10 a.
Nilai Guna Marginal Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan
akibat adanya pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.
b. Total Nilai Guna
Total nilai guna yaitu keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang-barang tertentu. Ramma Lessandro.
2008
Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh nilai gunanya, tentu saja secara rasional konsumen berharap memperoleh nilai guna
optimal. Secara rasional nilai guna akan meningkat jika jumlah komoditas yang dikonsumsi meningkat. Ada dua cara mengukur nilai guna yaitu secara kardinal
yaitu dengan pendekatan yang absolut dan secara ordinal yaitu dengan pendekatan nilai relatif, order atau rangking.
Dalam pendekatan kardinal bahwa nilai guna yang diperoleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitaif dan dapat diukur secara pasti. Untuk setiap unit
yang dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya.
2.2 variabel
Variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti, mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut,
misalnya: tinggi badan dan berat badan yang merupakan atribut dari seseorang
yang dalam hal ini adalah objek penelitiannya Riduwan, 2002.
Variabel mempunyai bermacam-macam bentuk menurut hubungan antara satu variabel dan variabel lainnya, yaitu:
a. Variabel independen, yaitu: variabel yang menjadi sebab terjadinya atau
terpengaruhnya variabel dependen. b.
Variabel dependen, yaitu: variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
Universitas Sumatera Utara
11 independen.
c. Variabel moderator, yaitu: variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel dependen dan independen. d.
Variabel intervening, yaitu: variabel moderator, tetapi nilainya tidak dapat diukur, seperti : kecewa, gembira, sakit hati.
e. Variabel kontrol, yaitu: variabel yang dikendalikan peneliti.
f. Variabel dummy, yaitu: variabel yang isinya berupa kode-kode yang
berfungsi untuk membedakan data yang berada pada variabel-variabel tertentu pada kelompok-kelompoknya.
2.3 Data
Data adalah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi, dimana dengan informasi tersebut
kita dapat mengambil keputusan.
2.3.1 Data Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya data dibagi atas 2 bagian, yaitu: a.
Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah serangkaian observasi atau pengukuran yang dapat
dinyatakan dalam angka-angka. Contoh: Data hasil pengukuran kemampuan Matematika siswa yang berwujud skor hasil tes kemampuan.
Data itu akan berupa angka seperti : 70, 35, 75, 80 dan sebagainya.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah serangkaian observasi dimana tiap observasi yang terdapat dalam sampel atau populasi tergolong dalam salah satu kelas-
kelas yang saling lepas dan tidak dinyatakan dalam angka-angka. Contoh: Hasil penelitian tentang pendapat siswa terhadap cara mengajar guru
Matematika di sekolah mereka.
Universitas Sumatera Utara
12
3.3.2 Data Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya data dibagi atas 2 bagian, yaitu: a.
Data Intern Data intern adalah data yang dibutuhkan seorang pemimpin perusahaan
guna dipakai sebagai landasan pengambilan keputusan yang diperoleh dari catatan-catatan intern perusahaan itu sendiri.
Misalnya: - Catatan-catatan akuntansi
- Catatan-catatan produksi - Catatan-catatan inventaris, dan lain-lain
b. Data Ekstern Data ekstern adalah data yang hanya diperoleh dari sumber-sumber dari
luar perusahaan atau instansi. Data ekstern dibagi atas 2 bagian, yaitu: 1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh,
seperti hasil wawancara atau hasil penelitian kuisioner. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti atau observer melakukan sendiri
observasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa survei atau percobaan eksperimen.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan
merupakan pengolahannya atau data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data
sekunder pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.
Misalnya: - Data kinerja Perbankan Nasional yang dikeluarkan suatu badan riset
Universitas Sumatera Utara
13 - Data indeks prestasi mahasiswa dari suatu universitas.
2.4 Skala Pengukuran Data
Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah cirri dari suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada
ciri tersebut. Skala pengukuran oleh S.S Steven 1976 dibagi atas 4 bagian:
a. Skala nominal klasifikasi
Skala nominal adalah pengukuran berupa bilangan atau lambang-lambang lain untuk mengelompokkan objek atau benda-benda lain, dimana
bilangan atau angka yang diberikan suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya tetapi hanya
sekedar kode maupun label. Misalnya :
jenis kelamin anda 1 = pria
2 = wanita
b. Skala ordinal
Skala ini mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya, dengan interval yang tidak harus sama.
Misalnya: Seorang anggota ABRI dapat dikelompokkan menurut pangkatnya: mayor, kapten, letnan. Dimana hubungan antar kelas-kelas
terdapat urutan tertentu mayor kapten letnan.
c. Skala interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang mengelompokkan objek- objek ke dalam kelas-kelas yang mempunyai hubungan urutan dan
perbedaan dalam jarak interval atau dengan yang lain. Misalnya:
Nilai prestasi yang telah ditransfer dalam bnetuk huruf A, B, C, D dan E.
Universitas Sumatera Utara
14 Selanjutnya diberi bobot masing-masing 4, 3, 2, 1 dan 0 sehingga interval
A dan C sama dengan antara C dan E atau interval A dan B sama dengan interval D dan E.
d. Skala rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang mengelompokkan objek-objek ke dalam kelas-kelas yang mempunyai hubungan urutan berbeda dalam
jarak antara objek yang satu dengan yang lain serta titik nolnya berarti tidak sembarang. Misalnya:
panjang, luas, isi, berat, tinggi dan sebagainya.
2.4.1 Skala Untuk Instrumen Model Skala Sikap
Bentuk-bentuk model skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian ada 5 macam yaitu:
a. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapatan, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala
likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator, indikator-indikator yang
terukur ini dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab responden. Setiap
jawaban diungkapkan dengan kata-kata.
Misalnya: SS Sangat Setuju = 5
S Setuju = 4 N Netral = 3
TS Tidak Setuju = 2 STS Sangat Tidak Setuju = 1
Universitas Sumatera Utara
15
b. Skala Guttman
Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel multidimensi. Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas
tegas dan konsisten.
c. Skala Diferensial Semantik