BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini merupakan pembahasan tentang analisis dan implementasi metode 2D Haar Wavelet Transform
dan Least Significant Bit dalam proses penyisipan watermark pada citra digital. Bab ini juga akan membahas tentang tahap-tahap yang dilakukan dalam
perancangan sistem yang akan dibangun.
3.1 Arsitektur Umum
Bentuk perancangan sistem aplikasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang memberikan gambaran arsitektur umum dan tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam melaksanakan penelitian ini. Tahapan-tahapan yang dimaksud adalah pengumpulan data citra berupa test image dan beberapa citra logo yang digunakan
sebagai watermark. Citra yang telah dikumpulkan akan digunakan sebagai sumber source. Tahapan selanjutnya adalah penerapan proses transformasi 2D Haar Wavelet
Transform dalam melakukan transformasi terhadap sumber source. Diikuti dengan
tahapan penerapan Least Significant Bit LSB dalam menyisipkan citra watermark ke dalam citra asli dan sebaliknya. Tahapan terakhir adalah melakukan langkah mundur
untuk pengecekan apakah citra watermark sudah berhasil disisipkan ke dalam citra asli. Detail tahapan-tahapan yang dilakukan akan dijelaskan secara terperinci pada
sub-bab berikutnya. 3.1.1. Pengumpulan Data Citra
Data citra yang digunakan adalah test image yang sudah sering digunakan untuk image processing. Citra asli yang digunakan harus memiliki ukuran panjang x lebar
yang sama. Sedangkan citra watermark yang digunakan sebagai label hak cipta citra dengan ukuran maksimal ½ dari file citra yang akan disisipkan. Contoh: Jika
Universitas Sumatera Utara
menggunakan citra asli ukuran 512 x 512px maka citra watermark maksimal berukuran 256 x 256px
Gambar 3.1 Arsitektur Umum
Watermarking Pengecekan Watermark
Aplikasi Digital Watermarking
Citra asli Citra watermark
Logo
Transformasi 2D Haar Wavelet
Citra hasil watermarking
Aplikasi Digital Watermarking
Transformasi 2D Haar Wavelet
Decode Least Significant Bit Encode Least Significant Bit
Citra hasil watermarking
Citra Watermark Logo ditemukan
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. 2D-Haar Wavelet Transform Setelah data citra berhasil dikumpulkan maka selanjutnya akan dilakukan proses
transformasi. Proses transformasi menggunakan metode 2D-Haar Wavelet Transform dapat diterapkan pada citra dengan menggunakan rumus matriks berikut ini:
[ ]
[ ]
[ ]
Adapun rumus proses invers yang digunakan untuk mengembaklikan citra ke bentuk semula adalah sebagai berikut:
[ ]
[ ]
[ ]
3.1.3. Least Significant Bit Penyisipan citra watermark ke dalam citra asli dapat dilakukan dengan
membandingkan bit RGB tiap pixel pada kedua citra sumber. Citra watermark akan disisipkan dengan cara 3 bit awal pada citra watermark akan menggantikan 3 bit
3,1
3,2
Universitas Sumatera Utara
terakhir pada citra asli. Pada 1 pixel citra terkandung warna RGB sehingga pada 1 pixel
citra perbandingan akan terjadi sebanyak 3 kali. Contoh: Pada pixel pertama akan dibandingkan warna Red pada citra watermark dengan citra asli.
Citra watermark memiliki nilai bit: 11001010 00100010 11110001 10101011
Citra asli memiliki nilai bit: 01010101 10100100 01100100 11010110
Maka hasil dari shifting kedua pixel ini adalah: 01010110 10100001 01100111 11010101
Proses ini akan berlangsung juga pada warna Green dan Blue kemudian berlanjut ke pixel ke-2 dan berlangsung terus sampai pixel terakhir citra watermark.
3.2 Proses Penyisipan Watermark