commit to user 38
B. Kerangka Pemikiran
Tumbuhan
C. soulattri
merupakan salah satu spesies dari genus
Calophyllum
yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat terhadap beberapa penyakit. Manfaat ini tidak terlepas dari kandungan senyawa kimia yang
terkandung di dalamnya. Penelitian mengenai kandungan senyawa kimia dari tumbuhan
C. soulattri
masih sangat sedikit dilakukan, namun penelitian tentang senyawa kimia dari genus
Calophyllum
sendiri sudah banyak dilakukan dan diketahui bahwa senyawa kimia yang berhasil diisolasi cukup beragam.
Berdasarkan literatur, penelitian mengenai komponen kimia dari genus
Calophyllum
telah berhasil diisolasi senyawa turunan santon Morel
et al
., 2002; Iinuma,
et al.,
1994; Ito,
et al
., 2003, kumarin McKee,
et al
., 1996; Ito,
et al
., 2003; Cao,
et al.,
1997, kromanon Ito,
et al
., 1999; Iinuma,
et al
., 1994; Subramanian,
et al
., 1971, asilploroglusinol Cao,
et al.,
2005, terpenoid Pretto,
et al
., 2004; Cao,
et al.,
1997; Yimdjo,
et al
., 2004; Ali,
et al
., 1999; Govindanchari,
et al
., 1967 dan steroid Kumar,
et al
., 1976; Goh,
et al
., 1991; Ali,
et al
., 1999. Sedangkan senyawa kimia yang pernah diisolasi dari
C. soulattri
adalah dari turunan terpenoid yaitu senyawa soulatron A dan friedelin Nigam,
et al.
, 1988; Putra, dkk
.,
2008. Berdasarkan pendekatan ilmu kemotaksonomi, tumbuhan yang memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat akan memiliki
senyawa yang hampir sama atau bahkan sama dengan yang lainnya, sehingga senyawa yang diperoleh tidak akan jauh berbeda. Perbedaan penelitian tersebut
meliputi asal sampel yang digunakan, bagian tumbuhan, metode isolasi dan purifikasi serta jenis pelarut.
C. Hipotesis
Senyawa kimia yang diisolasi dari kulit batang
C. soulattri
adalah dari turunan golongan terpenoid, steroid, asilploroglusinol, santon, kumarin dan atau
kromanon. 23
commit to user 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Sampel kulit batang tumbuhan
C. soulattri
dikumpulkan dari daerah Magelang, Jawa Tengah. Isolasi senyawa bahan alam menggunakan metode ekstraksi. Ekstraksi
dilakukan dengan cara maserasi dengan menggunakan MeOH untuk mengambil senyawa dari kulit batang tumbuhan
C. soulattri
. Pemisahan dan pemurnian senyawa dilakukan dengan menggunakan teknik kromatografi yaitu vakum cair
KVC dan
flash
yang dipandu dengan kromatografi lapis tipis KLT, lampu UV
254
dan reagen penampak noda CeSO
4 2
. Struktur senyawa yang diperoleh dikarakterisasi dengan metode spektroskopi UV, IR,
1
H NMR,
13
C NMR dan NMR dua dimensi meliputi HMQC dan HMBC.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini, isolasi dan pemurnian senyawa dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA UNS dan Laboratorium Pusat MIPA
Sub Laboratorium Kimia Pusat UNS. Determinasi sampel tumbuhan dilakukan di Laboratorium Bagian Biologi Fakultas Farmasi UGM. Analisis spektoskopi UV
dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA UNS, analisis IR di Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA UGM, analisis
1
H NMR,
13
C NMR, dan NMR dua dimensi di LIPI Serpong. Penelitian dilakukan pada bulan
September 2010 – Januari 2011.
C. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan Ekstrak kering kulit batang
C. soulattri
disaring menggunakan penyaring Buchner kemudian dipekatkan dengan
rotary evaporator vacum
IKA-WERKE HB4 basic. Isolasi dan pemurnian senyawa dari kulit batang
C. soulattri
menggunakan kolom KVC berdiameter 9 cm dan kolom kromatografi
flash
24