a. Pajak Daerah
Berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah dalam Kurniawan,Panca
2004, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah “iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang
dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan
daerah.Jenis-jenis pajak daerah untuk kabupatenkota menurut Kesit 2003 antara lain ialah:
•
Pajak hotel,
•
Pajak restoran,
•
Pajak hiburan,
•
Pajak reklame,
•
Pajak penerangan jalan,
•
Pajak pengambilan bahan galian golongan C,
•
Pajak parkir
Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang , yang dapat dipaksakan berdasakan
peraturan perundang-undangan yang berlaku , yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah Erly Suandy,2002
b. Retribusi Daerah
Retribusi Daerah adalah pungutan derah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah
daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan . kesit,2003Retribusi daerah
Universitas Sumatera Utara
sendiri adalah bagian dari Pendapatan Asli Daerah PAD, yang keberadaan dan pemungutannya potensial untuk dipupuk dan dikembangkan.Pungutan retribusi
daerah ditentukan oleh jasa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah dan yang diperlukan oleh masyarakat.
c. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik Daerah
yang Dipisahkan
Menurut Halim 2004, “Hasil perusahaan milik Daerah dan hasil Pengelolaan kekayaan milik Daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan Daerah yang berasal
dari hasil perusahaan milik Daerah dan pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan”. Menurut Halim 2004, jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan
berikut: ;1 bagian laba Perusahaan milik daerah, 2 bagian laba lembaga keuangan Bank, 3 Bagian laba Lembaga keuangan non bank, 4 bagian laba atas penyertaan
modal investasi.
d. Lain – Lain PAD yang Sah
Menurut Halim 2004, “pendapatan ini merupakan penerimaan Daerah yang berasal dari lain-lain milik pemerintah Daerah”. Menurut Halim 2004, jenis
pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut, 1 Hasil penjualan aset Daerah yang tidak dipisahkan,
2 Penerimaan jasa giro, 3 Penerimaan bunga deposito,
4 Denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, 5 Penerimaan ganti rugi atas kehilangankekayaan Daerah”.
2.2. Objek dan Kriteria Retribusi
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 yang selanjutnya diubah menjadi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, objek retribusi sendiri terdiri dari Jasa
Umum, Jasa Usaha, Perizinan Tertentu. a.
Retribusi Jasa Umum, adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau badan. Kriteria Retribusi Jasa Umum adalah sebagai berikut :
1. Bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retrbusi Jasa Usaha atau
Retribusi Perizinan Tertentu. 2.
Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
3. Jasa tersebut memberi manfaat bagi orang pribadi atau badan yang
diharuskan membayar retribusi, di samping itu melayani kepentingan dan kemanfaatan umum.
4. Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi dengan kualitas yang baik.
5. Tidak bertentangan dengan kebijakan nasional.
6. Retribusi dapat dipanggul secara efektif dan efisien, serta merupakan
salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial. b.
Retribusi Jasa Usaha, adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula
disediakan oleh sektor swasta. Kriteria Retribusi Jasa Usaha adalah sebagai berikut :
1. Bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi Jasa Umum atau
Retribusi Perizinan Tertentu
Universitas Sumatera Utara
2. Merupakan jasa yang bersifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh
swasta tetapi belum memadai atau terdapatnya harta yang dimiliki atau dikuasai daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh Pemerintah
Daerah.
c. Retribusi Perizinan Tertentu, adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah
daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas
kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan. Kriteria Retribusi Perizinan Tertentu adalah sebagai berikut :
1. Perizinan tersebut merupakan kewenangan pemerintah yang sudah
diserahkan kepada daerah. 2.
Diadakan guna melindungi kepentingan umum. 3.
Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut dan biaya untuk menanggulangi dampak negara dari pemberian izin
tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi tersebut.
2.3 Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi dan Jenis-Jenis Retribusi