2. Merupakan jasa yang bersifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh
swasta tetapi belum memadai atau terdapatnya harta yang dimiliki atau dikuasai daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh Pemerintah
Daerah.
c. Retribusi Perizinan Tertentu, adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah
daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas
kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan. Kriteria Retribusi Perizinan Tertentu adalah sebagai berikut :
1. Perizinan tersebut merupakan kewenangan pemerintah yang sudah
diserahkan kepada daerah. 2.
Diadakan guna melindungi kepentingan umum. 3.
Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut dan biaya untuk menanggulangi dampak negara dari pemberian izin
tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi tersebut.
2.3 Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi dan Jenis-Jenis Retribusi
a. Retribusi Jasa Umum, berdasarkan kebijakan daerah dengan mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek
keadilan. b. Retribusi Jasa Usaha, berdasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang
layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.
Universitas Sumatera Utara
c. Retribusi Perizinan Tertentu, berdasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelengaraan pemberian izin yang bersangkutan.
Selain 3 jenis retribusi di atas, dapat pula diterapkan jenis retribusi yang lainnya yang sesuai dengan kewenangan otonomi dan memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan, dan harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah untuk memperoleh gambaran jenis-jenis Retribusi apa saja yang diatur di dalamnya, dapat dilihat pada
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah yang menjelaskan adanya jenis-jenis retribusi sebagaimana dimaksud di atas, yaitu sebagai
berikut Retribusi untuk kabupatenkota dapat dibagi menjadi 2, yakni:
•
Retribusi untuk kabupatenkota ditetapkan sesuai kewenangan masing- daerah, terdiri dari: 10 jenis retribusi jasa umum, 4 jenis retribusi perizinan tertentu,
•
Retribusi untuk kabupatenkota ditetapkan sesuai jasapelayanan yang diberikan oleh masing-masing daerah, terdiri dari: 13 jenis retribusi jasa usaha.Kesit,2003.
Jenis pendapatan retribusi untuk kabupatenkota meliputi objek pendapatan berikut:
•
Retribusi pelayanan kesehatan,
•
Retribusi pelayanan persampahankebersihan,
•
Retribusi pergantian biaya cetak KTP,
•
Retribusi pergantian cetak akta catatan sipil,
•
Retribusi pelayanan pemakaman,
•
Retribusi pelayanan pengabuan mayat,
•
Retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum,
•
Retribusi pelayanan pasar,
•
Retribusi pengujian kendraan bermotor,
•
Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran,
Universitas Sumatera Utara
•
Retribusi penggantian biaya cetak peta,
•
Retribusi pengujian kapal perikanan,
•
Retribusi pemakaian kekayaan daerah,
•
Retribusi jasa usaha pasar grosir atau pertokoan,
•
Retribusi jasa usaha tempat pelelangan,
•
Retribusi jasa usaha terminal,
•
Retribusi jasa usaha tempat khusus parkir,
•
Retribusi jasa usaha tempat penginapanpesanggrahanvilla,
•
Retribusi jasa usaha penyedotan kakus,
•
Retribusi jasa usaha rumah potong hewan,
•
Retribusi jasa usaha pelayaran pelabuhan kapal,
•
Retribusi jasa usaha tempat rekreasi dan olah raga,
•
Retribusi jasa usaha penyebrangan diatas air,
•
Retribusi jasa usaha pengolahan limbah cair,
•
Retribusi jasa usaha penjualan produksi usaha daerah,
•
Retribusi izin mendirikan bangunan,
•
Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol,
•
Retribusi izin gangguan,
•
Retribusi izin trayek.
2.4 Retribusi Parkir