Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

44 korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. tolerance mengukur variabilitas variable independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cut-off yang umum adalah: 1. Jika nilai tolerance 10 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variable independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3.8.2.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Apabila model penelitian menggunaan pengujian BLUE maka semua residual atas error memiliki varian yang sama atau dapat dikatakan sebagai heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar Universitas Sumatera Utara 45 penentuan adanya heterokedastisitas model regresi yang baik apabila regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas, dimana titik- titik dalam gambar scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas.Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Sumbu Y menjadi sumbu yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di studentized. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut Ghozali, 2006: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variable dependen, maka ada indikasi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada satu pun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variable dependen, maka dapat disimpukan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 46

3.8.2.4. Uji Autokorelasi

Gejala autokorelasi sering ditemukan pada data time series. Autokorelasi merupakan gejala yang terjadi karena antar observasi dari satu variabel atau objek yang sama, dengan rentang waktu yang sama sehingga terjadi hubungan dari waktu kewaktu lain. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian Durbin-Watson DW.

3.8.3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

3 56 79

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 4 72

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ANAK PERUSAHAAN, PROFITABILITAS PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG.

0 0 18

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 10

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 7

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Laporan Keuangan - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Jenis Opini Audit dan Kualitas Audit terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 – 2012

0 0 17