Parameter yang Diamati TATA CARA PENELITIAN

c. Warna hijau daun Pengukuran warna daun dilakukan saat tanaman dalam pertumbuhan vegetatif pada minggu ke 2 setelah tanam, dilakukan 2 minggu sekali sampai masa vegetatif maksimal awal masa generatif atau munculnya bunga yaitu pada 45 hari setelah tanam dengan mengamati tiga helai daun dari bawah pada tanaman sampel lalu diukur dengan menggunakan bagan warna daun monsell colour chart Wisnu, 2013. d. Luas daun dm 2 Pengukuran luas daun tanaman dilakukan saat tanaman memasuki pertumbuhan generatif vegetatif maksimal dengan menggunakan leaf area meter. e. Berat segar tanaman g Menimbang berat segar tanaman jagung yang diambil dari ujung akar sampai pangkal daun tertinggi dengan menggunakan timbangan analitik. Dilakukan pada saat tanaman memasuki awal pertumbuhan generatif vegetatif maksimal yaitu pada umur 45 hari dan pada akhir pembongkaran yang bersamaan dengan masa panen yaitu pada umur 65 hari setelah tanam. f. Berat kering tanaman g Dijemur selama 3 hari dibawah sinar matahari kemudian dioven dengan suhu 70 o C sampai beratnya konstan dengan menggunakan timbangan analitik. 2. Pertumbuhan generatif a. Berat segar tongkol tanpa klobot g Berat segar tongkol tanpa klobot dilakukan dengan menimbang bagian tongkol yang telah dihilangkan klobotnya dalam satuan gram menggunakan timbangan analitik. b. Diameter tongkol Pengukuran diameter tongkol dilakukan dengan menggunakan jangka sorong, dengan mengukur bagian pangkal, tengah, dan ujung tongkol yang kemudian dirata-rata. c. Panjang tongkol Panjang tongkol diukur dengan menggunakan meteran atau penggaris dengan satuan centimeter. d. Jumlah biji per tongkol Jumlah biji per tongkol dihitung secara manual dengan menghitung jumlah baris biji pada tongkol dan jumlah biji per barisnya. e. Hasil ton per hektar Pengamatan hasil tanaman dilakukan pada umur 65 hari setelah tanam dengan menjumlahkan semua tongkol yang telah ditimbang dengan timbangan analitik, kemudian dikonversi dalam hektar dengan satuan tonha.

F. Analisis Data

Data hasil pengamatan secara periodik disajikan dalam bentuk histogram dan grafik, sedangkan hasil akhir dianalisis dengan sidik ragam Analisys of variance menggunakan uji F dengan tingkat kesalahan α 5. Untuk perlakuan yang berbeda nyata diuji lebih lanjut dengan uji jarak berganda Duncan UJGD. 28

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Vegetatif

1. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman merupakan salah satu parameter pertumbuhan yang menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam pada taraf alfa 5 terhadap tinggi tanaman menunjukan bahwa semua perlakuan tepung bulu ayam memberikan pengaruh yang sama terhadap tinggi tanaman. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Rerata tinggi tanaman cm pada umur 8 minggu setelah tanam Perlakuan Rerata Tinggi Tanaman cm 766 kgha Tepung bulu ayam 14,36 gramtanaman 180,39 920 kgha Tepung bulu ayam 17,25 gramtanaman 163,55 1150 kgha Tepung bulu ayam 21,56 gramtanaman 165,89 1533 kgha Tepung bulu ayam 28,74 gramtanaman 159,55 2300 kgha Tepung bulu ayam 43,12 gramtanaman 163,78 4600 kgha Tepung bulu ayam 86,25 gramtanaman 147,17 300 kgha Urea 5,62 gramtanaman 173,22 Ket: Nilai rerata tinggi tanaman menunjukan tidak beda nyata berdasarkan uji F. Pengamatan tinggi tanaman dilakukan seminggu sekali yang dimulai pada umur dua minggu setelah tanam sampai umur sembilan minggu setelah tanam. Dari hasil rerata pada Tabel 1 menunjukan bahwa setiap perlakuan tepung bulu ayam mulai dari 766 kghektar sampai 4600 kghektar yang diujikan berpengaruh tidak nyata pada parameter tinggi tanaman, sehingga tepung bulu ayam dapat menggantikan urea sebagai penyuplai nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman jagung manis. Meskipun demikian, ada kecenderungan perlakuan dosis Tepung