Perancangan Antarmuka Aplikasi Digital Watermarking Pada Citra Menggunakan 2d Haar Wavelet Transformation (2d-Hwt) Dan Least Significant Bit (Lsb)

3.3 Proses Pengecekan Watermark

Citra yang sudah diberi watermark tidak akan dapat terdeteksi karena proses penyisipan watermark sebelumnya menggunakan metode penyisipan yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Citra watermark tersembunyi di dalam citra hasil dan hanya dapat dilihat dengan melakukan langkah mundur terhadap proses watermarking. Oleh karena itu, untuk melakukan pengecekan terhadap citra hasil apakah sudah berhasil dilakukan penyisipan maka citra hasil akan ditransformasi kembali dengan metode 2D Haar Wavelet Transform dan akan dilakukan pengecekan nilai bit tiap pixel citra dengan Least Significant Bit yang berlawanan dengan proses penyisipan.

3.4 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka merupakan tahap dimana peneliti akan melakukan perancangan tampilan yang menghubungkan user dengan aplikasi. Tampilan yang dirancang diusahakan sesederhana mungkin agar user dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini. Peletakan tombol dan fungsi lainnya juga dilakukan sesederhana mungkin sehingga user dapat dengan mudah mengoperasikan aplikasi ini. Perancangan antar muka sehendaknya dilakukan sebelum melakukan implementasi program agar mendapatkan gambaran umum setiap tampilan yang terdapat pada aplikasi yang dibangun. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengembangan aplikasi. Rancangan tampilan utama aplikasi dapat dilihat pada gambar 3.4. Pada halaman utama aplikasi, sudah tersedia seluruh fungsi dan tombol yang diperlukan oleh user untuk menjalankan semua fungsi yang ada pada aplikasi ini. Terdapat 3 buah tombol browse yang masing-masing meminta input berupa file citra dan masing-masing berada di tempat yang berbeda untuk mewakili apakah citra tersebut citra asli, citra watermark maupun citra hasil. Untuk lebih memudahkan dalam membedakan citra, disediakan pula kotak preview yang langsung akan menampilkan citra yang di-input oleh user. Disediakan pula tempat untuk mencoba pengaplikasian tranformasi 2D Haar Wavelet Transform yang disertai dengan tombol dan kotak preview sehingga hasil dapat ditampilkan secara langsung. Universitas Sumatera Utara Jika user sudah memberikan input pada citra asli dan citra watermark maka user dapat melakukan penyisipan langsung dengan menekan tombol Insert Watermark . Begitu pula jika user sudah memberikan input pada citra hasil maka user dapat melakukan pengecekan watermark dengan menekan tombol Check Watermark. Tombol Insert Watermark dan Check Watermark akan memunculkan dialog hasil Result. Dialog hasil dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.4 Rancangan Tampilan Utama Aplikasi Gambar 3.5 Rancangan Tampilan Dialog Hasil Universitas Sumatera Utara BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas hasil penelitian yang dilakukan dari aplikasi digital watermarking dengan menggunakan metode 2D-Haar Wavelet Transform 2D-HWT dan Least Significant Bit LSB sesuai dengan spesifikasi penerapan yang telah dibahas pada Bab 3. Bab ini akan menjabarkan hasil dari aplikasi digital watermarking.

4.1. Implementasi Sistem