Teknik Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 64

E. Teknik Analisa Data

Salah satu bagian terpenting dalam proses kegiatan penelitian adalah melakukan kegiatan analisis terhadap data-data yang telah terkumpul. Hal ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan serta untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang cukup akurat dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis varian dua jalan. Uji persyaratan analisis yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis data dengan anava dua jalan. Uji persyaratan analisis yang harus dilakukan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data pada variabel- variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas Lilliefors. Adapun prosedur yang digunakan sebagai berikut : 1 Menentukan hipotesis Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Hi = sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2 Menentukan taraf nyata α = 0.01 3 Menentukan harga SD dengan rumus     1 n n X X n SD 2 i 2 i 2      Keterangan : SD : Simpangan baku atau deviasi standar n : Jumlah baris X i 2 : Jumlah keseluruhan kolom pangkat dua X i 2 : Hasil pangkat dua X i 2 kemudian dijumlahkan keseluruhan 4 Pengamatan X 1 , X 2 , …., X n dijadikan bilangan Z 1 , Z 2 , …., Z n dengan menggunakan rumus : Zi = SD X X i  commit to user 65 5 Statistik uji yang digunakan L = Maks.     Zi S Zi F  dengan FZi = PZ  Zi; Z ~ N0,1;   n Zi Z Z Z Z banyaknya Zi S N   , , , 3 2 1 6 Daerah kritik uji DK = {L L L ;n } Ho ditolak apabila Lo mak L tabel Hi diterima apabila Lo mak L tabel Sumber: Budiyono, 2004:170 b. Uji Homogenitas Untuk menguji persyaratan homogenitas digunakan uji Bartlett , adapun prosedur yang harus ditempuh sebagai berikut: 1 Tentukan hipotesis Ho : S 1 2 = S 2 2 …. = Sk 2 ; Hi : Tidak demikian 2 Tentukan taraf nyata  = 0,01 3 Menentukan tabel uji Bartlett Tabel 3.5 Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett Sampel ke- Dk 1dk Si 2 Log Si 2 dk Log Si 2 1 2 Kekeliruan N 1 -1 N 2 -1 N k -1 1 N 1 -1 1 N 2 -1 1 N 3 -1 Si 2 Si 2 Si 2 Log Si 2 Log Si 2 Log Si 2 N 1 -1 Log Si 2 N 1 -1 Log Si 2 N 1 -1 Log Si 2 Jumlah N i -1 1 N i -1  N I -1 Log Si 2 4 Untuk uji Bartlett digunakan statistik chi-kuadrat X 2 = Ln 10 { B - n i – 1 log S i 2 }; Dimana: B = Koefisien Bartlett = log S 2  n i –1 S 2 = Variasi gabungan dari semua sampel= { N i -1 Si 2 N i -1} Si 2 =   1 n n Yi Yi i i 2 2     5 Daerah kritik Daerah penolakan Ho commit to user 66 perbedaan satu salah Ada Hi σ Ho 2 B : ; : 2 2  Ho ditolak apabila X 2  X 2 t 1 -  k – 1 Ho diterima apabila X 2  X 2 t 1 -  k – 1 Sumber: Sudjana, 1992: 261 2. Analisis Data a. Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis setelah diperoleh data dengan metode eksperimen yang berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen, maka digunakan analisis varian dua jalan. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1 Menentukan hipotesis a. b. c. 2 Memilih taraf signifikasi tertentu  = 0,01 3 Menetapkan kriteria pengujian, yaitu: a.   1 - n ab , 1 - a F α F apabila diterima Ha 1    1 - n ab , 1 - a F α F apabila ditolak Ho 1  b.   1 - n ab , 1 - b F α F apabila diterima Ha 2    1 - n ab , 1 - b F α F apabila ditolak Ho 2  c.   1 - n ab , 1 - 1b - a F α F apabila diterima Ha 3    1 - n ab , 1 - 1b - a F α F apabila diterima Ho 3  4 Menentukan besarnya F Rumus-rumus yang digunakan untuk menganalisis data guna menentukan jumlah kuadrat JK, derajat kebebasan dk, mean kuadrat KT dan F observasi adalah: abn dk dengan , 1 1 1 2 2          a i b j n k ijk X X perbedaan satu salah Ada Hi σ Ho 1 1 : ; : 2 A  perbedaan satu salah Ada Hi σ Ho 3 3 : ; : 2 C  commit to user 67 J i00 = Jumlah nilai pengamatan yang ada dalam taraf ke-i faktor A = J 0j0 = Jumlah nilai pengamatan yang ada dalam taraf ke-j faktor B = J ij0 = Jumlah pengamatan yang ada dalam taraf ke-i faktor A dalam taraf ke-j faktor B. = J 000 = Jumlah nilai semua pengamatan = R X = 1 dk dengan , 2 000  a bn J A X = Jumlah kuadrat-kuadrat JK untuk semua taraf faktor A =      a i i X X bn 1 2 000 00 = Rx bn J a i        2 000 1 dengan dk = a – 1 B X = Jumlah kuadrat JK untuk semua taraf faktor B =   2 000 00 1 X X a n i a i    = Rx n J b i    2 000 1 dengan dk = b – 1 J ab = Jumlah kuadrat – kuadrat JK untuk semua sel untuk daftar a x b =   2 000 1 1 X X n j b j a i      = Rx n J j b j b i          2 1 1 AB X = Jumlah kuadrat – kuadrat untuk interaksi antara faktor A dan faktor B     1 1 j b k ijk X     a i n k ijk X 1 1   n k ijk X 1       a i b j n k ijk X 1 1 1 2 commit to user 68 = n       a i b j j ij X X X X 1 1 2 000 000 = J ab – A x – B x dengan dk = a-1b-1 E X =  X 2 – R X – A X – B X – AB X dengan dk = ab n-1 A = Mean kuadrat untuk faktor A = A X a-1 B = Mean kuadrat untuk faktor B = A X b-1 AB = Mean kuadrat untuk A dan B = AB X a-1b-1 E = E X abn-1 Setelah selesai perhitungan, hasilnya dimasukkan ke dalam daftar anava sebagai berikut: Tabel 3.6 Rangkuman Anava Dua Jalan Sumber Variasi dk JK KT F Rata-rata perlakuan A B AB Kekeliruan E 1 a-1 b-1 a-1b-1 abn-1 R X A X B X AB X E X KT A =A X dkA KT B =B X dkA KT E =AB X dkAB E X dkE F A =KTAK TE F B =KTBK TE F AB =KTAB KTE Jumlah abn  X 2 - - Keterangan: A : Variasi gerak pemakanan B : Variasi media pendingin AB : Interaksi antara variasi gerak pemakanan dan media pendingin dk : Derajat kebebasan JK : Jumlah kuadrat KT : Mean kuadrat commit to user 69 F : Notasi anava Pada penelitian ini ada tiga buah taraf faktor A dan tiga buah taraf faktor B, yang semuanya digunakan dalam eksperimen, maka untuk menghitung statistik F, digunakan model tetap, yaitu: Ha 1 dipakai statistik F = AE Ha 2 dipakai statistik F = BE Ha 3 dipakai statistik F = ABE 5 Menetapkan kesimpulan Keputusan uji: a F A Ft 1 Ha diterima b F B Ft 1 Ha diterima c F AB Ft 1 Ha diterima Sumber: Sudjana, 1992: 114 b. Komparasi Ganda Pasca Anava Dua Jalan Komparasi ganda pasca anava bertujuan untuk mengetahui rerata mana yang berbeda atau rerata mana yang sama. Dalam penelitian ini, komparasi ganda yang digunakan untuk tindak lanjut anava dua jalan adalah dengan memakai metode Scheffe . Langkah-langkah yang harus ditempuh pada metode Scheffe sebagai berikut: 1 Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rataan yang ada. Menentukan tingkat signifikasi  = 1 2 Mencari nilai statistik uji F dengan menggunakan formula: a. Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar baris. F i-j =         j . n 1 i . n 1 RKG X X 2 j i , RKG = E Daerah kritik uji DK = FF p-1 F ; p-1, N-pq  b. Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom. commit to user 70 F i-j =         j . n 1 i . n 1 RKG X X 2 j i , RKG = E Daerah kritik uji DK = FF q-1 F ; q-1, N-pq  c. Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama. F ij-kj =         kj . n 1 ij . n 1 RKG X X 2 j i , RKG = E Daerah kritik uji DK = FF pq-1 F ; pq-1, N-pq  d. Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama. F ij-ik =         ik . n 1 ij . n 1 RKG X X 2 j i , RKG = E Daerah kritik uji DK = FF pq-1 F ; pq-1, N-pq  3 Menentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi ganda. 4 Mengambil kesimpulan keputusan uji yang ada. Keterangan: Fi – j = Nilai F observasi pada pembandingan baris ke- i dan baris ke-j Fij – kj = Nilai F observasi pada pembandingan rataan pada sel ke-i dan sel ke-j X i = Rataan pada baris ke-i. X j = Rataan pada baris ke-j. X i j = Rataan pada sel ij. X k j = Rataan pada sel kj. RKG = E = Rataan kuadrat galat. n . i = Ukuran sampel baris ke-i. n . j = Ukuran sampel baris ke-j. n . ij = Ukuran sel ij. n . kj = Ukuran sel kj. Sumber: Budiyono, 2004: 213 commit to user 71 Uji Scheffe yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan uji Scheffe untuk komparasi rataan antar baris, komparasi rataan antar kolom, komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama dan komparasi rataan antar sel pada baris yang sama. Hal ini dilakukan agar benar-benar diketahui tingkat perbedaan besarnya pengaruh masing-masing kombinasi perlakuan terhadap besarnya tingkat kekasaran permukaan logam pada material HQ 760. Kekasaran permukaan optimal dihitung dari rerata sel, interaksi gerak pemakanan dan media pendingin. commit to user 72 72

BAB IV HASIL PENELITIAN