ANALISIS TREND PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM KOTA SURAKARTA

ANALISIS TREND PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM KOTA SURAKARTA SKRIPSI

Oleh: PRATIWI DAYANTI K7405092

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

ANALISIS TREND PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM KOTA SURAKARTA

Oleh: PRATIWI DAYANTI K7405092

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Program Studi

Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Soemarono, M.Pd Anik Hindrayani, S.E, M.Si. NIP. 1947 04 20 1975 01.1.001

NIP. 1975 11 03 2000 12.2.002

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang : Tanda Tangan

Ketua : Sudarno, S.Pd, M.Pd NIP. 1968 11 25 1994 03.1.002

Sekertaris : Dra. Sri Wahyuni, M.M NIP. 1954 08 17 1982 03.2.001

Anggota I : Drs. Soemarsono, M.Pd. NIP. 1947 04 20 1975 01.1.001

Anggota II : Anik Hindrayani, SE, M.Si. NIP. 1975 11 03 2000 12.2.002

Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 1987021 001

ABSTRAK

Pratiwi Dayanti. Analisis Trend Panerimaan Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2010.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui trend penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta untuk beberapa tahun mendatang, (2) Mengetahui hubungan jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta, (3) Mengetahui hubungan Product Domestic Regional Bruto (PDRB) dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta, dan (4) Mengetahui hubungan jumlah penduduk dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data sekunder. Sumber data yang digunakan adalah dokumen. Sampel yang digunakan adalah sama dengan populasi, yaitu penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta tahun 2002-2007, sehingga merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis trend dan regresi. Sedangkan prosedur penelitian dimulai dari tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap penyusunan laporan penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Trend penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta untuk beberapa tahun mendatang akan mengalami kenaikan, (2) Jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta memiliki hubungan yang positif, (3) Product Domestic Regional Bruto (PDRB) berhubungan positif dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta, dan (4) jumlah penduduk berhubungan positif dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta.

ABSTRACT

Pratiwi Dayanti. Trend Analysis of Revenue from Public Road Parking Retribution in Surakarta. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sciences. Surakarta Sebelas Maret University, April 2010.

The purposed of this study were: (1) To determine the trends of revenue from public road parking retribution in Surakarta for the next few years. (2) To determine the relationship between public road park users and revenue from public road parking retribution in Surakarta. (3) To find out the relationship

between Product Domestic Regional Bruto (PDRB) and revenues from public road parking retribution in Surakarta. and (4) To find out the relationship between the number of population and revenue from public road parking retribution in Surakarta.

This research employed quantitative descriptive method with secondary data. The source of data was document. The sample was equal to the population, Revenue from Public Road Parking Retribution in Surakarta between 2002-2007, so it was a population study. Data collection technique was the documentation. Data analysis techniques were trend analysis and regression. The research procedure stages were preparation, data collection, data analysis, and preparation of research report.

Based on the results of the study, it can be concluded that : (1) The trends of revenue form public road parking retribution in Surakarta for the next few years is to increased. (2) The number of public road parking users and revenue from public road parking retribution in Surakarta had a positive relationship. (3) Product Domestic Regional Bruto (PDRB) positively related to revenue from public road parking retribution in Surakarta. and (4) The number of population positively related to revenue from public road parking retribution in Surakarta.

MOTTO :

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

dan kepada Tuhan-mu kamu berharap (QS. Al Insyirah: 6-8).

Kau adalah air dan kau mengenal kebijaksanaan air. Jadi biarkan dirimu mengangalir,

maka keajaiban akan tumbuh… (Masaru Emoto)

Kerjakan segala sesuatu penuh dengan keyakinan dan sungguh-sungguh, maka akan

indah tepat pada waktunya ( Penulis)

PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk :

™ Ibuku dan (Alm) Ayah terimakasih atas segala cinta dan kasih sayangnya, ™ Mas Mamat teladanku sepeninggal Ayah dan dek Opi terima kasih atas

keceriaannya, ™ Seluruh keluarga besarku, yang telah mendukung dan menyemangatiku, ™ Arif, yang tak lelah memberiku semangat dan perhatian,

™ Teman-temanku seperjuangan angkatan 2005, ™ Dan Almamater.

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu baik materiil maupun non meteriil, hingga semua hambatan dan kesulitan yang muncul dapat teratasi. Untuk itu, dengan setulus hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan skripsi ini.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Sudarno, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan P. IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin untuk menyusun skripsi ini.

4. Drs. Somarsono, M.Pd, selaku Pembimbing I, yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan serta petunjuk yang berharga kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Aniek Hindrayani, SE, M.Si, selaku Pembimbing II, yang telah banyak bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasihat serta saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Para dosen BKK Tata Niaga Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama di bangku kuliah.

7. Soetrisno, SE, selaku Kepala UPTD Perparkiran Kota Surakarta, Mamiek Sumarmi, selaku Sub Bagian Tata Usaha, Henry SN, Amd, LLAJ, SE, dan

Mudo Prayitno, S. SiT beserta seluruh staf yang telah banyak memberikan bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Drs. Triayana, M.M selaku Pembina Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta, Budi Rochani serta seluruh staf yang telah banyak memberikan bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan terhadap penyelesaian skripsi ini, penulis ucapkan banyak terima kasih.

Semoga Allah SWT memberikan imbalan atas segala amal kebaikan semua pihak yang tersebut di atas.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada khusunya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Surakarta, April 2010

Penulis

1. Pengujian Hasil Analisis Data ...................................... 37

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis .................................... 38

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis .................................. 44

C. Pembahasan Hasil Analisis Data …………………………. 44 BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................. 46

B. Implikasi ............................................................................. 46

C. Saran ................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

1 : Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta .............. 3

2 : Rincian Kegiatan Penelitian ......................................................................... 25

3 : Data Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ...................................................................... 35

4 : Data Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar (Kecuali Militer) Tahun 2002 – 2007 ...................................................................................... 36

5 : Data Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ..................................................................................... 36

6 : Data Jumlah Penduduk Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ....................... 37

7 : Data Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Dengan Jumlah Pengguna Parkir Tahun 2002 – 2007 ............... 40

8 : Data Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Dengan Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Tahun 2002 – 2007 ... 41

9 : Data Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Dengan Jumlah Penduduk Tahun 2002 – 2007 ........................................... 43

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 : Skema Kerangka Pemikiran ...................................................................... 24

2 : Grafik Trend Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ........................................................... 38

3 : Grafik Hubungan Jumlah Pengguna Parkir dengan Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ................................................................................... 39

4 : Grafik Hubungan Product Domestik Regional Bruto (PDRB) Dengan Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ......................................................... 41

5 : Grafik Hubungan Jumlah Penduduk dengan Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ........................ 42

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 : Interval Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 .......................................................... 50

2 : Perhitungan Trend Dengan Metode Least Square (Dengan Tahun Genap) ............................................................................ 51

3 : Data Jumlah Penduduk Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ................... 52

4 : Data Product Domestic Regional Bruto Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 .................................................................................

5 : Data Jumlah Kendaraan Bermotor Kota Surakarta Tahun 2002-2007 ..

6 : Data Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007 ................................................................................

7 : Permohonan Menyusun Skripsi .............................................................

8 : Izin Menyusun Skripsi ...........................................................................

9 : Izin Penelitian ........................................................................................

10 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta ..................................

11 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dinas Perhubungan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran Kota Surakarta ....................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Otonomi daerah merupakan pemindahan sebagian wewenang dari pemerintahan pusat kepada pemerintahan daerah, dari sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Pengertian Otonomi Daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Maksud dari adanya daerah otonom adalah daerah tersebut dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya sendiri yang tidak lagi bergantung dengan pemerintah pusat. Daerah otonom tersebut harus mempunyai kemampuan sendiri dalam mengatur segala urusan rumah tangganya sendiri melalui sumber-sumber pendapatan yang dimiliki yang terdiri dari semua kekayaan yang dimiliki dan dikuasai oleh daerah tersebut dengan berbagai batasan kewenangan yang ada yang dapat digunakan untuk membiayai segala kebutuhan urusan rumah tangganya. Pelaksanaan otonomi daerah sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu mulai dari kemampuan pemerintah daerah, kemampuan dalam pengelolaan kuangan daerah, dalam berorganisasi hingga pada ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Otonomi daerah agar dapat dilaksanakan dengan baik, nyata, dan bertanggung jawab, maka perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang berguna untuk menggali berbagai potensi daerah yang dapat digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan daerah yang mengacu pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Sehingga dibutuhkan suatu pengelolaan keuangan daerah yang berimbang.

Keberhasilan daerah otonom dalam melaksanakan otonomi daerah dapat dilihat dari kemampuan keuangan daerah tersebut, yaitu dalam pengelolaannya. Dalam penyelenggaraan otonomi daerah dibutuhkan dana yang cukup besar, sehingga untuk dapat memenuhinya maka penerimaan keuangan daerah harus lebih bisa digali dan ditingkatkan, khususnya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Keberhasilan daerah otonom dalam melaksanakan otonomi daerah dapat dilihat dari kemampuan keuangan daerah tersebut, yaitu dalam pengelolaannya. Dalam penyelenggaraan otonomi daerah dibutuhkan dana yang cukup besar, sehingga untuk dapat memenuhinya maka penerimaan keuangan daerah harus lebih bisa digali dan ditingkatkan, khususnya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kota Surakarta adalah salah satu daerah otonom yang melaksanakan azas desentralisasi. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai segala kebutuhan urusan rumah tangga daerah cukup besar, sehingga Pemerintah Daerah Kota Surakarta berupaya penuh untuk dapat memenuhinya supaya segala kegiatan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta dapat melaksanakan pembangaunan dan pelayanan bagi masyarakat secara maksimal. Untuk dapat memenuhi segala dana yang dibutuhkan tersebut maka pendapatan daerah atau sering disebut pendapatan asli daerah harus ditingkatkan, di samping adanya pendapatan lain- lain daerah. Untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah tidak lepas dari peran di tiap-tiap kompenen pendapatan asli daerah tersebut. Tiap-tiap komponen tersebut bila dapat dilaksanakan dan dikelola dengan semaksimal mungkin, maka akan memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap penerimaan pendapatan asli daerah. Mengingat pula kebutuhan daerah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, maka sumber penerimaan daerah harus terus digali, baik yang sudah ada maupun penerimaan baru yang potensial.

Retribusi adalah salah satu sumber penerimaan yang sangat berpotensi positif dalam memberikan sumbangan pada pendapatan asli daerah, karena macamnya sangat bervariasi. Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, retribusi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan tertentu. Macam-macam retribusi pada tiap-tiap kelompok retribusi sangat beragam ditiap-tiap daerah, begitu pula yang ada di Kota Surakarta.

Retribusi parkir merupakan salah satu retribusi yang ada di Kota Surakarta yang dikelola oleh UPTD Perparkiran Kota Surakarta yang memiliki potensi positif dalam memberikan sumbangan terhadap pendapatan asli daerah Kota Surakarta, terutama parkir di tepi jalan umum. Ini terlihat dengan adanya pembangunan gedung-gedung, mall, pusat perbelanjaan, perapian tata kota, dan lainnya yang mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Pembangunan ini tentunya akan berimbas pada peningkatan ruang publik yang digunakan untuk lahan parkir.

Tabel 1 Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Kota Surakarta

Tahun Penerimaan Retribusi Parkir Di Tepi

Jalan Umum

Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Kota Surakarta Penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum meskipun terdapat penurunan, tetapi penurunannya tidak signifikan dan justru mengalami peningkatan yang begitu besar, maka diharapkan penerimaan retribusi ini dapat terus memberikan andil yang besar dalam membiayai berbagai kebutuhan daerah yang besar pula. Guna mengetahui prospek penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum, dibutuhkan peramalan. Peramalan ini pula juga dapat digunakan untuk menyususn perencanaan-perencanaan yang lebih baik supaya penerimaan retribusi ini untuk ke depannya dapat maksimal. Untuk memaksimalkan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum juga terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya.

Pengguna parkir adalah faktor yang begitu dekat dengan penerimaan retribusi parkir karena kedua hal ini sangat berkaitan. Adanya pengguna parkir, maka dapat menghasilkan retribusi parkir di tepi jalan umum. Penduduk Pengguna parkir adalah faktor yang begitu dekat dengan penerimaan retribusi parkir karena kedua hal ini sangat berkaitan. Adanya pengguna parkir, maka dapat menghasilkan retribusi parkir di tepi jalan umum. Penduduk

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai “ANALISIS TREND PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DI KOTA SURAKARTA”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri, sehingga dibutuhkan kesiapan kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan kuangan daerah, dalam berorganisasi hingga pada ketersediaan sumber daya yang dimiliki.

2. Dalam upaya meningkatkan penerimaan daerah untuk membiayai kebutuhan rumah tangganya sendiri, maka pemerintah daerah perlu menggali berbagai potensi sumber pendapatan daerah yang dimiliki, sedangkan potensi sumber pendapatan daerah yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah berbeda-beda.

3. Retribusi memiliki potensi yang cukup besar di samping sumber pendapatan daerah yang lainnya, tetapi belum semua daerah mampu mengelolanya dengan maksimal.

4. Dewasa ini bidang perparkiran memiliki prospek yang sangat baik, karena mengingat jasa parkir merupakan kebutuhan yang penting bagi masyarakat, untuk itu dibutuhkan suatu pengelolaan yang baik pula yang didasarkan pada perencanaan-perencanaan yang matang yang berlandaskan pada evaluasi dari data masa lampau.

5. Untuk memaksimalkan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu jumlah pengguna parkir, jumlah penduduk, dan PDRB, tetapi belum semua faktor tersebut dapat diperhatikan dengan maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Agar dalam pembatasan masalah lebih terarah dan tidak menimbulkan kesalahan dalam penafsiran, maka penelitian ini perlu dibatasi sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup Penelitian

a. Retribusi Menurut Rochmad Sumitro dalam bukunya Josef Riwu Kaho (2003:151) mengatakan bahwa ”Retribusi secara umum adalah pembayaran-pembayaran kepada negara yang dilakukan oleh mereka yang menggunakan jasa-jasa negara”.

b. Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi parkir di tepi jalan umum adalah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum (Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2004).

c. Jumlah Pengguna Parkir di Tepi Jalan Umum Jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum adalah jumlah secara keseluruhan orang pribadi atau badan yang telah menggunakan jasa parkir di tepi jalan umum yang telah mendapatkan segala kewajiban dan haknya yang telah di atur oleh perundang-undangan retribusi parkir di tepi jalan umum pada tahun c. Jumlah Pengguna Parkir di Tepi Jalan Umum Jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum adalah jumlah secara keseluruhan orang pribadi atau badan yang telah menggunakan jasa parkir di tepi jalan umum yang telah mendapatkan segala kewajiban dan haknya yang telah di atur oleh perundang-undangan retribusi parkir di tepi jalan umum pada tahun

d. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB adalah sejumlah nilai tambah yang timbul dari semua unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. PDRB yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB atas dasar harga konstan suatu tahun dasar. Karena menggunakan harga tetap maka perkembangan angka-angka pendapatan regional dari tahun ke tahun didasarkan pada perkembangan riil, bukan karena perkembangan yang dipengaruhi oleh kenaikan harga (Sigit Yulianto, dkk, 2003).

e. Jumlah penduduk Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus atau kontinu (http://amalia07.files.wordpress.com).

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel bebas

: a. Jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

c. Jumlah penduduk

Variabel terikat : Penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum

3. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta tahun 2002 – 2007.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah sangat penting karena perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya. Berdasarkan identifikasi Perumusan masalah sangat penting karena perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya. Berdasarkan identifikasi

1. Bagaimana trend penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum untuk beberapa tahun mendatang?

2. Bagaimana hubungan jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta?

3. Bagaimana hubungan PDRB dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta?

4. Bagaimana hubungan jumlah penduduk dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut di atas. Tujuannya, yaitu:

1. Untuk mengetahui trend penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum untuk beberapa tahun mendatang.

2. Untuk mengetahui hubungan jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

3. Untuk mengetahui hubungan PDRB dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

4. Untuk mengetahui hubungan jumlah penduduk dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentu akan berguna bagi pihak yang berkaitan. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah khasanah dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen keuangan daerah khususnya pada retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah daerah dapat dijadikan masukan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum.

a. Bagi penulis dapat membandingkan teori yang sudah didapat selama masa perkuliahan dengan kenyataan dalam pemerintah daerah.

b. Sebagai bahan acuan bagi pembaca yang akan mengadakan penelitian terutama pokok masalahnya tidak jauh berbeda.

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori membahas teori-teori tentang ilmu-ilmu yang diteliti. Teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteliti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas hasil penelitian yang relevan, kerangka berfikir, dan perumusan hipotesis.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait. Tinjauan pustaka berfungsi sebagai peninjauan kembali pustaka, seperti laporan penelitian tentang masalah yang berkaitan. Hal ini tidak selalu harus sesuai dengan bidang permasalahan yang dihadapi, tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan.

1. Retribusi Daerah

Retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah. Macam-macamnya sangat beragam sesuai potensi daerah yang dimiliki. Jadi, di tiap-tiap daerah memiliki retribusi daerah yang berbeda-beda.

a. Pengertian Retribusi Daerah

Retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah yang penting dalam membiayai pembangunan daerah. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Derah menyebutkan bahwa “Retribusi daerah, yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutuan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus diberikan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.

Menurut Rochmad Sumitro dalam bukunya Josef Riwu Kaho (2007: 170) mengatakan bahwa, “Retribusi secara umum adalah pembayaran- pembayaran kepada negara yang dilakukan oleh mereka yang menggunakan jasa-jasa negara". Dalam pengertian tersebut, yang dimaksud dengan mereka- Menurut Rochmad Sumitro dalam bukunya Josef Riwu Kaho (2007: 170) mengatakan bahwa, “Retribusi secara umum adalah pembayaran- pembayaran kepada negara yang dilakukan oleh mereka yang menggunakan jasa-jasa negara". Dalam pengertian tersebut, yang dimaksud dengan mereka-

Menurut S. Munawir dalam bukunya Josef Riwu Kaho (2007: 170) mengatakan bahwa “Retribusi daerah merupakan, … iuran kepada Pemerintah yang dapat dipaksakan dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk. Paksaan di sini bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari pemerintah, dia tidak dikenakan iuran itu”.

Menurut Panitia Nasrun dalam bukunya Josef Riwu Kaho (2007: 171) mengatakan bahwa “Retribusi daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran pemakaian atau karena memperoleh jasa pekerjaan, usaha atau milik Daerah untuk kepentingan umum karena jasa yang diberikan oleh Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung”.

Dari berbagai pengertian retribusi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa daerah yang telah digunakan oleh pemakai jasa.

b. Ciri-Ciri Retribusi

Ciri-ciri mendasar dari retribusi dapat disimpulkan dari pengertian retribusi dan retribusi daerah menurut Rochmat Sumitro dan S. Munawir dalam bukunya Josef Riwu Kaho (2007: 170), adalah:

1) Retribusi dipungut oleh Negara.

2) Dalam pungutan terdapat paksaan secara ekonomis.

3) Adanya kontra prestasi yang secara langsung dapat ditunjuk.

4) Retribusi dikenakan pada setiap orang/ badan yang menggunakan/ mengenyam jasa-jasa yang disiapkan oleh Negara.

Ciri-ciri pokok retribusi daerah yang disimpulkan dari pengertian retribusi daerah menurut Panitia Nasrun dalam bukunya Josef Riwu Kaho (2007: 171), sebagai berikut:

1) Retribusi dipungut oleh daerah.

2) Dalam pungutan retribusi terdapat prestasi yang diberikan Daerah yang langsung dapat ditunjuk.

3) Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan atau mengenyam jasa yang disediakan daerah.

Dari berbagai ciri-ciri retribusi daerah yang disimpulkan dari pengertian retribusi dari berbagai pendapat tersebut di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri retribusi daerah, adalah:

1) Retribusi dipungut oleh daerah.

2) Dalam pungutan terdapat timbal balik berupa jasa yang dapat ditunjuk secara langsung dan terdapat pula paksaan secara ekonomis.

3) Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang menggunakan jasa-jasa yang disediakan oleh daerah/ Negara.

c. Wajib Retribusi Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah menyebutkan bahwa “Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi tertentu”.

d. Jenis Retribusi Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dalam bukunya Kesit Bambang Prakosa (2003) menyebutkan bahwa retribusi dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1) Retribusi jasa umum.

2) Retribusi jasa usaha.

3) Retribusi jasa perizinan tertentu. Penjelasan jenis-jenis retribusi daerah, sebagai berikut:

1) Retribusi Jasa Umum Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah menyebutkan bahwa “Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan”.

Menurut Kesit Bambang Prakosa (2003: 134) menyebutkan bahwa “Retribusi jasa umum adalah retribusi yang dikenakan terhadap orang Menurut Kesit Bambang Prakosa (2003: 134) menyebutkan bahwa “Retribusi jasa umum adalah retribusi yang dikenakan terhadap orang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah menyebutkan bahwa “Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang dikenakan kepada siapa saja yang menggunakan berbagai jasa umum yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan umum.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah menyatakan bahwa kriteria retribusi jasa umum yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, sebagai berikut:

a) Retribusi Jasa Umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi Jasa Usaha atau Retribusi Perizinan Tertentu.

b) Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

c) Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan membayar Retribusi, disamping untuk melayani kepentingan dan kemanfaatan umum.

d) Jasa tersebut layak untuk dikenakan Retribusi.

e) Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional mengenai penyelenggaraannya.

f) Retribusi dapat dipungut secara efektif dan efisien, serta merupakan salah satu sumber pendapatan Daerah yang potensial.

g) Pemungutan Retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan tingkat dan/atau kualitas pelayanan yang lebih baik.

Dalam bukunya Kesit Bambang Prakosa (2003: 94), jenis-jenis retribusi jasa umum, sebagai berikut: Jenis-jenisnya yaitu: retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan

persampahan/ kebersihan, retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akte catatan sipil, retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, retribusi pasar, retribusi air bersih, retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran, retribusi penggantian biaya cetak peta, dan retribusi pengujian kapal perikanan.

Objek retribusi jasa umum dalam bukunya Kesit Bambang Prakosa (2003: 135-136) menyebutkan bahwa “Objeknya adalah jasa umum, antara lain pelayanan kesehatan dan pelayanan persampahan dengan pengecualian urusan umum pemerintahan.” Penjelasan objek retribusi jasa umum, adalah:

a) Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas, balai pengobatan, dan rumah sakit umum daerah, tidak termasuk pelayanan pendaftaran.

b) Pelayanan kebersihan dan persampahan meliputi pengambilan, pengangkutan, dan pembuangan serta penyediaan lokasi pembuangan/ pemusnahan sampah rumah tangga, sampah industri dan sampah perdagangan; tidak termasuk pelayanan kebersihan jalan umum, taman, ruangan/ tempat umum.

c) Penggantian biaya cetak KTP dan akte catatan sipil. Akte catatan sipil meliputi akte kelahiaran, akte perkawinana, akte perceraian, akte pengesahan dan pengakuan anak, akte ganti nama bagi warga negara asing dan akte kematian.

d) Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan penguburan atau pemakaman, pembakaran/ pengabuan mayat, dan sewa tempat pemakaman atau penguburan/ pengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

e) Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

f) Pelayanan pasar adalah fasilitas pasar tradisional/ sederhana yang berupa pelataran atau los yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan khusus disediakan untuk pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar.

g) Pelayanan air bersih adalah pelayanan penyediaan fasilitas air bersih yang dimiliki atau dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk pelayanan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

h) Pelayanan pengujian kendaraan bermotor meliputi pelayanan pemeriksaan kendaraan bermotor sesuai dengan perundang- undangan yang berlaku, yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Daerah.

i) Pelayanan pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah pelayanan pemeriksaan dan pengujian oleh Pemerintah Daerah terhadap alat- alat pemadam kebakaran yang dimiliki atau dipergunakan oleh masyarakat.

j) Pelayanan pengujian kapal perikanan adalah pelayanan pengujian terhadap kapal penangkap ikan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.

Subjek retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang telah menggunakan jasa umum tersebut. Tarifnya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jenis-jenis retribusi yang berhubungan dengan kepentingan nasional.

2) Retribusi Jasa Usaha Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah menyebutkan bahwa “Jasa Usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan olek sektor swasta.”

Menurut Kesit Bambang Prakosa (2003: 136) menyebutkan bahwa “Retribusi jasa usaha merupakan pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pelayanan tersebut belum cukup disediakan oleh swasta.”

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan retribusi jasa usaha adalah pelayanan jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan prinsip komersial karena swasta belum cukup menyediakan fasilitas tersebut.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah menyebutkan bahwa kriteria retribusi jasa usaha yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, sebagai berikut:

a) Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi Jasa Umum atau Retribusi Perizinan Tertentu.

b) Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadai atau terdapatnya harta yang di miliki/dikuasai Daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh Pemerintah Daerah.

Dalam bukunya Kesit Bambang Prakosa (2003: 137), jenis-jenis retribusi jasa usaha, sebagai berikut: Jenis-jenisnya yaitu retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi

pasar grosir dan atau pertokoan, retribusi terminal, retribusi tempat khusus parkir, retribusi tempat penitipan anak, retribusi tempat penginapan, retribusi penyedotan kakus, retribusi rumah potong pasar grosir dan atau pertokoan, retribusi terminal, retribusi tempat khusus parkir, retribusi tempat penitipan anak, retribusi tempat penginapan, retribusi penyedotan kakus, retribusi rumah potong

Objek retribusi jasa usaha dalam bukunya Kesit Bambang Prakosa (2003: 137-138) menyebutkan bahwa “Objeknya adalah jasa usaha antara lain penyewaan aset yang dimiliki/ dikuasai oleh Pemerintah Daerah, penyediaan tempat penginapan, usaha bengkel kendaraan, tempat pencucian mobil dan penjualan bibit.” Penjelasan objek retribusi jasa usaha, sebagai berikut:

a) Pemakaian kekayaan daerah meliputi pemakaian tanah dan bangunan, pemakaian ruangan untuk pesta, pemakaian untuk kendaraan atau alat-alat berat milik Pemerintah Daerah.

b) Pasar grosir dan atau pertokoan adalah pasar grosir berbagai jenis barang termasuk tempat pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan fasilitas pasar/ pertokoan yang dikontrakkan, disediakan atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Pasar atau pihak swasta.

c) Pelayanan terminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bus umum, tempat kegiatan usaha dan fasilitas lainnya dilingkungan terminal, yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

d) Pelayanan tempat khusus parkir adalah pelayanan penyediaan tempat parkir yang khusus disediakan, dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

e) Pelayanan tempat penitipan anak adalah penyediaan tempat penitipan anak yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

f) Tempat penginapan/ pesanggrahan/ villa adalah pelayanan penginapan/ pesanggrahan/ villa yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

g) Penyedotan kakus adalah pelayanan penyedotan kakus atau jamban yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

h) Rumah potong hewan adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan ternak termasuk pemeriksaaan kesehatan hewan sebelum dipotong yang dimiliki atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

i) Tempat pendaratan kapal adalah pelayanan pada tempat pendaratan kapal ikan dan atau kapal bukan ikan yang dimiliki atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

j) Tempat rekreasi dan olah raga adalah pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olah raga yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah.

k) Penyeberangan di atas air adalah pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di atas air yang dimiliki atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

l) Pengolahan limbah cair adalah pelayanan pengolahan limbah cair, rumah tangga, perkantoran dan industri yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Perusahaan Daerah.

m) Penjualan produksi usaha daerah adalah penjualan hasil produksi tertentu Pemerintah Daerah misalnya bibit tanaman, bibit ternak, dan bibit ikan.

Subjek retribusi jasa usaha adalah orang pribadi atau badan yang telah menggunakan jasa usaha tersebut. Tarifnya ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sehingga dapat tercapai keuntungan yang dianggap memadai jika jasa tersebut diselenggarakan oleh pihak swasta.

3) Retribusi Perizinan Tertentu Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah menyebutkan bahwa: Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu

Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah menyebutkan bahwa kriteria retribusi perizinan tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, sebagai berikut:

a) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

b) Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol.

c) Retribusi Izin Gangguan.

d) Retribusi Izin Trayek. Penjelasan jenis-jenis retribusi izin tertentu:

a) Izin Mendirikan Bangunan adalah pemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan. Termasuk dalam pemberian izin ini adalah kegiatan a) Izin Mendirikan Bangunan adalah pemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan. Termasuk dalam pemberian izin ini adalah kegiatan

b) Izin tempat penjualan minuman beralkohol adalah pemberian izin untuk melakukan penjualan minuman beralkohol di suatu tempat tertentu.

c) Izin gangguan adalah pemberian izin tempat usaha/ kegiatan kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan, tidak termasuk tempat usaha/ kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

d) Izin trayek adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu. Pemberian izin oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan sesuai dengan kewenangan masing-masing Daerah.

Objek retribusi perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, penngaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasaranan, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

2. Penerimaan Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum

a. Pengertian Penerimaan

Penerimaan atau bisa disebut sebagai pendapatan. Secara garis besar, pengertian pendapatan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:

1) Menurut Ilmu Ekonomi, pendapatan adalah nilai maksimal yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula.

2) Menurut Ilmu Akuntansi, pendapatan adalah arus masuk penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan-kegiatan lain yang merupakan operasi inti.

b. Pengertian Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum menyebutkan bahwa “Retribusi parkir di tepi jalan umum adalah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum”. Retribusi parkir di tepi jalan umum termasuk golongan retribusi jasa umum.

c. Wajib Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum menyebutkan bahwa “Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi tersebut”. Jadi yang dimaksud dengan wajib retribusi parkir di tepi jalan umum adalah orang pribadi atau badan yang telah menyelenggarakan jasa parkir di tepi jalan umum, yang termasuk di dalamnya adalah petugas dan pengelola parkir yang diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi.

d. Subyek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum menyebutkan bahwa “Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tempat parkir di tepi jalan umum”. Jadi yang dimaksud dengan subyek retribusi parkir di tepi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum menyebutkan bahwa “Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tempat parkir di tepi jalan umum”. Jadi yang dimaksud dengan subyek retribusi parkir di tepi

e. Objek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum menyebutkan bahwa “Obyek retribusi adalah pelayanan penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum”. Yang dimaksud dengan pelayanan tersebut adalah meliputi:

1) Pengaturan.

2) Penataan/ penempatan.

3) Penertiban.

4) Kemudahan informasi. Sedangkan yang dimaksud dengan jalan umum yang digunakan untuk tempat parkir adalah jalan umum yang telah ditetapkan oleh Walikota.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi Parkir Di

Tepi Jalan Umum

Di dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Sigit Yulianto, Wahyuddin, dan Syamsuddin (2003) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi penerimaan retribusi pelayanan kesehatan, yaitu: PDRB, jumlah penduduk, dan jumlah kunjungan pasien. Dalam penelitian ini faktor yang akan digunakan sama dengan penelitian yang terdahulu tersebut di atas, tetapi yang menjadi obyek penelitian berbeda, yaitu retribusi parkir di tepi jalan umum.

a. Jumlah Pengguna Parkir Di Tepi jalan Umum

Pengguna adalah orang yang menggunakan. Jadi pengguna parkir di tepi jalan umum adalah sama dengan wajib retribusi parkir di tepi jalan umum, yaitu orang pribadi atau badan yang telah menggunakan jasa parkir di tepi jalan umum yang telah mendapatkan segala kewajiban dan haknya yang telah Pengguna adalah orang yang menggunakan. Jadi pengguna parkir di tepi jalan umum adalah sama dengan wajib retribusi parkir di tepi jalan umum, yaitu orang pribadi atau badan yang telah menggunakan jasa parkir di tepi jalan umum yang telah mendapatkan segala kewajiban dan haknya yang telah

1) Memperoleh bukti pembayaran retribusi parkir.

2) Mendapat pelayanan yang baik dari petugas parkir.

3) Mendapat perlindungan keamanan.

4) Mendapat ganti rugi atas terjadinya kehilangan dan atau kerusakan yang dialami.

Sedangkan kewajiban pengguna jasa parkir adalah:

1) Mentaati pola parkir yang sudah ditetapkan dalam rambu-rambu dan pembatas parkir.

2) Membayar retribusi parkir.

b. PDRB

Product Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah atau daerah. Pertumbuhan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya infrastruktur ekonomi. Pengertian PDRB ditinjau dari berbagai segi, sebagai berikut:

1) Segi Produksi, merupakan jumlah nilai tambah bruto produksi barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam suatu wilayah/daerah dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

2) Segi Pendapatan, merupakan nilai balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di dalam suatu wilayah/daerah dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.