Persepsi Pengrajin Mitra Terhadap Jaminan Pasar
sebanyak 73,1 atau sekitar 19 orang mengatakan bahwa jaminan pasar yang dijanjikan oleh APIKRI lebih sering sesuai dengan keinginan pengrajin. Hal
tersebut dikarenakan APIKRI memang selalu mencarikan pasar bagi penjualan produk para pengrajin agar usaha kerajinan dapat terus berlangsung dan
berkembang, sehingga dapat membantu para pengrajin dalam meningkatkan perekonomian. Namun karena kerajinan bukan menjadi konsumsi pokok bagi
masyarakat luas, sehingga tidak ada jaminan yang mutlak bagi konsumsi barang kerajinan. Jadi memang terkadang APIKRI juga mengalami penurunan permintaan
dari pihak konsumen, sehingga orderan untuk pengrajin juga terkadang berkurang atau tidak stabil. Pesanan yang selalu ada setiap tahunnya merupakan hal yang
terpenting bagi pengrajin daripada tidak ada pesanan sama sekali. Dari ke 7 persepsi diatas, perlu juga diketahui persepsi pengrajin mitra
terhadap pola kemitraan secara keseluruhan agar dapat diketahui apakah pola kemitraan yang dijalankan sudah dirasa baik atau belum dimata para pengrajin.
Berikut adalah distribusi frekuensi perolehan skor untuk persepsi pengajin mitra terhadap pola kemitraan secara keseluruhan.
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Perolehan Skor Persepsi Pengrajin Mitra Terhadap Pola Kemitraan Secara Keseluruhan
No Indikator Persepsi
Skor Responden Total Skor
Responden Rata-rata
Skor 1
2 3
4
1 Kontrak Kerjasama
9 12
5 74
2,85 2
Modal Pinjaman 7
15 4
56 1,88
3 Hak dan Kewajiban
11 13
2 69
2,65 4
Bimbingan Teknis 13
9 4
69 2,65
5 Penentuan Harga Beli
5 17
4 77
2,96 6
Waktu Pembayaran 2
14 10
86 3,31
7 Jaminan Pasar
3 19
4 79
3,04
Total 510
19,34
Keterangan: Kisaran Skor Persepsi
7,00 - 12,25 = Tidak Baik
Terhadap Pola Kemitraan 12,26
– 17,51 = Kurang Baik
Secara Keseluruhan 17,52 -22,77
= Baik 22,78
– 28,00 = Sangat Baik
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persepsi pengrajin mitra APIKRI terhadap pola kemitraan apabila dilihat secara keseluruhan termasuk kategori baik.
Hal tersebut dikarenakan memang kemitraan yang dilakukan APIRKI merupakan kemitraan tidak terikat, dimana para pengrajin mitra tidak terbebani dengan item-
item yang ada didalam pola kemitraan sehingga membuat pengrajin tidak mengalami kesulitan dalam menjalin kemitraan. Hanya saja dari 7 indikator yang
ada, modal pinjaman merupakan indikator dengan total skor yang paling rendah. Hal tersebut dikarenakan menurut pengrajin, hal tersebut tidak terlalu
menguntungkan pengrajin karena pengrajin hampir tidak pernah mengguinakan peminjaman modal.
Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh pihak APIKRI. Menurut APIKRI, pola kemitraan yang dijalankan dengan para pengrajin sudah berjalan
sesuai dengan harapan. Karena masalah utama yang selama ini melanda pengrajin sudah terselesaikan dan juga tidak ada keluhan dari pengrajin atas pola kemitraan
yang selama ini sudah dijalankan. Namun, disini APIKRI harusnya senantiasa memantau setiap pengrajin dan memotivasi pengrajin agar turut berperan aktif
didalam kemitraan ini serta menggiring pengrajin untuk membuat produk yang disukai pasar ekpor agar pembelian dapat tetap berlangsung.