commit to user 41
mengamti perubahan yang terjadi dan hal-hal yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui apakah pembelajaran sudah
tercapai sesuai dengan indikator yang ditetapkan atau belum, dan akan diperoleh kesimpulan fase mana yang harus diperbaiki atau disempurnakan dan fase mana
yang telah memenuhi target kualitas pembelajaran, yaitu penggunaan Alat Peraga Dekak-dekak untuk penjumlahan bilangan 1 – 10. Apabila belum ada
peningkatan dan atau belum sesuai dengan tujuan, maka perlu dilanjutkan pada siklus berkutnya siklus II , yaitu memperbaiki kelemahan atau kekurangan
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih baik dan meningkat.
2. Rancangan Siklus II
a. Perancanaan Tindakan Siklus II. Perencanaan tindakan siklus ke II merupakan revisi rencana tindakan pada
siklus I. kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari siklus I. Bentuk rencana tindakan ke II adalah peningkatan kemampuan menghitung penjumlahan
bilangan 1 – 10 pada siswa kelas D-I. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II.
Pelaksanaan tindakan siklus II pada hakekatnya sama dengan tindakan siklus I. Perbedaannya terletak pada peningkatan tindakan perbaikan.
Inti sasaran adalah meningkatkan kemampuan menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak untuk penjumlahan bilangan 1 – 10.
Target prosentase perubahan yang diharapkan adalah lebih dari 30 menuju kearah yang lebih baik dari siklus I.
c. Pengamatan. Pengamatan pada siklus II terhadap pelaksanaan tindakan siklus II
dilakukan secara cermat terhadap proses tindakan pada siklus II. Dengan instrument pengamatan pada lampiran halaman 73.
d. Refleksi. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran dengan
Alat Peraga Dekak-dekak dan analisis kesalahan dalam rangka meningkatkan kemampuan menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak. Atau
lebih konkretnya untuk mengetahui seberapa besar prosentase perubahan
commit to user 42
terhadap peningkatan kemampuan berhitung penjumlahan bilangan 1 – 10 menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak, melalui dua siklus yang telah
ditentukan.
commit to user 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal
Sebagaimana uraian pada latar belakang bahwa kondisi awal Penelitian Tindakan Kelas ini nilai rata – rata kelas D-I SLB-B YPPALB Kota Magelang
masih rendah, melihat kenyataan tersebut kami pihak sekolah melakukan berbagai upaya untuk menyiapkan siswanya agar dapat mencapai target ketuntasan
minimal, bahwa satuan pendidikan harus menentukan kreteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, dan satuan pendidikan diharapkan meningkatkan
kreteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kreteria ketuntasan ideal.
Hasil belajar yang masih rendah dapat dilihat pada daftar nilai yang merupakan kumpulan nilai ulangan harian, rata – rata nilai belum sesuai dengan
Kreteria Ketuntasan Minimal KKM. Hasil evaluasi pada ulangan harian diperoleh nilai rata – rata 5 lima.
Tabel 2: Nilai Kondisi Awal
No Indentitas Siswa
Nilai Keterangan
1 MR
4 Belum tuntas
2 AK
5 Belum tuntas
3 JH
6 Tuntas
4 EP
5 Belum tuntas