BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkanbahwa Kota Medan memiliki Potensi yang sangat besar dari retribusi parkir tepi jalan umum kota
Medan. Dilihat dari kondisi lokasi parkir yang dikategorikan ramai dengan target setoran senilai Rp.10.950.000bulan atau Rp.131.400.000 tahunnya sementara potensi parkir
mencapai Rp.15.000.000bulan atau Rp.180.000.000tahunnya , maka terdapat Rp.48.600.000tahun yang tidak diterima oleh kas daerah kota Medan Pada klasifikasi titik
parkir sedang , target setoran seniali Rp.3.300.000bulan atau sama dengan Rp.39.600.000tahun , dan potensi yang dmiliki adalah senilai Rp.6.330.000bulan atau
sama dengan Rp.75.000.000tahun . maka selisih antara target dan potensi adalah senilai Rp.36.360.000. sehingga yang Rp.36.360.000tahun tidak diperoleh kas daerah. Pada titik
Parkir dengan Klasifikasi sepi dilihat dari target setoran yang ditetapkan adalah senilai Rp.210.000bulan atau senilai dengan Rp.2.520.000tahun. Sedangkan potensi yang
dimiliki senilai Rp.3.495.000bulan atau setara dengan Rp.41.940.000Tahun, maka terdapat selisih Rp.39.420.000 tahunnya,yang tidak masuk kedalam kas daerah. Maka
apabila dijumlahkan terdapat kebocoran dana
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari kesimpulan diatas untuk mengoptimalkan penerimaan retribusi parkir maka penulis menyarankan agar pihak yang terkait dapat membuat
kebijakan-kebiajakan yang dapat mengurangi kebocoran pada penerimaan retribusi parkir.badan pengelola perparkiran juga sebaiknya mengkaji ulang terhadap
penetapan-penetapan target setoran perharinya , agar disesuaikan dengan potensi daerah parkir tersebut, kemudian disarankan agar target setoran dibuat untuk per juru
parkir , bukan per titik parkir , dikarenakan adanya lokasi-lokasi parkir yang luas di satu titik parkir dan dikelola oleh 4 hingga 5 juru parkir.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendapatan Asli Daerah
2.1.1 Defenisi Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan sebagai
pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Ahmad Yani 2002 juga menyebutkan bahwa pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraaturan perundang-undangan yang berlaku.
Mardiasmo 2003, Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengeloalaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
2.1.2.Jenis- jenis Pendapatan Asli Daerah
Didalam undang-undang Nomor 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, pada bab V lima nomor 1
satu disebutkan bahwa pendapatan asli daerah bersumber dari :
Universitas Sumatera Utara
a. Pajak Daerah
Berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah dalam Kurniawan,Panca
2004, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah “iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang
dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan
daerah.Jenis-jenis pajak daerah untuk kabupatenkota menurut Kesit 2003 antara lain ialah:
•
Pajak hotel,
•
Pajak restoran,
•
Pajak hiburan,
•
Pajak reklame,
•
Pajak penerangan jalan,
•
Pajak pengambilan bahan galian golongan C,
•
Pajak parkir
Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang , yang dapat dipaksakan berdasakan
peraturan perundang-undangan yang berlaku , yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah Erly Suandy,2002
b. Retribusi Daerah