C. Kedudukan Para Pihak Dalam Perjanjian
Sebagaimana lazimnya dalam suatu hubungan hukum khususnya dalam hal perjanjian, maka sudah tentu pihaksubjek hukum yang melaksanakan perjanjian
dimaksud adalah suatu hal yang keberadaanya tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Para pihak dalam hal ini biasa disebut dengan subjek perjanjian.Subjek hukum
lazimnya dibagi atas manusia dan badan hukum. Manusia dan badan hukum inilah yang menjadi pendukung hak dan kewajiban dalam kaitannya dengan perjanjian
yang dilaksanakan. Pada penjelasan diatas telah dikatakan bahwa setiap kewajiban atau prestasi
untuk melaksanakan sesuatu adalah juga utang yang harus dipenuhi oleh pihak yang memiliki kewajiban, atau prestasi tersebut.Kewajiban, prestasi atau utang tersebut
dijamin pemenuhannya oleh harta kekayaan pihak yang berkewajiban tersebut. Karena itu maka pihak yang berkewajiban sering kali disebut dengan nama pihak
yang berutang, atau disebut debitur. Dalam setiap hubungan yang melibatkan dua orang atau lebih, keberadaan
pihak yang berkewajiban untuk melakukan prestasi atau debitur pada satu sisi, pada pihak lain yang berhak atas prestasi yang wajib dipenuhi debitur.
Subjek hukum adalah pendukung kewajiban dan hak. Dalam hubungan hukum pengangkutan, yaitu pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam proses
perjanjian sebagai pihak dalam perjanjian pengangkutan. Mereka terdiri atas : a.
Pihak pengangkut; b.
Pihak penumpang;
Universitas Sumatera Utara
c. Pihak pengirim;
d. Pihak penerima kiriman.
Selain itu, ada pula pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengangkutan sebagi perusahaan penunjang pengangkutan. Mereka itu adalah :
a. Perusahaan ekspedisi muatan;
b. Perusahaan agen perjalanan;
c. Perusahaan agen pelayaran;
d. Perusahaan bongkar muat.
Subjek hukum pengangkutan dapat berstatus badan hukum, persekutuan bukan badan hukum, atau perseorangan.Pihak penumpang selalu berstatus perseorangan,
sedangkan pihak penerima kiriman dapat berstatus perseorangan atau perusahaan.Pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan pengangkutan selalu
berstatus perusahaan badan hukum atau persekutuan bukan badan hukum.
64
a. Pengangkut
Pihak-pihak dalam perjanjian pengangkutan adalah mereka yang secara langsung terikat memenuhi kewajiban dan memperoleh hak dalam perjanjian
pengangkutan. Mereka adalah pihak :
Berkewajiban utama menyelanggarakan pengangkutan dan berhak atas biaya pengangkutan.
64
Abdulkadir Muhammad ,Op.Cit., hlm 53
Universitas Sumatera Utara
b. Pengirim
Berkewajiban utama membayar biaya pengangkutan dan berhak atas pelayanan pengangkutan.
Istilah pengirim tidak dijumpai dalam UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.Perusahaan pengangkutan diperairan wajib mengangkut penumpang
danatau barang terutama pengangkutan pos yang disepakati dalam perjanjian pengangkutan perairan.
Karcis penumpang dan dokumen muatan merupakan tanda bukti sudah terjadi perjanjian pengangkutan perairan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan,
pengirim barang dalam Undang-Undang Pelayaran Indonesia adalah: a.
Pihak dalam perjanjian yang berstatus sebagai pemilik barang, atau orang yang bertindak atas nama pemilik barang, atau sebagai penjual;
b. Membayar biaya pengangkutan;
c. Pemegang dokumen pengangkutan barang.
65
Ada juga yang mereka secara tidak langsung terikat pada perjanjian pengangkutan, tetapi bukan pihak dalam perjanjian pengangkutan, melainkan
bertindak atas nama atau untuk kepentingan pihak lain, seperti: a.
Perusahaan ekspedisi muatan; b.
Perusahaan agen perjalanan;
65
Ibid., hlm 68
Universitas Sumatera Utara
c. Perusahaan agen bongkar muat;
d. Perusahaan pergudangan atau karena memperoleh hak dalam perjanjian
pengangkutan; dan e.
Penerima kiriman. Mereka menjalankan perusahaan dibidang jasa pelayanan yang menunjang
kegiatan perusahaan pengangkutan. Pihak yang bertindak atas nama pengirim, seperti perusahaan ekspedisi muatan; penerima kiriman; dan pihak yang bertindak atas nama
pengangkut, seperti perusahaan keagenan dan perusahaan pergudangan. Dilihat dari pihak dalam perjanjian pengangkutan, pengangkut adalah pihak
yang mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan orangpenumpang, singkatnya pengangkut adalah penyelenggara pengangkutan. Dilihat dari sisi
statusnya sebagai pengangkut dapat dikelompokkna menjadi 4 jenis, yaitu: a.
Perusahaan pengangkutan kereta api; b.
Perusahaan pengangkutan jalan: c.
Perusahaan pengangkutan perairan; d.
Perusahaan pengangkutan udara. Dilihat dari sisi kepemilikan badan usaha, pengangkut dapat dikelompokkan
dalam tiga jenis, yaitu: a.
Badan Usaha Milik Negara BUMN Ada yang berbentuk perusahaan perseroan Persero, contohnya PT.Kereta
Api Indonesia Persero, atau PT. Garuda Indonesia Airlines Persero, dan
Universitas Sumatera Utara
PT Pelayaran Nusantara Indonesia Persero. Ada juga yang berbentuk Perusahaan Umum Perum contohnya Perum DAMRI.
b. Badan Usaha Milik Swasta BUMS
Umumnya berbentuk badan hukum perseroan terbatas, contohnya PT.Sriwijaya Airlines, PT Lion Airlines, sedangkan yang berbentuk badan
hukum koperasi, contohnya Taksi Kopti Jaya.Akan tetapi, ada juga yang berbentuk persekutan bukan badan hukum CV, contohnya CV Titipan Kilat.
c. Badan Usaha Milik Perseorangan
Contohnya PO Putra Remaja.
66
1. PT. Trans Multi Cargo
Sebagaimana halnya dalam suatu hubungan hukum, khusunya suatu perjanjian maka sudah tentu pihaksubjek hukum yang melaksanakan perjanjian dimaksud
adalah suatu hal yang keberadaaanya tidak dapat dikesempingkan begitu saja.Para pihak dalam hal ini bisa disebut sebagai subjek perjanjian sebagaimana subjek hukum
dibagi atas manusia dan badan hukum.Manusia dan badan hukum inilah yang menjadi pendukung hak dan kewajiban dalam kaitannya dengan perjanjian yang
dilaksanakan. Dalam kaitannya dengan skripsi ini , maka para pihak yang terkait adalah
sebagai berikut :
Sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia, berkedudukan di Batam beralamat dijalan Komp.Ruko Duta Mas
66
Ibid., hlm 55
Universitas Sumatera Utara
BlokH No.11 B Batam Center, Batam.Dalam hal ini diwakili oleh bapak Ronald R Siregar dalam jabatannya sebagai Direktur. Mengenai profil dan
sejarah berdirinya perusahaan ini telah dibahas di bab sebelumnya. 2.
PT. Tenang Jaya Sejahterah Sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik
Indonesia, berkedudukan dijalan Raya Madani Ds.Maga Karya Teluk Jambe Barat, Karawang.Dalam hal ini diwakili oleh Tulus Widodo dalam
jabatannya selaku Direktur.PT.Tenang Jaya Sejahtera didirikan pada tahun 2008 oleh putra putri terbaik bangsa Indonesia. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang industri Jasa Pengangkutan dan Pengumpulan serta Pengelolaan Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun Limbah B3 yang telah mempunyai ijin dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup KLH maupun Ijin dari Instansi lainnya.
Didalam melakukan kegiatan usahanya, dimulai dari pembersihan, pengangkutan, pengumpulan serta pengelolaan dilakukan sesuai dengan
kaidah yang telah diatur. Selain itu perusahaan ini bergerak dalam hal pembuatan batako,dan kertas low grade sebagai komoditi dari hasil
pengolahan material limbah B3 tersebut yang telah melalui proses pengolahan treatment.
67
3. PT. Ivo Mas Lubuk Gaung Dumai
67
Akun Resmi PT.Tenang Jaya Sejahtera, diakses dari http:www.tenangjaya.co.id , pada tanggal 16 Mei 2016 pukul 15.11
Universitas Sumatera Utara
Sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat dalam hal ini diwakili oleh Dr.Ing
Gianto Wijaja dan Ertin Tanuwandi, dalam jabatan mereka masing-masing selaku Direktur PT.Ivo Mas Tunggal.
PT Ivo Mas Tunggal merupakan anggota dari Grup Sinarmas perusahaan dan Golden Agri Resources
Ltd,adalah sebuah perusahaan kelapa sawit milik swasta . Perusahaan dan anak itu memiliki total lahan yang ditanami sekitar 87.000 Ha. Meliputi inti
dan plasma perkebunan , dan terletak di Provinsi Riau saat ini, perusahaan dan anak perusahaan mengoperasikan 8 CPO Crude Palm Oil perusahaan
berkomitmen untuk menerapkan praktek-praktek berkelanjutan di daerah operasinya terutama di perkebunan dan pabrik.Sejak RSPO dirilis prinsip
dan kriteria untuk produksi kelapa sawit berkelanjutan pada bulan November 2005 , perusahaan telah berusaha untuk melakukan self
assessment disebut sebagai RSPO Analisis Gap dan membuat banyak perbaikan sesuai dengan kriteria berkelanjutan.
68
68
Round Table On Sustainable Palm Oil, diakses dari
Dalam perjanjian ini PT.Ivo Mas Lubuk Gaung Dumai disebutkan sebagai Pihak Pertama , selanjutnya PT.Trans Multi Cargo Konsorsium PT.Tenang Jaya
Sejahterah disebut sebagai Pihak Kedua dalam perjanjian ini.
http:www.rspo.orgmembers242pt-ivo-mas- tunggal , pada tanggal 16 Mei 2016 pukul 15.20
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui bagaimana proses pengangkutan limbah B3 .bagan dibawah ini merupakan gambaran umum tentang proses pengangkutan limbah B3 di PT.Trans
Multi Cargo ;
Bagan Proses Pengangkutan LimbahB3
INPUT :IZIN MUAT LIMBAH, MANIFEST, FOTO KEMASAN
SURVEY SYAHBANDAR PREPARATION : ALAT ANGKUT DARAT LAUT, JADWAL, KONDISI
LAPANGAN, KONDISI CARGO, KEMASAN
INPUT :MANIFEST LIMBAH, INVOICE, BAP SERAH TERIMA LIMBAH DARI PENGHASIL
OUTPUT : IZIN MUAT LIMBAH
OUTPUT : IZIN ANGKUT LIMBAH B3, DAN SIB
PENANDATANGAN MOU SPK KELUAR MULAI:
PENGHASIL LIMBAH B3
PENAWARAN DAN NEGOSIASI HARGA
Universitas Sumatera Utara
INPUT : BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG, IZIN ANGKUT B3
SYAHBANDAR
PROSES PENGANGKUTAN KE BATAM
OUTPUT : BAP BONGKAR ,
TRANSHIPMEN DARI BAPEDAL BATAM
INPUT : BAP BAPEDAL, DOKUMEN KAPAL, IZIN ANGKUT B3 SYAHBANDAR
IZIN BONGKAR B3 DARI SYAHBANDAR BATAM
MANIFEST, INVOICE , BAP KE BEA CUKAI
OUTPUT : SPP DAN BUKTI PAJAK
PROSES PEGANGKUTAN BY CONTAINER MENUJU PERUSAHAAN PEMANFAAT
PEMUSNAH JALUR DARAT INPUT : MANIFEST, INVOICE, P.LIST
PROSES PEMANFAATAN PEMUSNAHAN LIMBAH B3 DI
PERUSAHAAN TUJUAN OUTPUT : SERTIFIKAT PEMANFAAT
PEMUSNAHAN LIMBAH B3, DAN PENANADATANGANAN SERTIFIKAT
PROSES LAPORAN DENGAN PENYERAHAN SERTIFIKAT DAN
MANIFEST LEMBAR KE-7 KEPADA PERUSAHAAN PENGHASIL
SELESAI
Universitas Sumatera Utara
Secara teoritis dapat disebutkan bahwa perjanjian lahir pada saat tercapainya kesepakatan, lahir pada saat diterimanya suatu penawaran.Setelah mengetahui tentang
latar belakang lahirnya perjanjian ini, yang mana perjanjian ini lahir karena kebutuhan masing-masing pihak, dimana PT.Ivo Mas Lubuk Gaung Dumai sebagai
perusahaan yang menghasilkan limbah membutuhkan peran dari PT.Trans Multi Cargo yang bergerak dalam bidang pengangkutan limbah.
Perjanjian yang lahir dari suatu hubungan saling membutuhkan baik adanya. Karena dengan begitu masing-masing pihak sadar betul mengenai hubungan masing-
masing pihak yang saling membutuhkan satu sama lainnya, dengan begitu para pihak akan melakukan segala upaya yang terbaik untuk melaksanakan perjanjian tersebut,
guna menjaga hubungan yang berkelanjutan. Kedudukan para pihak dalam kaitannya dengan perjanjian yang mereka
sepakati pada hakekatnya adalah setara, dimana masing-masing pihak memiliki kedudukan yang tidak lebih tinggi dari pada pihak lainnya, yang membedakan
keduanya selain pada kedudukan sebagai kreditur dan debitur juga pada tanggung jawab yang lebih dibebankan kepada pihak pengangkut dimana pihak pengangkut
yaitu PT.Trans Multi Cargo sebagai debitur memiliki tanggung jawab lebih untuk dapat melaksanakan prestasi yang telah disepakati. Meskipun PT.Ivo Mas Lubuk
Gaung Dumai juga memiliki tanggung jawab dalam perjanjian ini, namun melihat kepada isi dari perjanjian ini tanggung jawab PT.Ivo Mas Lubuk Gaung Dumai tidak
lebih besar dari tanggung jawab PT.Trans Multi Cargo.
Universitas Sumatera Utara
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan