10 Pada tahun 1963, Modigliani dan Merton Miller
mengeluarkan artikel lanjutan berjudul “Corporate Income Taxes and The Cost of Capital: A Correction” yang melemahkan asumsi tidak
ada pajak perseroan. Peraturan perpajakanmemperbolehkan pengurangan pembayaran bunga sebagai beban, tetapi pembayaran
deviden kepada pemegang saham tidak dapat dikurangkan. Perlakuan yang berbeda ini mendorong perusahaan untuk menggunakan hutang
dalam struktur modalnya. Dengan demikian, teori ini menunjukkan bahwa dalam keadaan pasar modal sempurna dan tidak ada pajak,
maka keputusan pendanaan menjadi tidak relevan, artinya penggunaan hutang maupun modal sendiri akan memberikan dampak yang sama
bagi kemakmuran pemilik perusahaan. Teori MM tersebut sangat kontroversial. Implikasi teori
tersebut adalah perusahaan sebaiknya menggunakan hutang sebanyak- banyaknya. Dalam praktiknya, tidak ada perusahaan yang mempunyai
hutang sebesar itu, karena semakin tinggi tingkat hutang suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga kemungkinan kebangkrutannya.
Inilah yang melatarbelakangi teori MM mengatakan agar perusahaan menggunakan hutang sebanyak-banyaknya, karena MM mengabaikan
biaya kebangkrutan.
2.1.2.5 Teori Keagenan
Biaya keagenan Agency cost adalah biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan utang dan melibatkan hubungan
11 antara pemilik perusahaan pemegang saham dan kreditor. Biaya
keagenan muncul dari masalah keagenan agency problem. Jika perusahaan menggunakan utang,kemungkinan pemilik perusahaan
melakukan tindakan yang merugikan kreditor. Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976.
Teori keagenan adalah hubungan antara agen manajemen suatu usaha dan pemilik usaha. Di dalam hubungan keagenan terdapat
suatu kontrak dimana satu orang atau lebih principal memerintah orang lain untuk melakukan suatu jasa atas nama principal dan
memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principal. Tujuan utama teori keagenan adalah untuk
menjelaskan bagaimana pihak–pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak yang tujuannya untuk
meminimalkan cost sebagai dampak adanya informasi yang asimetris
dan kondisi ketidakpastian.
Menurut pendekatan ini, manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang saham
ini, dengan harapan bahwa agen akan bertindak demi kepentingan pemegang saham, akan mendelegasikan wewenang pengambilan ke
agen. Untuk dapat melakukan fungsinya, manajemen wajib diberikan intensif dan pengawasan. Cara-cara pengawasan yang dapat dilakukan
antara lain, pengikatan agen, pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen dan pemeriksaan laporan keuangan.
12 Pengawasan manajemen ini tentunya membutuhkan biaya yang
disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan
bahwa manajemem bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham Horne
dan Wachowicz, 2007:55. Biaya keagenan terdiri dari 3 jenis yang meliputi monitoring
cost, bonding cost, dan residual loses”. Monitoring cost adalah biaya yang timbul dan ditanggung oleh prinsipal untuk memonitor perilaku
agen, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku agen. Bonding cost adalah biaya yang ditanggung oleh agen untuk
menetapkan dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agen akan bertindak untuk kepentingan prinsipal. Sedangkan residual loses
timbul dari kenyataan bahwa agen melakukan tindakan yang tidak memaksimumkan kepentingan prinsipal.
Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost yaitu : 1.
Dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen dan selain itu manajer merasakan langsung
manfaat dari keputusan yang diambil dan juga apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan
keputusan yang salah. 2.
Meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian tidak tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen
13 terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk membiayai
investasinya. 3.
Meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang akan menurunkan besarnya excess cash flow yang ada
di dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh manajemen.
4. Institutional investor sebagai monitoring agents. Distribusi
saham antara pemegang saham dari luar yaitu institusional investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi
agency cost.Hal ini karena kepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung
atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen.
2.1.2.6 Teori Isyarat