Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di zona khatulistiwa dan terkenal mempunyai kekayaan alam dengan beraneka ragam jenis tumbuhan. Tumbuhan tersebut secara turun-temurun telah dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional baik untuk tindakan pencegahan maupun pengobatan terhadap berbagai jenis penyakit. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional pada umumnya hanya didasarkan atas pengalamanwarisan tanpa mengetahui kandungan kimianya secara pasti. Tumbuhan tersebut jika ditelaah lebih lanjut mempunyai kandungan kimia aktif biologis. Penelusuran senyawa-senyawa bioaktif dari tumbuhan dapat dilakukan dengan pendekatan fitofarmakologi. Salah satunya dapat bersumber dari etnobotani, yaitu penelusuran senyawa aktif tumbuhan yang didasarkan pada penggunaannya sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Salah satu tumbuhan tersebut berasal dari famili Clusiaceae dari genus Calophyllum. Genus Calophyllum terdiri dari 180-200 spesies Stevens, 1980, dimana sebagian besar tumbuh di Indonesia. Beberapa diantaranya telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Hal ini tidak terlepas dari senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Kelompok senyawa bahan alam yang telah diisolasi dari genus Calophyllum cukup beragam. Berdasarkan kerangka dasarnya, senyawa yang diisolasi dari golongan aromatis meliputi turunan santon, kumarin, kromanon, sedangkan dari golongan senyawa non aromatis yang diisolasi meliputi senyawa turunan asilploroglusinol, terpenoid dan steroid Su, et al ., 2008. Dari hasil penelitian mengenai aktivitas biologisnya, beberapa senyawa santon dilaporkan dimanfaatkan sebagai obat antimalaria Anne, et al ., 2004, antikanker Ito, et al ., 2002, antimikroba Noldin, et al. , 2006, antiHIV Zou, et al ., 2005 dan antibakteri Husni, 1995; Khan, et al., 2002. Senyawa kumarin dilaporkan bermanfaat sebagai penghambat virus HIV Patil, et al ., 1993; McKee, et al ., 1996, cancer chemopreventive Itoigawa, et al ., 2002 dan memiliki aktivitas 1 commit to user 17 sitotoksik Guilet, et al ., 2001. Senyawa turunan kromanon dilaporkan mempunyai aktivitas sitotoksik dan antitumor Ito, et al ., 1999. Senyawa turunan terpenoid bermanfaat sebagai antiinflamasi, insektisida, antibakteri dan memiliki aktivitas sitotoksik Nigam, et al ., 1988; Putra, dkk., 2008. Salah satu spesies dari genus Calophyllum tersebut adalah Calophyllum soulattri atau dikenal dengan slatri. Tumbuhan

C. soulattri

merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai tumbuhan obat yang telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Seduhan daun dan akarnya dapat digunakan sebagai obat oles terhadap nyeri encok. Minyak dari bijinya dapat dimanfaatkan sebagai minyak rambut, penumbuh rambut, minyak urut untuk obat urut dan rematik Heyne, 1987. Belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap kandungan senyawa kimia dari C. soulattri. Isolasi senyawa kimia dari ekstrak metanol bagian daun tumbuhan

C. soulattri

yang berasal dari daerah Sumatera Barat diperoleh senyawa turunan triterpenoid yaitu friedelin, dimana senyawa ini memiliki aktivitas sitotoksik Putra, dkk ., 2008. Penelitian lain yang pernah dilaporkan adalah isolasi dari ekstrak benzen bagian kulit

C. soulattri

yang berasal dari daerah Andaman, India diperoleh senyawa turunan terpenoid yaitu soulattron A yang bermanfaat sebagai antiinflamasi Nigam, et al. , 1988. Uji aktifitas biologis ekstrak metanol dari bagian kulit batang

C. soulattri

terhadap larva Crocidolomia pavonana menunjukkan bahwa fraksi aktif dari tumbuhan ini bermanfaat sebagai insektisida dan dilaporkan bahwa fraksi aktif tersebut berasal dari kelompok terpenoid Syahputra, dkk., 2006. Selain bermanfaat sebagai insektisida, memiliki aktivitas sitotoksik dan antiinflamasi, ekstrak metanol dari tumbuhan

C. soulattri

juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri Khan, et al. , 2002. Perbedaan asal sampel, kondisi geografis, iklim dan metode isolasi diduga mempengaruhi senyawa kimia yang berhasil diisolasi dari suatu tumbuhan, sehingga senyawa yang diperoleh dapat berbeda walaupun tidak menutup kemungkinan akan sama dengan senyawa yang pernah dilaporkan sebelumnya. Untuk itu, berdasarkan pendekatan ilmu kemotaksonomi akan dilakukan penelitian mengenai isolasi senyawa kimia dari kulit batang

C. soulattri

yang 2 commit to user 18 berasal dari daerah Magelang, Jawa Tengah kemudian dilanjutkan dengan elusidasi strukturnya untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung di dalam tumbuhan tersebut.

B. Perumusan Masalah