commit to user 37
PLANNING Perencanaan
REFLECTING ACTING
Refleksi Pelaksanaan
OBSERVING Pengamatan
Gambar 1. Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2 dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.
a. Perencanaan Planning 1 Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP .
2 Menyiapkan media berupa alat peraga Dekak-dekak. 3 Merancang skenario pembelajaran dengan Alat Peraga Dekak-dekak
untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan tentang penjumlahan
pada siswa. 4 Menyusun instrument tes.
commit to user 38
b. Tahap pelaksanaan Acting Tindakan yang dilakukan penulis yang juga sebagai guru kelas D-I
Tunarungu dalam
rangka meningkatkan
perolehan pengetahuan
penjumlahan melalui Alat Peraga Dekak-Dekak sebagai berikut : 1 Memberikan motivasi yang mudah tentang benda-benda disekitar
melalui gambar, dan Alat Peraga Peraga Dekak-Dekak. 2 Memberikan penguatan kepada siswa.
3 Memberi contoh cara menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak secara bertahap.
4 Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk melakukan penjumlahan dengan Alat Peraga Dekak-dekak.
5 Mengajak siswa ke depan kelas untuk mengemukakan idea atau menjawab pertanyaan.
6 Membantu siswa melakukan penjumlahan dengan Alat Peraga Dekak-dekak.
7 Menggunakan alat peraga untuk melakukan penjumlahan. 8 Guru menuliskan penjumlahan bilangan 1 – 10 .
9 Guru melanjutkan
dengan latihan-latihan
pengenalan hasil
penjumlahan bilangan 1 – 10. 10 Siswa mengerjakan penjumlahan, kemudian menuliskan hasil
penjumlahan dengan bantuan guru. c. Tahap Pengamatan observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran aktivitas guru dan siswa , observasi diarahkan pada poin-poin dalam
pedoman yang telah disiapkan, untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan tindakan.
Data keberhasilan penjumlahan bilangan 1 – 10 diperoleh dari nilai tes ulangan harian, sedang data aktivitas penggunaan Alat Peraga Dekak-
dekak diperoleh dari observasi selama proses pemebelajaran berlangsung oleh guru. Adapun instrument pengamatan pada guru dapat dilihat pada
lampiran halaman 66.
commit to user 39
Di bawah ini penulis sampaikan instrumen observasi siswa dalam pembelajaran penggunaan Alat Peraga Dekak-dekak untuk penjumlahan bilangan
1 – 10 dan kisi-kisi tes penjumlahan bilangan 1 – 10 :
Secara umum, langkah-langkah operasionl yang akan dilakukan peneliti meliputi tahap persiapan, tahap analis, dan tahap refleksi serta tahap tindak lanjut.
1. Tahap Persiapan Permintaan izin kepada Kepada Sekolah untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran Matematika Kelas D-I SLB-B YPPALB Kota Magelang. Observasi untuk mendapatkan gambaran awal
tentang Kelas D-I SLB-B YPPALB Kota Magelang Indentifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Matematika yang telah
dilakukan. 2. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi tiga langkah yaitu : a. Apersepsi
Guru menyusun beberapa instrument penelitian yang digunakan dalam tindakan dengan menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak,
Instrument penelitian tersebut terdiri dari skenario pembelajaran, silabus, tugas, soal tes formatif, lembar observasi keaktifan siswa, dan lembar
observasi kinerja guru. b. Inti
Proses pembelajaran
mata pelajaran
Matematika dengan
menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak. c. Penutup
Diakhir pembelajaran mata pelajaran Matematika diadakan tes. Dalam pembelajaran ini menggunakan bentuk tes tertulis.
3. Tahap Pelaksanaantindakan a. Apersepsi
Guru mempimpin do’a bersama-sama, mengabsen siswa, serta mengulas kembali pelajaran yang lalu.
commit to user 40
b Inti Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Matematika dengan
menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak. c. Penutup
Diakhir pembelajaran
mata pelajaran
Matematika dengan
menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak diadakan tes. Dalam pembelajaran ini menggunakan bentuk tes tertulis.
4. Tahap pengamatan Pengamatan dilakukan dengan melihat data nilai hasil ulangan harian
sebagai kondisi awal kemudian nilai rata pada pembelajaran mata pelajaran Matematika tidak menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak. Serta proses
pembelajaran mata pelajaran Matematika dengan menggunakan Alat Peraga Dekak-dekak, terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
Matematika secara menyeluruh meliputi hasil dan proses belajar siswa, yang dibantu oleh guru kolaborasi.
5. Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan proses Kegiatan
Belajar Mengajar, dan penguasaan materi nilai tes. Berdasarkan pelaksanaan tahap observasi dan evaluasi sebelumnya, data yang diperoleh selanjutnya
menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk perbaikan penggunaan Alat Peraga Dekak-dekak dalam mata pelajaran Matematika.
6. Tahap Tindak Lanjut Melakukan perbaikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar dan
pengelolaan kelas serta dalam penggunaan Alat Peraga Dekak-dekak. Guru perlu memberikan penguatan-penguatan serta dorongan kepada siswa agar
siswa lebih bersemangat dan aktif melakukan latihan-latihan untuk mengerjakan soal.
2. Instrumen Observasi Peneliti selama melakukan tindakan :
Refleksi Reflecting
Pada tahap ini dianalisis perubahan yang terjadi : 1 pada siswa, 2 suasana kelas. Pada tahap ini guru sebagai peneliti bersama guru pelaksana yang telah
commit to user 41
mengamti perubahan yang terjadi dan hal-hal yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui apakah pembelajaran sudah
tercapai sesuai dengan indikator yang ditetapkan atau belum, dan akan diperoleh kesimpulan fase mana yang harus diperbaiki atau disempurnakan dan fase mana
yang telah memenuhi target kualitas pembelajaran, yaitu penggunaan Alat Peraga Dekak-dekak untuk penjumlahan bilangan 1 – 10. Apabila belum ada
peningkatan dan atau belum sesuai dengan tujuan, maka perlu dilanjutkan pada siklus berkutnya siklus II , yaitu memperbaiki kelemahan atau kekurangan
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih baik dan meningkat.
2. Rancangan Siklus II