55
tidaknya problem heteroskedastisitas digunakan scatter plot. Kriterianya adalah apabila titik-titik pada scatter plot atau diagram pencar tidak membentuk pola
tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak terkendala heteroskedastisitas.
Gambar 4.2 Hasil Uji Scatter Plot
Berdasarkan grafik scatter plot diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terkendala heteroskedastisitas, karena dari output di atas dapat
diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Masalah autokorelasi biasanya terjadi ketika penelitian memiliki data yang terkait dengan unsur waktu times series. Data pada penelitian ini memiliki
unsur waktu karena didapatkan antara tahun 2009 – 2012, sehingga perlu mengetahui apakah model regresi akan terganggu oleh autokorelasi atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
56
Autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria yang digunakan sebagai dasar pengambilan kesimpulnya adalah
1. Jika D-W di bawah -2, maka terdapat autokorelasi.
2. Jika D-W diantara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi.
3. Jika D-W di atas 2, maka ada autokorelasi negatif.
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.309
a
.096 .068
16.448 1.121
a. Predictors: Constant, KA, JO, ROA, ASSET b. Dependent Variable: ARL
Dari tabel diatas didapatkan nilai Durbin-Watson DW hitung sebesar 1.121 atau 1. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DW hitung berada
diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤ 1 ≤ 2 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi.
Sehingga kesimpulannya adalah Uji Autokorelasi terpenuhi.
4.3 Persamaan Regresi
Penelitian ini menggunakan regresi linear, dilakukan dengan menggunakan metode enter, dimana semua variabel dimasukkan untuk mencari
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui meregresikan. Dari pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi dapat digunakan dalam pengolahan data. Untuk menguji hipotesis
Universitas Sumatera Utara
57
digunakan uji regresi berganda. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 19, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5 Uji Regresi Data
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
74.005 13.086
5.655 .000
ASSET .704
.912 .072
.773 .441
ROA -.331
.156 -.184
2.125 .035
JO -.577
2.899 -.017
-.199 .843
KA -7.962
3.484 -.224
2.286 .024
a. Dependent Variable: ARL Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
ARL=74.005+0.704Asset-0.331ROA-0.577JO-7.962KA Maksudnya adalah:
1. Konstanta sebesar 74.005 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel ukuran perusahaan, profitbilitas, jenis opini dn kualitas audit maka audit report lagnya
adalah 74 hari. 2. Setiap terjadi kenaikan pada variabel ukuran perusahaan akan diikuti kenaikan
pada variabel audit report lag sebesar 0,704 satuan dan variabel lainnya dianggap konstan.
3. Setiap terjadi kenaikan pada variabel profitabilitas akan diikuti penurunan pada variabel audit report lag sebesar -0,331 satuan dan variabel lainnya dianggap
konstan.
Universitas Sumatera Utara
58
4. Setiap terjadi kenaikan pada variabel jenis opini audit akan diikuti penurunan pada variabel audit report lag sebesar -0.577 satuan dan variabel lainnya
dianggap konstan. 5. Setip terjadi kenaikan pada variabel ukuran perusahaan kan diikuti penurunan
pada variabel audit report lag sebesar -7.962 satuan dan vriabel lainnya dianggap konstan.
4.4 Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis atau uji asumsi dan dinyatakan bahwa model regresi diasumsikan tidak terganggu oleh masalah normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi, maka analisis regresi linear dapat dilakukan. Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model
regresi memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, maka dapat dilakukan dengan uji t t test dan uji f f test.
4.3.1 Uji Parsial Uji Statistik t