrati manusia mengalami perkembangan dan pertumbuhan.
Kekuatan berkembang seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan seseorang, yang pada akhirnya akan mengalami penurunan pada usia tua.
e. Peranan Kekuatan Otot Tungkai dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok
Kekuatan otot tungkai merupakan salah suatu komponen kondisi fisik yang mempunyai peran penting terhadap pencapaian prestasi lompat jangkit. Jauh
dan tidaknya lompatan yang dilakukan sangat bergantung pada kemampuan menumpu untuk menolak dengan kuat dan cepat. Kemampuan menolak dihasilkan
dari awalan lari yang cepat dilanjutkan menumpu dengan kuat yang dirangkaikan dalam satu pola gerakan yang utuh.
Ditinjau dari gerakan lompat jauh gaya jongkok pada teknik menolak yaitu, menolak merupakan fase perubahan gerak horisontal menjadi gerak
vertikal. Pada fase ini kemampuan melakukan awalan dengan cepat dan menumpu dengan kuat sangat ditentukan oleh kemampuan dari otot-otot tungkai. Dalam hal
ini Aip Syarifuddin 1992: 91 menyatakan, “Tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horisontal ke gerakan vertikal yang dilakukan
dengan cepat. Dimana sebelumnya pelompat sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakkan sekuat-kuatnya pada langkah yang terakhir, sehingga seluruh
tubuh terangkat ke atas melayang di udara”. Pendapat lain dikemukakan Jess
Jarver 2005: 36 bahwa, “Perubahan dari kecepatan horisontal menjadi gerakan
commit to user 37
bersudut didapat dengan cara memberikan tenaga maksimum pada kaki yang akan
take off
”. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pada gerakan
menumpu untuk menolak dibutuhkan kekuatan yang dipadukan dalam satu gerakan yang eksplosif. Dalam hal ini kekuatan otot tungkai berperan penting
untuk menghasilkan tolakan yang setinggi dan sejauh mungkin. Kekuatan otot tungkai berperan pada gerakan pada saat menumpu untuk menolak secara
maksimal. Kemampuan seorang pelompat memadukan mengerahkan kekuatan otot-otot tungkai secara maksimal pada teknik yang benar saat menolak, maka
akan diperoleh lompatan secara maksimal.
3. Panjang Tungkai a. Pengertian Panjang Tungkai
Setiap cabang olaharga menuntut syarat-syarat khusus agar mampu meraih prestasi secara maksimal. Faktor antrophometri mempunyai peran penting pada
setiap cabang olahraga, sehingga dapat mendukung pencapaian prestasi olahraga yang maksimal. M. Sajoto 1
995:11 menyatakan “Salah satu aspek dalam mencapai prestasi dalam olahraga adalah aspek biologis yang meliputi struktur
dan postur tubuh yaitu : 1 ukuran tinggi dan panjang tungkai, 2 ukuran besar, lebar dan berat badan, 3
somatotype
bentuk tubuh ”.
Ukuran tinggi badan dan panjang tungkai merupakan salah satu bagian antrophometri yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi olahraga. M.
Furqon H. 2003: 14 menyatakan, “Perbandingan tinggi duduk dengan tinggi badan pada saat berdiri adalah berkaitan dengan penampilan dalam berbagai
cabang olahraga . Misalnya dalam lompat tinggi perbandingannya adalah tungkai lebih panjang daripada togok”. Demikian halnya bagi seorang atlet lompat harus
memiliki tubuh yang tinggi dan atletis disertai dengan otot-otot yang kuat. Postur tubuh yang tinggi biasanya disertai segmen-segmen tubuh yang panjang baik
lengan maupun tungkainya. Yusuf Adisasmita Aip Syarifuddin 1996: 73 menyatakan, “Orang yang tinggi umumnya anggota badannya seperti lengan dan
commit to user 38
tungkainya juga panjang. Bentuk tubuh serta anggota badan yang demikian akan memberikan keuntungan bagi cabang olahraga yang spesifikasinya memerlukan
tubuh yang demikian”. Tungkai merupakan bagian tubuh yang mempunyai peran penting untuk
aktivitas olahrga seperti lompat jauh. Oleh karena itu, tungkai yang panjang harus dimanfaatkan pada teknik yang benar pada saat melakukan lompatan. Secara
anatomis panjang tungkai merupakan ukuran atau proporsi tungkai dari pangkal paha sampai telapak kaki. Tungkai yang dimaksud adalah anggota gerak bawah
yang terdiri dari seluruh kaki, mulai dari pangkal paha sampai dengan jari kaki. Tungkai tersebut dapat dibagi dua macam yaitu tungkai atas dan tungkai bawah.
Panjang tungkai atas yaitu panjang tungkai pada paha sedangkan panjang tungkai bawah adalah panjang tungkai pada betis. Berkaitan dengan panjang tungkai
Berkaitan dengan panjang tungkai Paket Penelitian Pembibitan Lit Bang KONI Jawa Tengah 1986:1 menyatakan, “Panjang tungkai adalah ukuran panjang
yang diukur dari telapak kaki sampai pada
spina illioca anterior superior
”. Perndapat lain dikemukakan Sedangkan Ismaryati 2006: 100 menyatakan,
“Pengukuran panjang tungkai dari tulang belakang bawah atau dapat juga dari
trochanter
sampai ke lantai telapak kaki”. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, panjang tungkai
merupakan jarak dari pinggul sampai dengan mata-kaki. Namun dalam kegiatan olahraga termasuk lompat jauh, panjang tungkai yang dimaksud jarak dari pinggul
sampai dengan telapak kaki. Karena dalam gerakan lompat jauh melibatkan seluruh anggota gerak bawah untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-
jauhnya. Karena, tungkai yang panjang memiliki jangkauan yang lebih jauh atau panjang. Jangkauan yang jauh atau panjang ini akan membantu pencapaian jarak
lompatan yang maksimal.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Panjang Tungkai
Meningkatnya struktur tubuh seseorang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pada usia balita dan remaja mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat. Pertumbuhan dan perkembangan yang pesat tersebut
commit to user 39
tidak terlepas dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan yang bergizi yang dikonsumsi setiap hari akan mempengaruhi pertumbuhan seseorang baik
rangka tubuh maupun organ lainnya. Dangsina Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro 1984: 47 berpendapat “Keadaan gizi dan kesehatan pada saat
pertumbuhan akan menentukan kesiapan otot rangka dan organ tubuh lainnya untuk menerima beban olahraga”. Sedangkan Sugiyanto 1998: 37 menyatakan,
“Pengaruh gizi terhadap pertumbuhan fisik dibedkan menjadi 4 macam pengaruh
yaitu, 1 kecepatan pertumbuhan, 2 ukuran tubuh setelah dewasa, 3 bentuk tubuh dan 4 kompisisi jaringan tubuh”.
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan rangka tubuh dan organ lainnya. Dengan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga panjangnya segmen-segmen badan berkaitan dengan tinggi badan. Keadaan segmen badan yang panjang sudah tentu terdapat
penyesuaian panjang otot dan luas penampang fisiologis. Selain faktor gizi, keturunan merupakan faktor yang sangat menentukan
keadaan fisik seseorang. Sugiyanto 1998: 37 menyatakan “Faktor keturunan
atau genetik merupakan sifat bawaan sejak lahir yang diperoleh dari orang tuanya. Faktor ini menentukan potensi maksimum dan penampilan fisik. Terhadap sifat
dan pertumbuhan fisik, faktor keturunan sangat berpengaruh. Pengaruh nyata adalah terhadap ukuran, bentuk dan kecepatan atau ira
ma pertumbuhan”. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, faktor yang
mempengaruhi proporsi tubuh seseorang termasuk penajng tungkai mencakup faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang akan mempengaruhi proporsi
tubuh seseorang yaitu faktor keturunan. Jika kedua orang tuanya tinggi-tinggi kemungkinan besar memiliki postur tubuh yang tinggi. Postur tubuh yang tinggi
umumnya disertai tungkai dan lengan yang panjang. Sedangkan faktor internal mencakup makanan yang dikonsumsi seharai-harai. Jika seseorang mengkonsumsi
makanan sehari-hari mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh, maka akan membantu perkembangan dan pertumbuhan secara normal baik postur tubuh
maupun bagian-bagian tubuh lainnya.
commit to user 40
c. Peranan Panjang Tungkai dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok