DesainKerangka Penelitian Objek dan Pengukuran Teknik Sampling

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 DesainKerangka Penelitian

Berdasarkan dari uraian latar belakang, perumusan masalah, dan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dirumuskan seperti gambar desain berikut: Menyatakan Hubungan Menyatakan Pengaruh Parsial Menyatakan Pengaruh Simultan Faktor-Faktor yang Tidak Diteliti Gambar 3.1 Desain Kerangka Penelitian INFERIORITAS X 2 PRESTASI BELAJAR Y FAKTOR-FAKTOR LAIN KEPERCAYAAN DIRI X 1 Universitas Sumatera Utara

3.2 Objek dan Pengukuran

Objek penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswa jurusan D3 Diploma Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Jumlah objek yang akan diteliti berjumlah 30 mahasiswa dengan pertimbangan waktu dan biaya. Target penulis, dalam satu hari dapat memperoleh data dan informasi dari satu responden. Jadi penelitian studi lapangan berlangsung selama satu bulan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen non-test dengan menggunakan angket atau kuesioner. Skala yang digunakan dalam pengukuran yaitu skala likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Variabel-variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator variabel yang telah dijabarkan pada bab 2 kajian teori. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban itu akan diberi skor 1 – 5, disesuaikan dengan kebutuhan.

3.3 Teknik Sampling

Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih tetap bisa dipercaya dalam artian masih bisa mewakili karakteristik populasi, maka cara penarikan sampelnya harus dilakukan secara seksama. Cara pemilihan sampel dikenal dengan nama teknik sampling atau teknik pengambilan sampel. Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random samplingprobability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom sampingnonprobability sampling. Yang dimaksud dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai Universitas Sumatera Utara kemungkinan 25100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya karena jauh tidak dipilih, artinya kemungkinannya 0 nol. Di setiap jenis teknik pemilihan tersebut, terdapat beberapa teknik yang lebih spesifik lagi. Pada sampel acak random sampling dikenal dengan istilah simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan area sampling. Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik, antara lain adalah convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling. Teknik sampling yang digunakan oleh penulis adalah Purposive Sampling yang mana sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Objek penelitian diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dalam melakukan metode ini, peneliti berusaha sebaik mungkin untuk memilih sampel objek penelitian. Supaya memperoleh informasi yang akurat dan tepat untuk mencapai tujuan penelitian.

3.4 Teknik Analisis yang Digunakan