28
256 warna. Berarti setiap pixel mempunyai kombinasi warna sebanyak 256
3
= 16.777.216 warna. Itulah sebabnya format ini dinamakan true colour karena
mempunyai jumlah warna yang cukup besar sehingga bisa dikatakan hampir mencakup semua warna di alam Sutoyo, et al. 2009.
Penyimpanan citra true colour di dalam memori berbeda dengan citra grayscale. Setiap pixel dari citra grayscale 256 gradasi warna diwakili oleh 1 byte, sedangkan 1
pixel citra true colour diwakili oleh 3 byte di mana masing-masing byte merepresentasikan warna merah red, hijau green dan biru blue Sutoyo, et al.
2009. Contoh citra warna dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Contoh Citra Warna
2.11. Format File Citra Bitmap
“Citra bitmap sering disebut juga dengan citra raster” Sutoyo, et al. 2009. Format file citra bitmap merupakan format file citra yang tidak mengalami proses kompresi
sehingga kualitas citra yang dihasilkan lebih baik daripada file citra dengan format lain Wandani, 2012.
“Citra bitmap menyimpan data kode citra secara digital dan lengkap cara penyimpanannya adalah per pixel. Citra bitmap dipresentasikan dalam bentuk matriks
atau dipetakan dengan menggunakan bilangan biner atau sistem bilangan lain. Citra ini memiliki kelebihan untuk memanipulasi warna, tetapi untuk mengubah objek lebih
sulit.Tampilan bitmap mampu menunjukkan kehalusan gradasi bayangan dan warna dari sebuah gambar. Oleh karena itu, bitmap merupakan media elektronik yang paling
tepat untuk gambar-gambar dengan perpaduan gradasi warna yang rumit, seperti foto dan lukisan digital. Citra bitmap biasanya diperoleh dengan cara scanner, camera
digital, video capture, dan lain-lain ” Sutoyo, et al. 2009.
Universitas Sumatera Utara
29
2.12. Steganografi
2.12.1. Definisi steganografi Steganografi adalah jenis komunikasi tersembunyi yang secara harfiah b
erarti “tulisan tersembunyi” Kipper, 2004. “Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu steganos
yang artinya tulisan tersembunyi covered writing ” Munir, 2006. Pesan tersebut
bersifat terbuka, sering dilihat semua orang, tetapi tidak terdeteksi karena keberadaan makna pesan tersebut rahasia. Deskripsi lain yang populer untuk steganografi adalah
“tersembunyi di depan mata hidden in plain sight” Kipper, 2004. Salah satu perbedaan steganografi dengan kriptografi adalah di mana pesan pada
kriptografi bersifat acak, tidak dapat dibaca dan keberadaan akan pesan rahasia sering diketahui. Sedangkan steganografi menyembunyikan pesan dalam pesan lain media
dan pesan atau media tersebut terlihat seperti normal Kipper, 2004. “Steganografi membutuhkan dua properti, yaitu media penampung dan pesan
rahasia. Media penampung yang umum digunakan adalah gambar, suara, video atau teks. Pesan yang disembunyikan dapat berupa sebuah artikel, gambar, daftar barang,
kode program atau pesan lain ” Munir, 2006.
2.12.2. Perbedaan steganografi dan kriptografi Menurut Kipper 2004, perbedaan antara steganografi dan kriptografi adalah sebagai
berikut. 1.
Steganografi: Menyembunyikan pesan dalam pesan lain dan terlihat seperti grafis normal, video, atau file suara. Kriptografi: Pesan dienkripsi terlihat
seperti kumpulan karakter yang tidak memiliki arti. 2.
Steganografi: Sebuah koleksi gambar grafis, file video atau file suara pada media penyimpanan disk yang mungkin tidak terlihat mencurigakan. Kriptografi:
Sebuah kumpulan karakter acak pada media penyimpanan disk yang mungkin terlihat mencurigakan.
3. Steganografi: Penguping eavesdropper yang cerdas dapat mendeteksi sesuatu
yang mencurigakan dari perubahan mendadak dari format pesan yaitu, teks ke gambar grafis. Kriptografi: Penguping eavesdropper yang cerdas dapat
mendeteksi komunikasi rahasia dari pesan yang telah dikodekan secara kriptografis.
Universitas Sumatera Utara
30
4. Steganografi: Membutuhkan kehati-hatian ketika menggunakan kembali
gambar atau file suara. Kriptografi: Membutuhkan kehati-hatian ketika menggunakan kembali kunci.
5. Steganografi: Tidak ada hukum yang terkait dengan steganografi. Kriptografi:
Ada beberapa undang-undang yang melarang kriptografi.
2.12.3. Perbedaan steganografi dan watermarking Menurut Kipper 2004, perbedaan antara steganografi dan watermarking adalah
informasi pada steganografi harus tersembunyi oleh pihak lain yang tidak menyadari adanya informasi tersebut dan hal ini bersifat opsional pada watermarking. Steganografi
modern harus terdeteksi hanya jika informasi rahasia kunci diketahui. Watermarking memiliki hubungan dengan steganografi dan merupakan aplikasi
dari steganografi, hanya saja digunakan dalam konteks yang berbeda. Pada steganografi ketahanan robustness tidak menjadi aspek yang penting tidak memiliki ketahanan
atau memiliki ketahanan yang terbatas dan tujuannya untuk menyembunyikan fakta bahwa ada informasi yang tersembunyi. Sedangkan pada watermarking dirancang
untuk menjadi kuat robust dan dirancang untuk membawa informasi tersembunyi meskipun tidak selalu terlihat Kipper, 2004.
Menurut Munir 2006, pesan rahasia pada steganografi disembunyikan ke dalam media penampung di mana media penampung tersebut tidak berarti apa-apa
hanya sebagai pembawa. Sedangkan pada watermarking, media penampung dan informasi yang disembunyikan memiliki keterkaitan yaitu media penampung dilindungi
atau ditandai kepemilikannya dengan pemberian informasi berupa label hak cipta watermark seperti gambar atau suara yang disembunyikan ke dalam media
penampung tersebut.
2.12.4. Konsep dan Terminologi Steganografi Terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan steganografi Munir, 2006; Maurer
Basin, 2010, antara lain: 1.
Hidden text atau embedded message: pesan yang disembunyikan m ∈ M. 2.
Cover-object atau cover-image: media yang digunakan untuk menyembunyikan hidden text
x ∈ X
∗
.
Universitas Sumatera Utara
31
3. Stego-object atau stego-image: media yang sudah berisi hidden text x
�
∈ X .
4. Encoding atau embedding: penyisipan pesan ke dalam media cover-image
Embed: M × X × K
→ X .
5. Decoding atau extraction: ekstraksi pesan dari stego-image Extract: X
∗
× K → M.
6. Stegokey: kunci rahasia yang digunakan untuk melakukan proses embedding
dan extraction, dengan tujuan agar hanya pihak yang berwenang saja yang dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi pesan
k ∈ K. Berikut ini adalah ilustrasi sistem steganografi quintuple X
, M, K, Embed, Extract yang dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9. Skema Sistem Steganografi “Penyembunyian pesan rahasia ke dalam media penampung pasti mengubah
kualitas media tersebut. Kriteria yang harus diperhatikan dalam penyembunyian pesan adalah sebagai berikut
” Munir, 2006. 1.
Imperceptibility Keberadaan pesan rahasia tidak dapat dipersepsi oleh indera manusia.
2. Fidelity
Kualitas dari media penampung tidak berubah banyak akibat penyisipan sehingga tidak dapat dipersepsi oleh indera manusia sulit untuk mengetahui
bahwa terdapat pesan di dalam media.
m m
x
m
k k
x
hidden text
hidden text
stego key
stego key
stego image
cover image
Recipient Channel
Sender
Embed Extract
Universitas Sumatera Utara
32
3. Recovery
Pesan yang disembunyikan harus dapat diungkapkan kembali reveal. Karena tujuan dari steganografi adalah untuk menyembunyikan data data
hiding, maka sewaktu-waktu pesan rahasia di dalam stego-object harus dapat diambil kembali.
2.12.5. Teknik penyembunyian data Teknik penyisipan data ke dalam cover-object dapat dilakukan dalam dua macam ranah,
yaitu ranah spasial dan ranah transformasi Munir, 2006. 1.
Ranah Spasial atau Ranah Waktu SpatialTime Domain Teknik ini memodifikasi langsung nilai byte dari cover-object nilai byte dapat
merepresentasikan intensitaswarna pixel dan amplitudo. Contoh metode yang tergolong ke dalam teknik ranah spasial adalah metode LSB.
2. Ranah Transformasi Transform Domain
Teknik ini memodifikasi langsung hasil transformasi frekuensi sinyal. Contoh metode yang tergolong teknik ranah transformasi adalah spread spectrum.
2.13. Metode Pemetaan Titik Hitam dengan Pencarian Sekuensial