melalui survey langsung kelokasi-lokasi parkir.Data Sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan serta referensi-referensi yang sesuai dengan permasalahan penelitian.
Sumber Data yang digunakan berasal dari Dinas Pendapatan dan Dinas Perhubungan Kota Medan .Periode waktu yang digunakan adalah tahun 2013.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian potensi retribusi parkir kota medan penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kuantitatif yang melalui analisis dan beberapa penjelasan atau uraian pembahasan berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh melalui observasi langsung,
dokumen data seperti : sejarah ringkas dinas perhubungan,struktur organisasi serta data lain yang berhubungan dengan penelitian, serta menganalisis data yang di peroleh di
lapangan.Alat analisis kuantitatif yaitu data yang dihitung atau dinyatakan dengan bentuk angka, baik yang berasal dari transformasi data kuantitatif maupun sejak semula sudah
bersifat kuantitatif sebagai data yang banyak dipergunakan dalam penelitian. Data ini dip
eroleh dari laporan-laporan dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Dalam menghitung mengukur potensi retribusi parkir dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Hamrolie,2003:
1. Melakukan perhitungan terhadap kapasitas maksimal yaitu :
2. Melakukan perhitungan terhadap tingkat hunian , yaitu
tingkat hunian = Jumlah Kendaraan
kapasitas maksimum � 100
Luas Area Parkir Space Kendaraan Parkir
Universitas Sumatera Utara
3. Melakukan Perhitungan terhadap Frekuensi Hunian yaitu.
F. Hunian = observasi 1 jam
space kendaraan parkir x lama buka
4. Menghitung Jumlah Kendaraan Parkir yaitu :
5. Melakukan Perhitungan Potensi Parkir yaitu:
Penjumlahan disetiap klasifikasian titik parkir kemudian mencari selisih diantara potensi retribusi parkir dan realisasi penerimaan yang berlangsung,maka akan terlihat potensi
yang hilang. Tingkat Hunian x Kapasitas Maksimum x Frekuensi
Potensi = Jlh.kendaraan parkir X Tarif Retribusi parkir
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Deskriptif Kota Medan 4.1.1 Geografi dan Demografi Kota Medan
Karakteristik Kota Medan didukung oleh luas wilayah 265,10 km2 atau 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Secara administratif, Kota Medan berbatasan
dengan Selat Malaka di sebelah utara, dan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur, barat, serta selatan. Kota Medan sebagai pusat pemerintahan Provinsi
Sumatera Utara memiliki posisi strategis yang semakin menguat baik secara regional maupun nasional. Posisi ini menjadi modal dasar dalam pembangunan kota. Kota Medan, sebagai
salah satu pusat perekonomian regional terpenting di pulau Sumatera dan salah satu dari tiga kotametropolitan baru di Indonesia, memiliki kedudukan, fungsi dan peranan strategis
sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan dan keuangan secara regionalinternasional di kawasan barat.
Kota Medan secara administratif pemerintahan saat ini terdiri dari 21 Kecamatan dengan 151 Kelurahan. Berdasarkan batas wilayah administratif, Kota Medan relatif kecil
dibanding kota lainnya, tetapi posisi secara ekonomi regional Kota Medan sangat penting karena berada dalam wilayah hinterland dengan basis ekonomi sumberdaya alam yang relatif
besar dan beragam, serta dukungan kepelabuhanan. Dibanding kota besar lainnya, Kota Medan memiliki keterbatasan ruang sebagai akibat bentuk wilayah administratif yang
ramping ditengah. Dengan keterbatasan ruang tersebut, daya dukung lingkungan perkotaan menjadi kurang optimal terutama hambatan alamiah dalam pengembangan wilayah utara
Kota Medan, khususnya dalam penyediaan prasarana dan sarana perkotaan. Kondisi tersebut juga menyebabkan cenderung kurang seimbangnya dan kurang terpadunya penataan ruang
kota di bagian utara dan bagian selatan.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : google map Gambar: 4.1
Peta Kota Medan
4.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, Kota Medan dapat di identifikasi sebagai wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu pusat
perekonomian daerah dan regional yang penting serta utama di Pulau Sumatera.Kota Medan memiliki kedudukan, fungsi dan peranan penting serta strategis sebagai pintu
gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan barang dan keuangan domestik,
Universitas Sumatera Utara
maupun regionalinternasional dikawasan barat Indonesia dengan dukungan faktor- faktor dominan yang dimilikinya. Pembangunan dan pengembangan fisikKota Medan
diarahkan untuk kepentingan kerjasama pembangunan kawasan industri dan perdagangan baru dalam rangka memperbaiki kualitas hidup masyarakat menciptakan
daya tarik pusat kota dan mendorong pengembangan duniausaha. Keinginan untuk menjadikan Kota Medan sebagai kota jasa,perdagangan, keuangan dan industri
berskala regional dan nasional didukungoleh beberapa faktor antara lain :
1. 60,8 industri perbankan memilih lokasidi Kota Medan
2. 84,8 kredit perbankan diserap oleh kegiatan ekonomi kota
3. Usaha industri yang terus berkembang, dimana sampai saat ini telah mencapai
5.596 usaha, baik berskala usaha besar, sedang dan kecil 4.
ketersediaan kawasan-kawasan industri 5.
berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan, pertokoan, perkantoran, kota-kota baru, perhotelan, pusatpusat jajanan, dan lain-lain serta
6. struktur ekonomi kota yang terbentuk sampai saat ini yang cenderung semakin
kuat secara fundamental. Sesuai dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi Sumatera Utara,RTRW
Mebidangro dan RTRW Kota Medan, potensi pengembangan wilayah Kota Medan yang utama adalah:
1. Sebagai pusat kegiatan nasional,
2. Sebagai kawasan strategis nasional,
3. Sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara,
4. Sebagai pusat jasa, perdagangan, industri, pariwisata, pendidikan dan kesehatan,
5. Sebagai dinamisator serta lokomotif bagi pertumbuhan wilayah hinterlandnya sehingga
direncanakan menjadi salah satu Kota Metropolitan baru di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Potensi pengembangan wilayah Kota Medan juga didukung oleh kedudukan strategis Kota Medan secara regional, nasional dan internasional, seperti Medan memiliki
jarak tempuh yang relatif singkat dengan kota-kotanegaranegara lain secara regionalinternasional, yaitu :
1. Kuala Lumpur : 40 menit,
2. PulauPinangIpoh : 30 menit,
3. Singapore : 55 menit,
4. PekanBaruPadang : 45 menit,
5. Aceh : 40 menit
6. Jakarta :120 menit,
4.1.3 Demografis Kota Medan
Jumlah penduduk Kota Medan akhir tahun 2013 diperkirakan mencapai 2,75juta jiwa.
: Kota Medan tercatat sebagai kota dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi.Laju
pertumbuhan penduduk Kota Medan dari tahun 2005 menunjukkantrend menurun atau perlambatan pertambahan penduduk. Penurunan laju pertumbuhan penduduk antara lain
didorong oleh pelaksanaan pengendalian penduduk melalui program keluarga berencana, meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya norma keluarga kecil sejahtera,
dan perubahan cara pandang penduduk Kota Medan yang tidak lagi menganggap “banyak anak banyak rezeki”. Kelompok keluarga muda cenderung memilih untuk memiliki anak
yang semakin berkualitas.Disamping itu penduduk Kota Medan memiliki ciri keragaman pluralitas baik dari agama, suku etnis, budaya dan adat istiadat.Hal ini memunculkan
karakter penduduk Kota Medan yang bersifat terbuka dan dinamis. Perkembangan
Universitas Sumatera Utara
kependudukan Kota Medan pada saat ini juga ditandai oleh proses transisi demografi, yaitu proses penurunan tingkat kesuburan sampai
terciptanya jumlah penduduk yang stabil. Penurunan tingkat kelahiran antara lain disebabkan oleh perubahan pola fikir dan perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat
4.1.4 Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan ekonomi Kota Medan sangat di pengaruhi oleh perkembanganekonomi nasional dan global. Kinerja perekonomian kota relatif cukup baik. Sesuai dengan RPJM
Kota Medan tahun 2011-2015, Pemerintah Kota Medanmengupayakan pertumbuhan ekonomi yang progresif, dinamis dan berkelanjutan dengan menjaga stabilitas ekonomi
daerah, mendorong investasi daerah, dan meningkatkan efektivitas pengeluaran pemerintah. Melalui berbagai langkah tersebut, perekonomian Kota Medan tumbuh rata-rata di atas 8,28
persen pertahun. Kota Medan juga merupakan penyumbang terbesar pembentukan PDRB di Provinsi Sumatera Utara, yaitu sekitar 30,49 persen pada tahun 2008. Disamping itu Kota
Medan merupakan barometer perekonomian daerah, yang menyediakan sumber daya manusia lebih unggul dan prasarana sosial ekonomi yang lebih baik di Provinsi Sumatera Utara.
Beberapa potensi unggulan layak dikembangkan, untuk mendukung kinerja pembangunan kota dengan melihat potensi pendukung bidang usaha potensial yang ada, sehingga dapat
meningkatkan pembangunan kotadan dapat berimbas ke KabupatenKota sekitarnya seperti bidang usaha perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan. Jumlah lembaga
keuangan mikro di Kota Medan sebanyak 207 unit yang terdiri dari:
1. Usaha simpan pinjam USP sebanyak 178 unit,
2. Koperasi simpan pinjam KSP 4 unit,
Universitas Sumatera Utara
3. BMT sebanyak 25 unit.
Dari industri kecil, terdapat sepuluh produk yang dijadikan sebagai produk andalan Kota Medan jika dilihat dari aspek pasar. Komoditi unggulan ini termasuk produk
konsumsi sederhana, misalnya perabot rumah tangga dari kayu, anyaman rotan, alas kaki dan barang hasil konveksi. Adapun komoditi unggulan dari industri kecil makanan misalnya kopi
olahan, sirup markisa, bika ambon dan kerupuk ubi. Salah satu produk makanan ini, bika ambon telah menjadi buah tangan yang khas untuk dibawa bagi yang berkunjung ke Kota
Medan. Kota Medan merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia, maka seperti kota besar pada umumnya, Medan memiliki kawasan industri. Saat ini terdapat dua kawasan industri di
Medan yaitu Kawasan Industri Medan KIM 1 dan KIM 2 yang berlokasi dekat Pelabuhan Belawan.KIM memiliki luas lahan 514 Ha dan menyediakan fasilitas listrik 120 MW. Saatini
terdapat 86 perusahaan swasta nasional yang menempati lokasi tersebut berdampingan dengan 17 perusahaan asing, sehingga Kota Medan dinilai sebagai kota yang relatif aman
untuk berinvestasi di Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan industri dan kebutuhan lokasi berusaha yang lebih besar, Kota Medan telah menyediakan Kawasan Industri Baru
KIB, yang terletak di Kecamatan Medan Labuhan dengan lahan yang disediakan 650 Ha, dan masih bisa dikembangkan menjadi 1.000 Ha.Pada proses selanjutnya KIB ini kemudian
akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dengan total luas wilayah perencanaan beradadi atas lahan seluas ± 2.000 Ha dan telah ditetapkan melalui SK Walikota
Medan Nomor 640623.K2008 tanggal 22 Juli 2008 serta telah dilakukan kajian studi kelayakan dan master
plannya pada tahun 2009 dan 2010.Selain itu Pemerintah Kota Medan juga menyediakan lahan bagi kegiatan industri kecil yakni Perkampungan Industri Kecil PIK yang terletak di
Kecamatan Medan Denai.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Gambaran Umum Dinas perhubungan Kota medan 4.2.1 Sejarah Singkat Dinas perhubungan Kota Medan
Sebelum Tahun 2002 Dinas Perhubungan Kota Medan bernama Cabang Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya LLAJR yang berada dibawah induk Dinas lalu
Lintas Angkatan Jalan Raya LLAJR Tingkat I Provinsi Sumatera Utara, sesuai Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2002 tentang penyerahan sebagian wewenang
pemerintah pusat tentang lalu lintas angkutan jalan raya kepada daerah provinsi dan kabupatenkota yang sampai sekarang dikenal dengan nama Dinas Perhubungan Kota
Medan.
4.2.2 Visi Misi Dinas Perhubungan Kota Medan
Adapun Visi dan Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Visi
Visi Dinas Perhubungan Kota Medan adalah terciptanya transportasi Kota Medan yang handal,nyaman , dan manusiawi.
2. Misi
Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah a.
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik aparatur maupun masyarakat
b. Mewujudkan sistem angkutan massal terpadu
c. Menyediakan aksesbilitas transportasi bagi semua golongan
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja pelayanan transportasi
e. Mempromosikan transportasi yang tertib
Universitas Sumatera Utara
4.3 Sarana dan Prasarana serta Alokasi Pendanaan Dinas Perhubungan Kota Medan
Dalam menunjang aktivitas para pegawainya, Dinas Perhubungan Kota Medan menyediakan beberapa sarana untuk mempermudah serta memperlancar tugas dan tanggung
jawab para pegawai agar dapat terlaksana dengan baik, dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Medan menyediakan sarana berupa transportasi, seragam, dan juga alat komunikasi di
lapangan. Sarana yang paling dibutuhkan oleh para Pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan adalah Kendaraan Roda dua yaitu sepeda motor Hal ini dikarenakan para pegawai Dinas
Perhubungan lebih banyak terjun langsung kelapangan untuk memantau keadaan transportasi jalan.Selain itu dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayan dibidang perhubungan ,lam
melaksanakan tugasnya sebagai pelayan dibidang perhubungan ,Dinas Perhubungan kota Medan juga menyediakan perlengkapan jalan seperti :
1. Rambu :
• Rambu Peringatan
• Rambu Perintah
• Rambu Petunjuk
• Rambu Larangan
2. Marka Jalan
3. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas APILL
• Traffict Light
• Warning Light
• Traffict Pedestrian
4. Delineator
5. Halte
6. Jembatan Penyebrangan
Universitas Sumatera Utara
7. Zebra cross
Prasarana Yang paling banyak disediakan oleh dinas Perhubungan kota Medan adalah Rambu-Rambu lalu lintas karena merupakan unsur terpenting dalam menciptakan lalu lintas
yang aman, tertib dan lancar. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan menjelaskan mengenai
pembagian dan pembatasan antara tugas wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling efektif.
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan 1.
Kepala Dinas 2.
Sekretaris 3.
Kepala Sub Bagian Umum 4.
Kepala Sub Bagian Keuangan 5.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program 6.
Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat 7.
Kepala Seksi teknik Perbengkelan Karoseri 8.
Kepala Seksi Pengembangan teknik Pengujian kendaraan Bermotor 9.
Kepala Seksi Pengembangan teknik terminal 10.
Kepala Bidang lalu lintas dan angkutan darat 11.
Kepala Seksi manajemen dan rekayasa lalu lintas 12.
Kepala Seksi angkutan darat 13.
Kepala Seksi pengendalian dan ketertiban 14.
Kepala bidang perhubungan laut dan udara 15.
Kepala Seksi kepelabuhan dan kebandarudaraan 16.
Kepala Seksi lalu lintas dan angkutan laut 17.
Kepala Seksi penunjang Pelayaran
Universitas Sumatera Utara
18. Kepala Bidang Perparkiran
19. Kepala Seksi Parkir Khusus
20. Kepala Seksi parkir harian tepi jalan wilayah I
21. Kepala Seksi parkir harian tepi jalan Wilayah II
22. Kepala unit pelaksana teknis UPT terminal tipe A
23. Kepala Unit Pelaksana teknis UPT pengujian kendaraan bermotor
Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan Wilayah I a.
Ikhtisar Jabatan Kepala Seksi Parkir Harian tepi jalan wilayah I mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dan bertanggung Jawab kepada kepala bidang Perparkiran. Lingkup Parkir harian tepi jalan umum wilayah I dalam
melaksanakan tugas pokok dan kegiatan antara lain : 1.
Tugas dan Kegiatan a.
Penyimpanan rencana Program dan kegiatan parkir tepi jalan b.
Penyusunan bahan petunjuk lingkup parkir tepi jalan wilayah I c.
Penyiapan bahan dan data pelaksanaa pelayanan dibidang perparkiran dan pemberian izin penyelengaraan parkir ditepi jalan umum wilayah I
d. Pelaksanaan proses perizinan penyelenggaran parkir di tepi jalan umum
wilayah I e.
Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan , pengawasan, pengendlian perpakiran.
f. Penyiapan bahan , monitoring , evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang perparkiran Dinas
Perhubungan Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas
Perhubungan Kota Medan : a.
Menerima tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan secara tertulis maupun lisan.
b. Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas
Perhubungan Kota Medan. c.
Meneruskan pelaksanaan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang di berikan. d.
Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan parkir. b.
Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan Wilayah I mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan, menyusun data dan mengevaluasi tunggakan retribusi penyetoran
parkir. 2.
Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir penataan parkir. 3.
Penyiapan bahan data pelaksanaan pelayanan parkir tepi jalan umum, pemberian izin penyelenggaraan parkir di tepi jalan umum Wilayah I.
c. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan yang meliputi Administrasi
Umum, Kepegawaian, meneruskan dan memaraf surat-surat menyampaikan oleh unit kerja dilingkungan dinas perhubungan Kota Medan untuk diteruskan kepada atasan :
• Menandatangani DP3
• Menyelenggarakan surat masuk dan keluar
• Menaikkan target-target retribusi parkir tepi jalan umum
• Mendeteksi target retribusi parkir
• Menata parkir dan sistem parkir
Universitas Sumatera Utara
Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan Wilayah II a. Ikhtisar Jabatan
Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan Wilayah II Bidang Perparkiran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Perparkiran. Lingkup Parkir Harian Tepi Jalan Wilayah II dalam melaksanakan tugas pokok dan kegiatan antara lain:
1. Tugas dan Kegiatan:
a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir tepi jalan
b. Penyusunan bahan petunjuk lingkup parkir tepi jalan Wilayah II.
c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pelayanan di Bidang Perparkiran dan
pemberian izin penyelenggaraan parkir di tepi jalan umum Wilayah II. d.
Pelaksanaan proses perizinan penyelenggaraan parkir di tepi jalan umum Wilayah II.
e. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian
perparkiran. f.
Penyiapan bahan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas g.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Medan.
2. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas
Perhubungan Kota Medan: a.
Menerima tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan secara tertulis maupun lisan.
b. Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas
Perhubungan Kota Medan. c.
Meneruskan pelaksanaan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang di berikan.
Universitas Sumatera Utara
d. Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan parkir.
b. Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan Wilayah II mempunyai tugas dan kegiatan
sebagai berikut: 1.
Mengumpulkan, menyusun data dan mengevaluasi tunggakan retribusi penyetoran parkir.
2.
Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir penataan parkir.
3.
Penyiapan bahan data pelaksanaan pelayanan parkir tepi jalan umum, pemberian izin penyelenggaraan parkir di tepi jalan umum Wilayah II.
c.
Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan yang meliputi Administrasi Umum, Kepegawaian, meneruskan dan memaraf surat-surat menyampaikan oleh unit kerja di
lingkungan Dinas Perhubungan Kota Medan untuk diteruskan kepada atasan : 1.
Menandatangani DP3 2.
Menyelenggarakan Surat masuk dan keluar 3.
Menaikkan target-target retribusi parkir tepi jalan umum. 4.
Mendeteksi target retribusi parkir. 5.
Menata parkir dan sistem parkir : 90 , 60
, 45 , 30
, sejajar.
Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara secara tidak langsung maupun secara langsung menjadi pusat kegiatan perekonomian yang berpengaruh terhadap
perkembangan sistem perhubungan transportasi angkutan darat di Kota Medan, terutama menyangkut kondisi perparkiran kendaraan , kegiatan perparkiran tidak terlepas dari jalur lalu
lintas perhubungan karena keberadaan lokasi parkir , terutama pada parkir tepi jalan umum. Perparkiran adalah bagian terpenting dalam mengatur arus lalu lintas dikawasan perkotaan,
Universitas Sumatera Utara
agar tercipta kenyamanan berlalu lintas.selain itu perparkiran juga memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah PAD berupa retribusi parkir.
Penyelengaraan retribusi parkir Dikota Medan menjadi salah satu tanggungjawab Dinas Perhubungan Kota Medan, khususnya bidang perparkiran yang kemudian secara
spesifik dilaksanakan oleh seksi perparkiran. Titik Parkir tepi jalan umum di Kota Medan tersebar di dua wilayah yaitu wilayah I dan
wilayah II, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kota Medan terdapat 601 titik parkir tepi jalan umum. Pengelolaan retribusi parkir di wilayah kota Medan
dikelompokkan menjadi dua , yaitu parkir ditepi jalan umum On Street Parking merupakan kegiatan parkir yang dilakukan dengan memanfaatkan tepi jalan umum sebagai lokasi
kegiatan perparkiran seperti 601 titik parkir diatas. Serta di tempat khusus parkir Off Street parking adalah kegiatan parkir khusus dengan memenfaatkan lokasi lahan terbuka ataupun
gedung khusus dibangun sebag penunjang atau usaha utama perparkiran yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah. Ada beberapa parkir khusus yang terdapat diwilayah
Kota Medan seperti parkir khusus di Medan Mall dan Medan Plaza. Pengelolaan retribusi parkir tepi jalan umum memiliki alur penarikan retribusi parkir
disetiap titik parkir yang tersebar luas diseluruh wilayah kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Dinas Perhubungan
Bagian perparkiran
Koodinator lapangan
Juru Pakir
Sumber:Dinas Perhubungan kota Medan Gambar. 4.2
Mekanisme penyetoran retribusi parkir tepi jalan umum Kota Medan
Sistem Penyetoran retribusi parkir yang diterima dari masyarakat dimulai dari juru parkir yang kemudian disetorkan kepada koordinator lapangan.Penarikan setoran yang
dilakukan koordinator lapangan kepada juru parkir dilakukan setiap hari yaitu mulai pukul 12.30-14.30 WIB. Kemudian koordiantor lapangan menyetorkan kepada bagian dinas
perparkiran, kemudian dinas perparkiran menyetorkan kepada dinas perhubungan. Koordinator lapangan adalah pegawai honorer maupun pegawai negri sipil yang telah
ditentukan oleh dinas perparkiran. Berikut adalah beberapa nama-nama koordinator lapangan dikota medan.
Tabel 4.1 Daftar Nama-Nama Koordinator Lapangan
Universitas Sumatera Utara
No. Nama
No. Nama
1 Abdul Salam Karim
16 Charles Sihombing 2
Agus Salim 17 Farida Hanum
3 Bilmaris Hutagalung
18 Juliwati 4
Cici Handayani 19 Juster Sihombing
5 Febriana
20 Pantas Pardede 6
Flora Munthe 21 Marlina Ginting
7 Idris
22 Rika Lestari 8
Joseph L.Tobing 23 Rita Zahara
9 Juari Pangaribuan
24 Saryono 10 Khairul Amri
25 Syafaruddin Lubis 11 Makmur Siregar
26 Sopar Aruan 12 Longser Simanjuntak
27 Thomson Siburian 13 Mukhtar Lubis
28 Zainal Abidin Husein 14 Paham Sebayang
29 Eriswanto 15 Raxbin E. Situmeang
30 Ernawati
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan 2013
Target dan retribusi parkir kota Medan dari tahun 2008-2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Data Target Dan Realisasi Retribusi Parkir Kota Medan
Tahun Target
Realisasi 2008
12.356.881.900 11.873.432.985
2009 13.885.623.900
12.727.949.500 2010
15.946.556.000 12.485.378.900
Universitas Sumatera Utara
2011 32.743.883.800
11.235.397.800 2012
34.659.155.000 12.152.120.300
2013 16.557.000.000
12.881.696.500 Sumber : Dinas Perhubungan kota Medan 2013
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan target retribusi parkir kota medan, seperti pada tahun 2010 ke 2011 terjadi peningkatan target 100
yaitu Rp.15.946.556.000 naik menjadi Rp.32.743.556.000. hal ini dikarenakan adanya pembangunan pusat-pusat perbelanjaan, pertokoan , serta peningkatan permintaan kendaraan
bermotor seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Jumlah Kendaraan bermotor dari tahun 2008-2012
Tahun Jumlah Kendaraan
2008 61.685.063
2009 67.336.644
2010 79.907.127
2011 85.601.351
2012 94.373.324
Sumber : Badan Pusat Statistik Nasional
4.4 Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum