Kerangka Konseptual Defenisi Operasional Desain Penelitian

23 BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konseptual

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal- hal khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan kepatuhan keluarga dalam perawatan penyakit ISPA pada anak balita. Pengetahuan keluarga tentang perawatan penyakit ISPA - Pengertian ISPA - Tanda dan Gejala ISPA - Klasifikasi ISPA - Faktor Resiko terjadinya ISPA - Diet - Komplikasi ISPA - Pengobatan ISPA Hasil 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Universitas Sumatera Utara Pengetahuan dan kepatuhan keluarga dalam perawatan penyakit ISPA pada anak Balita di ukur dengan kusioner menggunakan pertanyaan tertutup dengan jawaban ya, tidak.

3.2 Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur 1. 2. Pengetahuan Kepatuhan Segala sesuatu yang diketahui responden tentang penyakit ISPA Segala respon dan prilaku dari keluarga tentang sesuatu informasi yang diketahui Kuisioner Kusioner Ordinal Ordinal Baik 8-10 Cukup 4-7 Kurang 0-3 Baik 8-10 Cukup 4-7 Kurang 0-3 Kepatuhan keluarga tentang perawatan penyakit ISPA - Keluarga mengikuti prosedur perawatan - Keluarga bisa memberikan umpan balik setelah memperoleh informasi Hasil kepatuhan 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Universitas Sumatera Utara 25 BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan dan kepatuhan keluarga dalam perawatan penyakit ISPA pada anak balita diwilayah kerja Puskesmas Purnama Dumai tahun 2012.

4.2. Populasi dan sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Kepatuhan Keluarga dalam Perawatan Penyakit ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Dumai Tahun 2012

2 66 76

PENGARUH PEER EDUCATION TENTANG ISPA TERHADAP KEMAMPUAN IBU DALAM PERAWATAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL

0 3 80

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN ISPA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA PUCANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA I

0 2 9

FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 3 14

SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN LAMA KESAKITAN ISPA DAN DIARE DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Lama Kesakitan Ispa Dan Diare Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Sukoharjo.

0 6 13

Pengaruh Merokok Dalam Keluarga Terhadap Prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Jajaway.

0 0 30

Pengetahuan dan Kepatuhan Keluarga dalam Perawatan Penyakit ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Dumai Tahun 2012

0 0 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengetahuan dan Kepatuhan Keluarga dalam Perawatan Penyakit ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Dumai Tahun 2012

0 0 17

KELUARGA DALAM PENCEGAHAN ISPA BERAT (PNEUMONIA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENANAE KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT

0 0 189