Tanah Regosol TINJAUAN PUSTAKA

di Jawa, Sumatera, dan Nusa Tenggara yang kesemuanya memiliki gunung berapi Hedisasrawan, 2013. Berdasarkan bahan induknya tanah regosol dibagi menjadi regosol abu vulkanik dan regosol bukit pasir dengan ciri-ciri tanah regosol abu vulkanik terdapat di sekitar bangunan api dengan visiografi vulkanik fan dan semua bahan vulkanik hasil eropsi gunung berapi berupa debu, pasir, kerikil, batu, bom dan lapilli, bahan kasar di tengah lahan halus di tepi, kaya hara tanaman kecuali N tapi belum terlapuk sehingga perlu pupuk organik, pupuk kandang, dan pupuk hijau, dan umumnya tekstur makin halus makin produktif. Regosol bukit pasir memiliki ciri-ciri tanah terdapat di sepanjang pantai cilacap, parangtritis, kerawang, sand dunes bukit pasir terbentuk dari pasir di pantai oleh gaya angin yang bersifat deflasi dan akumulasi, pasir kasar terletak dekat garis pantai makin halus makin jauh, umumnya tekstur kasar mudah diolah, gaya menahan air rendah, dan permeabilitas baik, dan makin tua tekstur makin halus dan permeabilitas kurang baik kaya unsur hara Hedisasrawan, 2013.

E. Hipotesis

1. Tepung bulu ayam efektif digunakan sebagai sumber nitrogen untuk pertumbuhan dan hasil jagung Manis. 2. Perlakuan 1150 kgha Tepung bulu ayam 21,56 gramtanaman memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung Manis. 20

III. TATA CARA PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Tanah Fakultas Pertanian UMY, dan pengaplikasian pada tanaman jagung dilakukan di lahan percobaan fakultas pertanian UMY.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan: bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bulu ayam, benih jagung, pupuk urea, tanah dan air. H 2 SO 4 pekat, H 2 SO 4 0,1 N, campuran katalisator K 2 SO 4 ,CuSO 4

20:1, indicator methyl red Alat

: peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, mesin penggiling tepung, talenan, sendok, polibag, autoklaf, kompor, LAM Leaf area meter, Monsell Soil Color Chart, Jangka sorong. Timbangan analitik, Digestion apparatus pemanas listrik block digestor Kjeldahl therm, Unit destilatorlabu Kjeldahl, Titratorburet, Erlenmeyer vol. 100 ml, gelas piala 100-150 ml.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode percobaan, dengan rancangan perlakuan faktor tunggal, yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang diujikan adalah 6 takaran tepung bulu ayam dan 1 perlakuan kontrol sehingga terdapat 7 aras, yaitu: 1. 766 kgha Tepung bulu ayam 14,36 gramtanaman A, 2. 920 kgha Tepung bulu ayam 17,25 gramtanaman B, 3. 1150 kgha Tepung bulu