19
Informasi keuangan yang nantinya akan dijadikan instrumen untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
stakeholders merupakan tujuan utama dari perusahaan go public dalam hal pelaporan keuangan financial reporting.
2.1.2. Audit
a. Definisi Audit dan Standar Auditing Definisi audit menurut Arens, et,al. 2008 “Auditing is the
accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and
established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”.
Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti
mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus
dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Sedangkan definisi auditing menurut Agoes 2004 : 3 Auditing
adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keungan yang telah disusun oleh
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangannya.
Menurut Mulyadi, 2012 menyatakan bahwa Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Auditing PSA No. 1 telah menetapkan masing –
masing standar auditing sebagai berikut : a. Standar umum, yaitu:
1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
Universitas Sumatera Utara
20
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat.
b. Standar pekerjaan lapangan, yaitu : 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika menggunakan
asisten dalam pelaksanaan audit harus disupervisi dengan semestinya. 2. Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian saat dilakukan.
3. Bukti audit dikatakan kompeten jika diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
c. Standar pelaporan, yaitu : 1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan. Dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
21
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat sesuatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi.
Dalam pelaksanaan auditing terdapat 3 kriteria fundamental yang harus dipenuhi oleh seorang auditor yaitu :
1 Auditor harus memiliki independensi yang tinggi 2 Pendapat yang diungkapkan oleh auditor harus berdasarkan bukti – bukti
pendukung 3 Hasil pekerjaan auditor harus dipertanggung jawabkan dalam laporan keuangan
auditan Kewajiban memenuhi standar profesi dan tanggung jawab atas opini audit
menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit atas laporan keuangan. Hal ini memberikan dampak terhadap lamanya penyelesaian audit jika
auditor tidak memiliki kemampuan dan kecermatan. Hal ini juga menimbulkan konsekuensi bagi auditor untuk dapat memenuhi tanggung jawab profesionalnya
dalam melaporkan laporan keuangan audit secara tepat waktu. Apabila auditor dapat memenuhi tanggung jawabnya maka publikasi laporan keuangan kepada
masyarakat umum akan dapat terlaksana secara tepat waktu. Oleh karena itu apabila penyelesaian audit dapat cepat dilakukan maka informasi yang akan
diberikan bagi stakeholder akan lebih cepat penyampaiannya.
2.1.3. Audit Report Lag