Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN

commit to user 76 didapatkan berasal dari sampel yang tidak homogen. Namun bila didapatkan harga X 2 hitung lebih kecil dari harga X 2 tabel {X 2 0,998 = 20,1}, berarti data yang didapatkan berasal dari sampel yang homogen. Data hasil pengujian homogenitas dengan metode Bartlett yang telah dilakukan adalah terlihat seperti dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas dengan Metode Bartlett Sumber Variasi X 2 X 2 1- αk-1 Keputusan Uji Kolom Baris 12,1828 6,8304 20,1 20,1 H o diterima H o diterima Keputusan Uji Homogenitas Masing-masing sumber memenuhi kriteria X 2 X 2 1- k-1 , sehingga X 2 hitung tidak terletak pada daerah kritik, maka H o diterima. Jadi kedua faktor tersebut baris dan kolom berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.

C. Pengujian Hipotesis

1. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Analisis Variansi Dua Jalan Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh gerak pemakanan feed dan media pendingin terhadap kekasaran permukaan logam hasil pembubutan pada material baja HQ 760, perlu dilakukan suatu pengujian statistik. Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan. Hasil pengujian analisis variansi dua jalan tersebut adalah sebagai indikator ada tidaknya pengaruh variasi gerak pemakanan feed dan media pendingin terhadap kekasaran permukaan logam hasil pembubutan konvensional pada material baja HQ 760. Untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing variabel serta interaksi kedua variabel tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 4.5, yaitu tabel ringkasan hasil uji F untuk anava dua arah perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 4. commit to user 77 Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji F untuk Anava Dua Jalan Sumber Variasi Dk JK RK F observasi F tabel P Rata-rata perlakuan A B AB Kekeliruan E 1 2 2 4 18 1631,281 7,73842 5,88586 1,91240 3,74132 3,86921 2,94293 0,47810 0,20785 - 18,615396 14,158912 2,300217 - 6,01 6,01 4,58 - - 0,01 0,01 0,01 Jumlah 27 1650,559 - - Keterangan : A : Variasi gerak pemakanan B : Variasi media pendingin AB : Pengaruh bersama interaksi variasi media pendingin dan gerak pemakanan Berdasarkan rangkuman hasil Uji F untuk anava dua jalan pada tabel 4.5 dapat diambil keputusan uji sebagai berikut : a. Perbedaan Variasi Gerak Pemakanan terhadap Kekasaran Permukaan Logam Baja HQ 760 Faktor A Tabel 4.5 terlihat bahwa F observasi = 18,62 dan F t = 6,01, sehingga F observasi F tabel . Hasil perhitungan menunjukkan bahwa gerak pemakanan berpengaruh secara signifikan terhadap kekasaran permukaan logam hasil pembubutan pada material baja HQ 760. Jadi hipotesis pertama dapat diterima. b. Perbedaan Variasi Media Pendingin terhadap Kekasaran Permukaan Logam Baja HQ 760 Faktor B Tabel 4.5 menunjukkan bahwa F observasi = 14,16 dan Ft = 6,01, sehingga F observasi F tabel . Hasil perhitungan menunjukkan bahwa media pendingin berpengaruh secara signifikan terhadap kekasaran permukaan logam hasil pembubutan pada material baja HQ 760. Jadi hipotesis kedua dapat diterima. commit to user 78 c. Perbedaan Pengaruh Bersama Interaksi Media Pendingin dan Gerak Pemakanan terhadap Kekasaran Permukaan Logam Baja HQ 760 Faktor AB Tabel 4.5 terlihat bahwa F observasi = 2,30 dan F tabel = 4,58, sehingga F observasi F tabel . Hasil perhitungan menunjukan bahwa tidak ada pengaruh bersama interaksi variasi media pendingin dan variasi gerak pemakanan terhadap kekasaran permukaan logam hasil pembubutan pada material baja HQ 760. Jadi hipotesis ketiga dapat ditolak. d. Interaksi Gerak Pemakanan dan Media Pendingin yang Menghasilkan Kekasaran Permukaan Minimal Hasil Pembubutan pada Material Baja HQ 760 Tabel 4.2 terlihat bahwa hasil kekasaran permukaan paling kecil diperoleh pada penggunaan madia pendingin oli SAE 40 dan gerak pemakanan 0,316 mmrev. 2. Hasil Komparasi Ganda Pasca Anava Dua Jalan Setelah melakukan analisis dengan menggunakan analisis variansi dua jalan, maka untuk melihat perbedaan reratanya agar menjadi lebih jelas, dilanjutkan dengan uji komparasi ganda. Komparasi ganda setelah anava yang dilakukan di sini adalah dengan mempergunakan uji Scheffe untuk analisis variansi dua jalan. Rataan masing-masing komparasi untuk komparasi ganda pasca anava dapat dilihat pada lampiran hasil perhitungan uji Scheffe untuk analisis variansi dua jalan dapat dilihat pada tabel 4.6, 4.7, 4.8 dan 4.9 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Komparasi Rataan antar Kolom No. Sumber perbedaan antar baris F observasi p-1F ;q-1,N-pq Kesimpulan 1. 2. 3. 0,316 mmrev 0,410 mmrev 0,316 mmrev 0,516 mmrev 0,410 mmrev 0,516 mmrev 13,47772 36,92741 5,78687 12,02 12,02 12,02 Ada perbedaan Ada perbedaan Tidak ada perbedaan Keterangan : Ada perbedaan jika F observasi q-1F ;q-1,N-pq commit to user 79 Tabel 4.7 Hasil Komparasi Rataan antar Baris No. Sumber perbedaan antar baris F observasi p-1F ;q-1,N-pq Kesimpulan 1. 2. 3. Oli SAE 40 Dromus Oli SAE 40 Udara Dromus Udara 15,78986 27,20657 1,54342 12,02 12,02 12,02 Ada perbedaan Ada perbedaan Tidak ada perbedaan Keterangan : Ada perbedaan jika F observasi p-1F α;p-1,N-p Tabel 4.8 Hasil Komparasi Rataan antar Sel pada Kolom yang Sama No . Sumber Perbedaan antar Kolom F observasi pq- 1F ;pq-1,N- pq Kesimpulan Antar Media Pendingin Faktor A 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Oli SAE 40 Dromus Oli SAE 40 Udara Dromus Udara Oli SAE 40 Dromus Oli SAE 40 Udara Dromus Udara Oli SAE 40 Dromus Oli SAE 40 Udara Dromus Udara 0,316 mmrev 0,316 mmrev 0,316 mmrev 0,410 mmrev 0,410 mmrev 0,410 mmrev 0,516 mmrev 0,516 mmrev 0,516 mmrev 13,5451 25,3984 3 1,84775 6,43110 9,18247 0,24433 0,44744 0,92493 0,08574 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Keterangan : Ada perbedaan jika F observasi pq-1F ;pq-1,N-pq commit to user 80 Tabel 4.9 Hasil Komparasi Rataan antar Sel pada Baris yang Sama No . Sumber Perbedaan antar Baris F observasi pq- 1F ;pq- 1,N-pq Kesimpulan Faktor B Antar Gerak Pemakanan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Oli SAE 40 Dromus Udara Oli SAE 40 Dromus Udara Oli SAE 40 Dromus Udara 0,316 mmrev 0,410 mmrev 0,316 mmrev 0,516 mmrev 0,410 mmrev 0,516 mmrev 0,316 mmrev 0,410 mmrev 0,316 mmrev 0,516 mmrev 0,410 mmrev 0,516 mmrev 0,316 mmrev 0,410 mmrev 0,316 mmrev 0,516 mmrev 0,410 mmrev 0,516 mmrev 10,04859 34,48589 7,30360 4,10283 8,18541 0,69801 1,34682 3,22028 0,40194 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 29,68 Tidak ada perbedaan Ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Tidak ada perbedaan Keterangan : Ada perbedaan jika F observasi pq-1F ;pq-1,N-pq Hasil perhitungan uji Scheffe pasca anava menunjukkan bahwa tidak semua F observasi lebih besar dari kriteria uji, dengan demikian tidak semua kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kekasaran permukaan logam hasil pembubutan pada material baja HQ 760. Dari hasil perhitungan diketahui : a. Variasi gerak pemakanan 0,316 mmrev; 0,410 mmrev; dan 0,516 mm rev memberikan pengaruh terhadap kekasaran permukaan logam hasil pembubutan pada material baja HQ 760. b. Variasi media pendingin oli SAE 40, dromus, dan udara memberikan pengaruh terhadap kekasaran permukaan logam hasil pembubutan pada material baja HQ 760. c. Variasi gerak pemakanan dan variasi media pendingin tidak memberikan pengaruh bersama interaksi terhadap kekasaran permukaan logam hasil proses pembubutan konvensional pada material baja HQ 760. d. Kekasaran paling kecil terjadi pada gerak pemakanan 0,316 mmrev dengan variasi media pendingin oli SAE 40 yaitu sebesar 6,004 µm, sedangkan commit to user 81 kekasaran paling besar terjadi pada interaksi gerak pemakanan 0,516 mmrev dengan variasi media pendingin uadara yaitu sebesar 8,548 µm.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data