commit to user 33
b. Macam-Macam Kekuatan
Dalam melakukan kegiatan olahraga tahanan atau beban yang harus diatasi bermacam-macam dan bervariasi bentuknya. Tahanan atau beban yang diatasi
dalam kegiatan olahraga tersebut menuntut adanya kekuatan otot yang bermacam- macam pula. Berdasarkan beban yang harus dihadapi atau diatasi, maka kekuatan
yang harus dikerahkan disesuaikan dengan tuntutan dari kegiatan olahraga tersebut. Menurut Suharno HP. 1993: 40 membedakan kekuatan menjadi tiga
jenis yaitu, “1 Kekuatan maksimal, 2
Explosive power
= kekuatan daya ledak, dan 3 Daya tahan kekuatan otot =
power endurance”. Menurut Harre yang dikutip Noseck 1982:
46 bahwa, “Kekuatan dibagi menjadi kekuatan maksimum, kekuatan kecepatan dan daya tahan kekuatan”.
Perbedaan jenis kekuatan tersebut didasarkan pada jenis beban yang harus diatasi dan dihadapi. Kekuatan dapat pula dibedakan atas dasar jenis kontraksi
otot. Sudjarwo 1993: 26 menyatakan , “Sesuai dengan cara atau tipe kontraksi
otot, maka dapat dibedakan dua macam kekuatan yaitu, kontraksi isotonik dan kontraksi isometrik. Dalam kontraksi isotonik ini akan terlihat adanya perubahan
sikap atau gerakan-gerakan dari anggota tubuh yang disebabkan memanjang dan memendeknya otot. Kekuatan dinamis isotonis merupakan kekuatan otot yang
dikembangkan oleh otot dalam kelangsungan gerak terhadap suatu tahanan, dengan ditandai adanya perubahan memanjang dan memendeknya otot.
Sedangkan kekuatan statis atau isometrik merupakan kekuatan otot yang dapat dikembangkan oleh otot-otot atau sekelompok otot terhadap tahanan yang tetap.
Menurut KONI 1993: 18 bahwa, Dalam kontraksi isometrik otot-otot yang berkontraksi tidak memanjang dan memendek sehingga tidak akan nampak suatu
gerakan yang nyata, atau dengan kata lain tidak ada jarak yang ditempuh”. Jenis kekuatan yang lebih banyak digunakan dalam olahraga, terutama adalah kekuatan
dinamis.
c. Otot-Otot Tungkai
Otot merupakan bagian tubuh yang sangat penting untuk aktivitas sehari- hari. Kita dapat bergerak karena otot dan persendian. Kekuatan kontraksi
commit to user 34
tergatung dari otot. Berkaitan dengan otot Evelyn Pearce 1999: 15 menyatakan “Otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi,
dan dengan jalan demikian maka gerakan terlaksana. Menurut Syaifuddin 1997: 35 bahwa, Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila mendapat
rangsangan dari luar. Tungkai termasuk tulang anggota gerak bawah. Anggota gerak bawah atau
tulang extremitas dikaitkan pada batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul yang terdiri atas 31 tulang. Menurut Evelyn Pearce 1999: 75 tulang-tulang
anggota gerak bawah yaitu: 1 Satu tulang
coxae
– tulang pangkal paha. 2 Satu
femur
– tulang paha 3 Satu
tibia
– tulang kering 4 Satu
fibula
– tulang betis 5 Satu
patela
– tempurung lutut 6 Tujuh tulang
tarsal
– tulang pangkal kaki 7 Lima tulang
metetarsal
– tulang telapak kaki 8 Empat belas
falanx
– ruas jari kaki Secara anatomis otot-otot yang terlibat dalam gerakan yang memerlukan
power tungkai menurut Blattner dan Noble 1979:583-588, dan Thompson 1981:71 dalam penelitian Sarwono 1999: 8 yaitu:
1 Otot-otot tungkai
atas:
gluteus maximus,
biceps femoris,
semitendinosus, semimembranosus, gluteus medius, gluteus minimus, adductor magnus, adductor brevis, adductor longus, gracilis,
pectineus, sartorius, rectus femoris, vastus medialis, vastus leteralis
. 2 Otot-otot tungkai bawah:
gastrocnemius, soleus, peroneus anterior, plantaris, tibialis, flexor digitorum longus, extensor digitorum longus,
dan flexor calcaneal
. Berikut ini disajikan ilustrasi otot-otot penunjang power otot tungkai
sebagai berikut:
commit to user 35
Gambar 5. Otot-Otot Tungkai Syaifuddin, 1997:47
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Otot