BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Telah dilakukan pembuatan magnet BaFe
12
O
19
yang ditambahkan bahan aditif 3 dan 7 wt. FeMn dengan variasi suhu sintering 1100, 1150, 1200
dan 1250 C 2 jam yang diuji sifat fisis densitas, porositas, struktur
mikro menggunakan OM, struktur kristal menggunakan XRD, dan sifat magnet menggunakan VSM dan Gaussmeter.
2. Proses densifikasi melalui sintering memberikan peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan sifat fisis densitas dan porositas, struktur mikro dan sifat magnet. Dalam penelitian ini kondisi optimum yang
didapat yaitu pada penambahan aditif 3 wt. FeMn dengan suhu sintering adalah 1200
o
C 2 jam. 3.
Pada pola XRD sampel yang disinter pada suhu 1200
o
C 2 jam dengan penambahan 3 dan 7 wt. FeMn menunjukkan fasa yang terbentuk adalah
fasa tunggal yaitu fasa BaFe
12
O
19
dengan struktur kristal heksagonal, parameter kisi
a = b ≠ c dengan nilai a = 5,892 Å, c = 23,183 Å. 4.
Sampel BaFe
12
O
19
dengan penambahan aditif 3 wt. FeMn dan temperatur sintering 1200
o
C 2 jam menghasilkan sifat magnet tertinggi, yaitu nilai saturasi 63,49 emug, remanensi 31,45 emug, koersivitas 3
kOe, dan BHmax 630 kGOe. Bahan magnet ini termasuk klasifikasi material hard magnet.
5.2 Saran
Untuk penelitian lebih lanjut disarankan: 1.
Perlu dilakukan analisis mikrostruktur dengan menggunakan Scanning Electron Microscope SEM.
2. Perlu dilakukan pembuatan material nanokomposit dari bahan baku yang
sama sebagai bahan magnetik untuk aplikasi motor listrik.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Magnet
Magnet adalah suatu benda yang dibuat dari material tertentu yang menghasilkan suatu medan magnet. Medan magnet suatu magnet adalah
daerah sekeliling magnet dimana magnet dapat menarik atau menolak suatu benda. Diluar daerah ini magnet tidak mempunyai pengaruh. Material dapat
bersifat magnet dari dasarnya alami atau magnet buatan magnet listrik. Pada umumnya, material dibuat menjadi magnet dengan mengalirkan arus listrik
melalui kawat yang dililiti pada material [Noveryanto, 2014]. Magnet merupakan suatu fenomena yang sangat menarik untuk dikaji,
karena pada material magnet dapat ditarik atau ditolak tanpa adanya sentuhan secara langsung. Hal tersebut sudah diketahui sejak ratusan tahun yang lalu. Akan
tetapi mekanisme dan prinsip yang mendasarinya mulai dimengerti secara ilmiah pada abad ke 18, yaitu oleh fisikawan belanda Hans Cristian Oersted membuat
suatu eksperimen yang menerangkan adanya efek-efek magnet yang dialiri arus listrik [Muklisin, 2013].
Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik Satuan Internasional SI adalah
Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber 1 weberm
2
= 1 tesla yang mempengaruhi luasan satu meter persegi [Afza, 2011].
2.2 Sifat-sifat Magnet