Bahan-bahan Prosedur Penelitian 1.Persiapan Penelitian

2. Jangka sorong digital untuk mengukur ketebalan pelet suatu bahan yang memiliki ketelitian ±0,02 mm. 3. Minyak silika sebagai media isolator untuk menghindari terjadinya loncatan listrik di udara. 4. Flyback TV 21 inchi 12kV sebagai sumber tengangan tinggi High Voltage DC . 5. Termometer digital untuk mengukur suhu minyak silika pada proses pemolingan saat sampel dipanaskan. 6. Multimeter digital untuk mengukur tegangan listrik pada saat proses pemolingan. 7. Hot Plate IKAMAG ® RH untuk memanaskan sampel dalam media minyak. 8. Stopwatch untuk menghitung lamanya waktu pemolingan. 3.2.3.Alat Karakterisasi 1. XRD PANalytical EMPYREAN yang memiliki voltase 40kV dan kuat arus 30mA digunakan untuk karakterisasi yang memanfaatkan prinsip sinar-x untuk mengidentifikasi pola difraksi dalam menentukan ukuran butir kristal dan struktur kristal. 2. BET QUADRASORB SI untuk karakterisasi permukaan suatu material yang meliput diameter pori D dan volume pori Vpr. 3. d 33 meter APC Part number: 90-2030 USA untuk mengukur konstanta piezoelektrik.

3.3. Bahan-bahan

1. PbO Lead II Oxide 99. Merek dagang Merck no. 939 CC631601 2. ZrO 2 Zirconium IV Oxide 99,9. Merek dagang Merck no. 1.00757.1000 3. TiO 2 Titanium IV Oxide 99. Merek dagang Merck no. 1.00808.1000 4. PVDF Polyvinylidine Floride Merek dagang Sigma-Aldrich no. 1001338608 Universitas Sumatera Utara 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1.Persiapan Penelitian Sebelum melakukan penelitian dilakukan persiapan bahan-bahan yang akan digunakan sewaktu melakukan penelitian. Bahan yang digunakan adalah PbO, ZrO 2 , dan TiO 2 . Alat yang digunakan yaitu timbangan electronic OHAUS GALAXY TM 160, mortar AGATE dan lumpang, tungku pemanas, tempat pencucian, spatula, kertas timbang, dan alat karakterisasi. 3.4.2.Tahapan Penelitian 3.4.2.1.Sintesa Bahan Sintesa PZT dimulai dengan penimbangan dan pencampuran bahan dasar PbO, ZrO 2 , dan TiO 2 stoikiometri dengan reaksi sebagai berikut: PbO + x ZrO 2 + 1-x TiO 2 → PbZr x Ti 1-x O 3 5 PbO + 0,52 ZrO 2 + 0,48 TiO 2 → PbZr 0,52 Ti 0,48 O 3 5a Pembuatan PZT dilakukan dengan beberapa tahap dimulai dengan ditimbangnya bahan dasar PbO, ZrO 2 , dan TiO 2 yang akan digunakan menggunakan timbangan electronic OHAUS GALAXY TM 160, serta kertas timbang untuk meletakkan bahan agar tidak terkontaminasi. Dari reaksi di atas untuk menghasilkan 36 g bahan PbZr 0,52 Ti 0,48 O 3 didapat massa dari masing- masing bahan. Massa yang didapat yaitu dengan kisaran PbO 24,6823 g, ZrO 2 7,0783 g, dan TiO 2 4,2370 g. Kemudian dicampurkan ketiga bahan dasar ke dalam mortar. Metode ini hanya memerlukan penggerusan sebagai langkah awal mensintesa suatu bahan Sung Hyok, 2007. Pengggerusan dilakukan selama 4 jam menggunakan mortar dan lumpang dengan tujuan agar semua bahan tercampur secara homogen dan ukuran partikel mengecil. Setelah itu campuran bahan dikompaksi atau suatu proses pemadatan pemeletan. Penghomogenisasian juga ditentukan pada proses kompaksi yang menghasilkan 18 sampel dalam bentuk pelet dengan penekanan 35.150 Nm 2 dan 49.210 Nm 2 selama 5 menit. Kalsinasi pada suhu 200 o C selama 1 jam digunakan untuk menghilang kontaminasi selama preparasi sampel khususnya bahan organik dengan menguapkan molekul-molekul air yang terkandung di dalam bahan. Bahan yang telah melalui proses kalsinasi dan disitering dipanaskan selama 4 Universitas Sumatera Utara jam pada suhu 950 o C, sehingga terjadi proses reaksi padatan melalui mekanisme difusi di antara butiran Liang et al. 2013. Proses ini yang disebut dengan metode padat Solid State Reaction. Gambar 3.1. Diagram Waktu Proses Sintering 3.4.2.2.Karakterisasi Bahan Karakterisasi bahan menggunakan XRD PANalytical EMPYREAN bertujuan untuk mengidentifikasi pola difraksi dalam menentukan ukuran butir kristal dan struktur kristal dari bahan dasar maupun bahan yang telah disintesa. Semua bahan dasar PbO, ZrO 2 , TiO 2 , dan PVDF dan hasil sintesa dikarakterisasi menggunakan XRD. Langkah pertama dengan dihidupkan dan dipanaskan selama 2 jam. Sampel yang berbentuk pelet diletakkan di atas holder, kemudian dijepit holder pada XRD. Kemudian sudut pada XRD diatur dari 10 o sampai 80 o dan ditunggu selama 10 menit agar pola difraksi dapat diidentifikasi. Pemilihan sudut berdasarkan percobaan sebelumnya bahwa di atas 80 o hanya memunculkan puncak-puncak dengan intensitas rendah dan tidak berpengaruh terhadap analisis. Semakin besar range sudut akan membutuhkan waktu yang semakin lama. Selanjutnya, hasil pola difraksi dari bahan dapat dilihat pada monitor. Sampel yang telah dikarakterisasi menggunakan XRD digerus kembali selama 1 jam untuk dikarakterisasi menggunakan BET atau biasa disebut pengujian porositas. Karakterisasi BET bertujuan untuk mengukur volume pori dan diameter pori. Sampel dari tiap-tiap komposisi diambil sebanyak beberapa Universitas Sumatera Utara gram dilakukan degassing pada temperatur 300 o C selama 3 jam. Degasser berfungsi untuk memberikan perlakuan awal pada bahan uji sebelum dianalisa. Fungsinya adalah untuk menghilangkan gas – gas yang terserap pada permukaan padatan dengan cara memanaskan dalam kondisi vakum. Tabung yang berisi bahan uji yang akan dianalisis telah didegassing dihubungkan dengan port gas pada alat analyzer GSA. Nitrogen cair pada suhu 77,035 K dituang ke dalam thermostat yang secara otomatis akan merendam sampel sel, sehingga proses analisa akan berlangsung pada suhu konstan. 3.4.2.3.Penambahan PVDF Polyvinylidine Flouride PZT yang telah digerus kembali selama 1 jam ditambahkan dengan PVDF. Pada dasarnya kualitas bahan PZT bersifat mudah pecah getas, sehingga dilakukan penambahan PVDF dalam jumlah yang sedikit untuk meningkatkan sifat mekanik dari bahan piezoelektrik yang lebih baik. Fraksi massa PVDF yang ditambahkan ke dalam PZT adalah 1,5 dan 2,5 untuk PZT dengan tekanan 35.150 Nm 2 , dan 5 untuk PZT dengan tekanan 49.210 Nm 2 . Setelah itu dicampurkan PZT dan PVDF kemudian digerus sampai homogen menggunakan mortar selama 1 jam dan dikompaksi selama 5 menit sesuai dengan tekanan awalnya. Saat kompaksi ketebalan pelet diukur menggunakan jangka sorong digital. 3.4.2.4.Proses Pemolingan Bahan hasil sintesa yang berbentuk pelet dipoling dengan menggunakan sumber tegangan tinggi yang dihubungkan dengan elektroda yang direndam dalam minyak silika dengan variasi suhu 70 o C, 80 o C, 100 o C, 110 o C, dan 125 o C . Bahan ini diberikan tegangan 4 kVmm dengan variasi waktu pemolingan selama15, 25, 40 dan 45 menit dengan tujuan menyearahkan momen dipol pada bahan. Konstanta piezoelektrik d 33 diukur menggunakan d 33 meter sebagai penentuan suatu bahan piezoelektrik yang siap pakai. Pengukuran konstanta piezoelektrik dilakukan pada 2 pelet PZT murni tekanan 35.150 Nm 2 , 2 pelet PZT murni tekanan 49.210 Nm 2 , 4 pelet sampel PZT tekanan 35.150 Nm 2 dengan penambahan 2,5 PVDF, 4 sampel pelet PZT tekanan 35.150 Nm 2 Universitas Sumatera Utara dengan penambahan 1,5 PVDF, dan 2 sampel pelet PZT tekanan 49.210 Nm 2 dengan penambahan 5 PVDF. Besarnya nilai konstanta piezoelektrik akan menunjukkan kualitas dari bahan piezoelektrik tersebut. Pulsa Generator Amplifier Penguat Trafo Step Up Power Supply Sampel Multimeter Pembagi Tegangan

04.00 kV