5.2. Pembahasan
5.2.1. Karakteristik Responden
Responden penelitian lebih banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 100 orang 57,8 dibandingkan perempuan yaitu 73 orang 42,2. Hasil penelitian ini
tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasution 2010 dimana responden laki-laki 56 dan perempuan 44.
Berdasarkan usia responden, responden dengan usia dewasa akhir 31,8 paling banyak dan diikuti oleh usia dewasa awal 29,5. Hasil ini sejalan dengan
penelitian Nasution 2010 dimana responden berumur 31-40 tahun sebanyak 68.
WHO 2007 mencatat bahwa 69 laki-laki di dunia yang telah melakukan sirkumsisi beragama Islam. Dari hasil penelitian ini, 87 orang 76,9 responden
beragama muslim telah melakukan sirkumsisi. Data penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara agama dengan
tingkat pengetahuan tentang sirkumsisi. Responden beragama Islam pada umumnya memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik. Hasil dari penelitian
tersebut bermakna karena memiliki tingkat signifikasi yang baik karena p-value lebih kecil dari 0,05. Dalam agama Islam, sirkumsisi dilakukan sebagai tuntunan
syariat Islam yang dilakukan pada laki-laki maupun perempuan Thomas, 2003.
5.2.2. Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Tindakan Sirkumsisi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 173 orangtua di Kelurahan Binjai Estate didapati bahwa 113 65,3 orang telah melakukan tindakan sirkumsisi dan masih
ada 60 34,6 orang yang belum melakukan tindakan sirkumsisi. Ditinjau dari agama responden, ternyata perbedaan tindakan sirkumsisi antara agama Islam
dengan Kristen tidak bermakna p=0,086 p=0,05. Hal ini dikarenakan tindakan sirkumsisi tidak hanya dianjurkan secara agama, tetapi juga bermanfaat secara
medis. Sebagian responden pada kategori umur remaja akhir 17-25 dan dewasa
awal 26-35 belum melakukan tindakan sirkumsisi terhadap anak laki-lakinya.
Universitas Sumatera Utara
Penyebabnya ialah budaya pada negara bagian timur sirkumsisi dilakukan paling sering pada usia 5-12 tahun WHO, 2007. Sementara pada umur remaja akhir
umumnya memiliki anak laki-laki yang masih di bawah lima tahun. Analisis hubungan tingkat pengetahuan orang tua terhadap tindakan
sirkumsisi dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tindakan sirkumsisi
p=0,175 p=0,05. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Mavhu W et al 2011 dari Universitas Zimbabwe yang mendapati bahwa semakin baik tingkat
pengetahuan seseorang tentang sirkumsisi maka akan semakin mempengaruhi tindakan untuk melakukan sirkumsisi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan