Kriptografi Berdasarkan Kunci yang Dipakai

9

2.4. Kriptografi Berdasarkan Kunci yang Dipakai

2.4.1. Sistem kriptografi simetri Algoritma kriptografi simetri symmetric cryptosystems atau secret key cryptosystems adalah suatu algoritma kriptografi yang memiliki kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsi dan kunci tersebut bersifat rahasia Smart, 2004. Algoritma ini disebut juga dengan algoritma klasik atau konvensional karena sudah ada sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu Ariyus, 2008. Pada algoritma ini, pengirim dan penerima pesan harus menyetujui suatu kunci tertentu sebelum saling berkomunikasi. Keamanan pada algoritma ini tergantung pada kunci yang digunakan. Jika kunci diketahui oleh orang lain, maka orang lain dapat melakukan enkripsi dan dekripsi pesan. Oleh karena itu, keamanan atau kerahasiaan kunci dalam algoritma ini sangat penting dan algoritma ini disebut juga dengan algoritma secret key encipherment Sadikin, 2012. Selain melalui persetujuan oleh kedua pihak tentang kunci, kunci dapat ditetapkan oleh salah satu pihak yang kemudian kunci tersebut dikirimkan kepada pihak lain menggunakan jalur distribusi yang aman. Skema algoritma kriptografi simetri dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Skema Sistem Kriptografi Simetri Fauzana, 2013 Kriptografi yang termasuk algoritma kunci simetri adalah One Time Pad OTP, Data Encryption Standard DES, RC2, RC4, RC5, RC6, Message Digest MD, International Data Encryption Algorithm IDEA, Twofish, Magenta, FEAL, SAFER, LOKI, CAST, Rijndael Advanced Encryption Standard, Blowfish, GOST, A5 Stream Cipher, Kasumi dan lain-lain. Algoritma Enkripsi Algoritma Dekripsi Kunci Rahasia Teks Asli Ciphertext Teks Asli : Jalur Rahasia A B Universitas Sumatera Utara 10 2.4.2. Sistem kriptografi asimetri Kunci yang digunakan dalam algoritma asimetri asymmetric cryptosystems atau public key cryptosystems untuk melakukan enkripsi dan dekripsi berbeda Smart, 2004. Algoritma ini dikenal juga sebagai kriptografi kunci publik dan merupakan bagian sistem kriptografi modern, yaitu kunci enkripsi public key dimiliki oleh pengirim dan kunci dekripsi private key dimiliki oleh penerima pesan. Skema algoritma kriptografi asimetri dengan kunci publik dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3. Skema Kriptografi Asimetri Kunci Publik Sadikin, 2012 Sistem kriptografi asimetri kunci publik pertama kali diusulkan oleh Diffie dan Hellman pada tahun 1976. Ide kriptografi kunci publik sebenarnya mirip dengan cara kerja kunci gembok, misalnya terdapat sebuah peti yang berisi pesan rahasia, lalu peti itu dikunci dengan gembok di mana gembok ini dimiliki oleh semua orang gembok bekerja seperti public key. Peti terkunci tersebut kemudian dikirim ke tujuan atau penerima yang memiliki kunci untuk membuka gembok. Penerima dapat membuka gembok apabila kunci yang dipegang olehnya merupakan pasangan dari gembok tersebut. Kunci yang dipegang oleh penerima bekerja seperti private key Sadikin, 2012. Sistem kriptografi kunci publik memiliki kunci untuk enkripsi K e dan kunci untuk dekripsi K d yang berbeda. Kunci untuk enkripsi K e disebut juga sebagai kunci publik K Publik bersifat tidak rahasia sehingga dapat didistribusikan melalui saluran tidak aman. Sedangkan kunci dekripsi K d disebut juga kunci privat K Privat bersifat rahasia dan harus dijaga kerahasiaannya oleh pemegang kunci. Berikut ini adalah algoritma sistem kriptografi kunci publik Sadikin, 2012. Algoritma Enkripsi Algoritma Dekripsi K Publik B Teks Asli Ciphertext Teks Asli A B Pembangkit Kunci K Privat B Universitas Sumatera Utara 11 1. Sebelum A melakukan enkripsi, B membangkitkan sepasang kunci yaitu kunci privat dan kunci publik milik B dengan memanggil fungsi PembangkitKunci . K Publik B, K Privat B  PembangkitKunci B memublikasikan kunci publik K Publik B dan menjaga kerahasiaan kunci privat K Privat B. 2. A melakukan enkripsi sebuah teks asli P dengan kunci publik B K Publik B menghasilkan sebuah teks sandi C dengan memanggil fungsi enkripsi E. C  EK Publik B, P A mengirim teks sandi C ke B melalui saluran tidak aman. 3. B mendekripsi teks sandi C dengan kunci privat B K Privat B untuk mendapatkan teks asli P dengan fungsi dekripsi D. P  DK Privat B, C B mendapatkan P jika teks sandi C dienkripsi dengan kunci publik B yang sesuai. Jadi dalam kriptografi kunci publik, kunci publik dapat disebar-luaskan kepada umum dan sebaiknya disebar luaskan. Sebaliknya, kunci privat harus dirahasiakan oleh pemiliknya. Perlu untuk diingat, biasanya algoritma tidak dirahasiakan, bahkan enkripsi yang mengandalkan kerahasiaan algoritma dianggap sesuatu yang tidak baik Kromodimoeljo, 2010. Hal ini sesuai dengan prinsip Kerckhoff yaitu semua algoritma kriptografi harus publik, hanya kunci yang rahasia Munir, 2006. Dalam kriptografi kunci asimetri, hampir semua algoritma kriptografinya menggunakan konsep kunci publik, seperti Rivest-Shamir-Adleman RSA, El-Gamal, Rabin dan sebagainya. Kecuali algoritma Pohlig˗Hellman karena kunci enkripsi maupun kunci dekripsinya bersifat rahasia. Fauzana, 2013. Skema algoritma kriptografi asimetri nirkunci publik dengan asumsi kunci sudah diketahui oleh kedua belah pihak sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara 12 Gambar 2.4. Skema Kriptografi Asimetri Nirkunci Publik 2.4.3. Fungsi hash Fungsi hash adalah sebuah fungsi yang masukannya adalah sebuah pesan dan keluarannya adalah sebuah sidik pesan message fingerprint Ariyus, 2008. “Fungsi hash sering disebut dengan fungsi hash satu arah one-way function, message digest, fingerprint, fungsi kompresi dan message authentication code MAC yang merupakan suatu fungsi matematika yang mengambil masukan panjang variabel dan mengubahnya ke dalam urutan biner dengan panjang yang tetap. Fungsi hash biasanya diperlukan bila ingin membuat sidik jari dari suatu pesan. Sidik jari pada pesan merupakan suatu tanda bahwa pesan tersebut benar-benar berasal dari orang yang diinginkan ” Ariyus, 2008. Beberapa fungsi hash yang banyak dipakai adalah MD5 dan SHA.

2.5. Kriptografi Berdasarkan Tipe Operasi