Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Aktifitas Pelayanan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

perpajakan Indonesia merupakan istilah yang sangat populer. Istilah ini secara umum bisa diartikan sebagai orang atau badan yang dikenakan kewajiban pajak. Dalam undang-undang KUP lama, istilah Wajib Pajak didefinisikan sebagai orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Dari definisi ini kita dapat memahami bahwa Wajib Pajak ini terdiri dari dua jenis yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan. Namun demikian, kriteria siapa yang harus menjadi Wajib Pajak ini tidak dijelaskan maka, harus melihat Undang-undang Pajak Penghasilan untuk mengetahui Wajib Pajak.

3.3. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

Dalam rangka untuk lebih memberikan keadilan dibidang perpajakan yaitu antara keseimbangan hak negara dan hak warga negara pembayaran pajak, maka Undang-Undang Perpajakan yaitu Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan mengakomodir mengenai hak dan kewajiban Wajib Pajak

3.3.1. Hak-hak Wajib Pajak

Hak- hak Wajib Pajak menurut Undang undang Nomor 28 Tahun 2007 sebagai berikut : 1. Melaporkan beberapa Masa Pajak dalam 1 satu Surat Pemberitahuan Masa 2. Mengajukan surat keberatan dan banding bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu. 3. Memperpanjang jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk paling lama 2 duabulan dengan cara menyampaikan Universitas Sumatera Utara pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain kepada Direktorat Jenderal Pajak 4. Mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak 5. Mengajukan permohonan banding kepada badan peradilan pajak atau Surat Keputusan Keberatan

3.3.2. Kewajiban Wajib Pajak

Kewajiban Wajib Pajak menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah sebagai berikut : 1. Mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Paja, apabila telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif 2. Wajib menyetor pajak sesuai dengan dengan batas waktu yang telah ditentukan 3. Wajib melaprkan SPT Masa maupun Tahunan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan 4. Wajib menyimpan dokumen dan pembukuan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan 5. Wajib memberikan kesempatan dan membantu kelancaran pemeriksaan

3.4. Kesadaran Wajib Pajak

Kesadaran adalah perilaku atau sikap terhadap suatu objek yang melibatkan anggapan dan perasaan serta kecenderungan untuk bertindak sesuaiobjek tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak merupakan perilaku Wajib Pajak berupa pandangan atau perasaan yang melibatkan pengetahuan, keyakinan dan penalaran disertai Universitas Sumatera Utara kecenderungan untuk bertindak sesuai stimulus yang yang diberikan oleh sistem dan ketentuan pajak tersebut. Dari beberapa literatur dan hasil penelitian didapatkan beberapa faktor internal yang dominan membentuk perilaku kesadaran Wajib Pajak untuk patuh yaitu:

1. Persepsi Wajib Pajak

Kesadaran Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya akan semakin meningkat jika dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak. Kesadaran pembayar pajak untuk patuh membayar pajak terkait dengan persepsi yang meliputi paradigma akan fungsi pajak bagi pembiayaan pembangunan, kegunaan pajak dalam penyediaan barang publik, juga keadilan fairness dan kepastian hukum dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. K etersediaan barang publik adalah masalah kepercayaan Wajib Pajak pada pemanfaatan pajak yang dibayar. Apabila Wajib Pajak merasa bahwa pajak yang dibayar tidak dapat dikelola dengan baik oleh Pemerintah, sehingga Wajib Pajak merasa tidak memperoleh manfaat yang nyata dari pajak yang dibayarnya, maka Wajib Pajak akan cenderung tidak patuh.

2. Tingkat pengetahuan terhadap ketentuan perpajakan yang berlaku.

Tingkat pengetahuan dan pemahaman pembayar pajak terhadap ketentuan perpajakan yang berlaku berpengaruh pada perilaku kesadaran pembayar pajak. Wajib Pajak yang tidak memahami peraturan perpajakan secara jelas cenderung akan menjadi Wajib Pajak yang tidak taat, dan sebaliknya semakin paham Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan, maka semakin paham pula Wajib Pajak terhadap sanksi yang akan diterima bila melalaikan kewajiban perpajakannya. Penelitian menunjukan memberikan hasil bahwa pemahaman Wajib Pajak Universitas Sumatera Utara terhadap peraturan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kesadaran Wajib Pajak dalam melaporkan pajaknya.

3. Kondisi keuangan Wajib Pajak

Kondisi keuangan merupakan faktor ekonomi yang berpengaruh padakepatuhan pajak. Kondisi keuangan adalah kemampuan keuangan perusahaan yang tercermin dari tingkat profitabilitas profitability dan arus kas cash flow. Profitabilitas perusahaan firm profitability merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesadaran untuk mematuhi peraturan perpajakan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi cenderung melaporkan pajaknya dengan jujur dari pada perusahaan yang mempunyai profitabilitas rendah. Perusahaan dengan profitabilitas rendah pada umumnya mengalami kesulitan keuangan financial difficulty dan cenderung melakukan ketidakpatuhan pajak. Demikian juga halnya dengan kondisi arus kas dengan likuiditasnya.

3.5. Aktifitas Pelayanan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Adapun aktifitas pelayanan Wajib Pajak yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur ialah pelayanan dalam penyelesaian pendaftaran NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak

3.5.1. Pelayanan dalam penyelesaian pendaftaran NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak

NPWP merupakan suatu sarana dalam administrasi peprpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak. Setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu NPWP. NPWP juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi Universitas Sumatera Utara perpajakan. Dengan memiliki NPWP, Wajib Pajak memperoleh beberapa manfaat manfaat langsung lainnya, seperti sebagai pembayaran pajak dimuka angsurankredit pajak atas fiskal luar negeri yang dibayar sewaktu Wajib Pajak bertolak ke Luar Negeri, sebagai persyaratan ketika melakukan pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangam SIUP, dan sebagai salah satu syarat pembuatan Rekening di Bank Sitiresmi,2008.

3.5.2. Tempat Pedaftaran NPWP

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif fan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan-peraturan perundang-undagan perpajakan wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Tempat pendaftaran NPWP adalah sebagai berikut : 1. Wajib Pajak orang pribadi, adalah pada Direktorat Jenderal PajakKantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak 2. Bagi Wajib Pajak badan, adalah tempat kedudukankegiatan usaha Wajib Pajak. 3.5.3.Orang Pribadi atau Badan yang Wajib Memperoleh NPWP Pasal 2 ayat 1 UU KUP menegaskan bahwa setiap WP yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP dan kepadanya diberikan NPWP. Universitas Sumatera Utara Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20PMK.032008 menyebutkan bahwa WP yang memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sebagai berikut : 1. Wajib Pajak Orang Pribadi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas yang tidak terikat oleh suatu hubungan kerja. WP tersebut wajib mempunyai NPWP sejak mulai berusahapekerjaan bebas karena terkait ketentuan perpajakan, antara lain pembebanan biaya fiskal, hak kompensasi kerugian, kewajiban pemotongan pemungutan 2. Wajib Pajak Badan Menurut Pasal 1 angka 3 UU KUP, WP Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha, meliputi persereoan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN atau BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk usaha tetap BUT sehingga wajib mempunyai NPWP sejak badan tersebut didirikan atau berkedudukan.

3.5.4 Tata Cara Pendaftaran NPWP

Wajib pajak WP mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak KPP atau Kantor Universitas Sumatera Utara Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan KP4 setempat dengan melampirkan ketentuan sebagai berikut : 1. Untuk WP Orabng pribadi Non-Usahawan Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing. 2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing b. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa. 3. Untuk WP badan a. Fotokopi akta pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT b. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minima Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif c. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa 4. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut Pemotong a. Fotokopi KTP bendaharawan b. Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan Universitas Sumatera Utara 5. Untuk joint operation sebagai Wajib Pajak Pemotongan pemungut a. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation b. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation c. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation 6. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta harus melampirkan fotokopi surat keterangan terdaftar. 7. Apabila permohonan ditandangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus

3.5.5 Pendaftaran NPWP Melalui Elektronik e-Registration

Pendaftaran NPWP oleh Wajib Pajak dapat juga dilakukan secara elektronik yaitu melalui internet disitus Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http:www.pajak.go.id dengan mengeklik e-registration pendaftaran Wajib Pajak melalui Internet dimana Wajib Pajak cukup memasukkan data-data pribadi KTPSIMPaspor untuk memperoleh NPWP. Selanjutnya dapat mengirimkan melalui posfotokopi data pribadi tersebut ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau kedudukan Wajib Pajak. Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan NPWP melalui Intenet elektronik registration. 1. Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di Internet dengan alamat www.pajak.go.id 2. Selanjutnya anda memilih menu e-regelektronik registration 3. Pilih menu “buat account baru” dan isilah kolom sesuai yang diminta Universitas Sumatera Utara 4. Setelah itu masuk ke menu “Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi “. Isilah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk KTP anda. 5. Selanjutnya akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar SKT sementara yang berlaku selama 30 tiga puluh hari sejak pendaftaran dilakukan. Cetak SKT sementara tersebut beserta Formulir Regristrasi Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai bukti sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak. 6. Tandatangani formulir registrasi, kemudian kirimkansampaikan langsung bersama SKT sementara serta persayaratan lainnya ke Kantor Pelayanan Pajak seperti yang tertera pada SKT sementara. Setelah itu, anda akan menerima kartu NPWP dan SKT asli.

3.5.6 Wajib Pajak Pindah

Dalam hal WP pindah domisili atau pindah tempat kegiatan usaha, WP wajib melaporkan diri ke KPP lama maupun KPP baru dengan ketetentuan 1. Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan Pindah tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas adalah surat keterangan tempat tinggal baru atau tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang baru diinstansi yang berwenang Lurah atau Kepala Desa 2. Wajib Pajak Orang Pribadi Nonusaha Surat keterangan tempat tinggal baru dari Lurah atau Kepala Desa, atau surat keterangan dari pimpinan instansi perusahaanya 3. Wajib Pajak Badan Pindah tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha adalah surat keterangan tempat kedudukan atau tempat kegiatan yang baru dari Lurah dan Kepala Desa. Universitas Sumatera Utara

3.5.7 Wajib Pajak Mengajukan Perubahan Data

Perubahan data Wajib Pajak meliputi perubahan identitas Wajib Pajak, pemindahan Wajib Pajak dan Pengusaha kenak pajak, serta penghapusan NPWP dan atau Nomor pengukuhan Penguasaha Kenak Pajak NPPKP. Setiap perubahan data Wajib Pajak yang meliputi penggantian nama, perubahan alamat, perubahan NPWP, perubahan status usaha Wajib Pajak, perubahan jenis usaha, perubahan bentuk badan dan perubahan jenis pajak, Kantor Pelayanan Pajak, menerbitkan Kartu NPWP yang baru dan mengirimkan ke alamat Wajib Pajak melalui pos atau dapat mengambil langsung Burton,2008. Perubahan data wajib pajak dilakukan dengan mengisi dan menyampaiakan formulir Perubahan Data Wajib Pajak . 1. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan perubahan data, KPP menerbitkan SKT atau SPPKP dan NPWP paling lama 1 hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap. 2. Setelah menerbitkan SKT dan kartu NPWP, Kepala kantor dalam jangka waktu paling lama 1 tahun menugaskan petugas konfirmasi lapangan untuk melakukan konfirmasi dalam rangka membuktikan kebenaran pengisian formulir data yang disampaikan Wajib Pajak 3. Dalam hal ini hasil konfirmasi lapangan menunjukan bahwa data yang disampaikan Wajib Pajak terdaftar tidak benar, KPP menerbitkan surat penghapusan NPWP, surat pencabutan SKT dan atau surat Pencabutan SPPKP secara jabatan untuk disampaikan kepada Wajib Pajak.

3.5.8. Penghapusan NPWP

1. Penghapusan NPWP Perseorangan Universitas Sumatera Utara Selain mengisi formulir Perubahan Data Wajib Pajak Perseorangan Wajib Pajak harus melampirkan : a. Akte Laporan Kematian Surat Keterangan Kematian yang dilegalisasi oleh instansi yang berwenang b. Surat Nikah akte Perkawinan dari catatan sipil bagi wanita yang belum menikah dan mempunyai NPWP c. Pernyataan tentang selesainya pembagian warisan d. Surat Pernyataan dan Perusahaan bahwa yang bersangkutan kembali ke luar negeri e. Pernyataan dari yang bersangkutan bahwa ia hanya menerima penghasilan dari satu pemberi kerja. 2. Penghapusan NPWP Badan Selain mengisi formulir Perubahan Data Wajib Pajak Perseorangan Wajib Pajak harus melampirkan: a. Akte pembubaran yang dikukuhkan dengan Surat Keterangan Pembubaran dari LembagaBadan atau Instansi yang berwenang b. Neraca likuiditas atau pembubaran c. Dokumen pendukung tentang hilangnya status BUTkeberadaan di Indonesia Kantor Pelayanan Pajak akan melakukan pemeriksaan lalu memberikan keputusan atas permohonan penghapusan NPWP dalam jangka waktu 6 enam bulan untuk Wajib Pajak pribadi atau 12 dua belas bulan untuk Wajib Pajak badan, sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap. Universitas Sumatera Utara

3.5.9. Sanksi tidak mendaftarkan diri NPWP

Sanksi berkaitan dengan tidak dipenuhinya kewajiban mendaftrakan diri memperoleh NPWP adalah sanksi administrasi bungan atau denda Wirawan,2010 1. Sanksi Administrasi Dirjen Pajak diberikan wewenang untuk menagih pajak yang terutang sebelum terdaftar NPWP ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2 perbulan paling lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkan SKPKB sesuai ketentuan Pasal 13 ayat 2 UU KUP 2. Sanksi Pidana Pasal 39 ayat 1 huruf a dan b KUP menegaskan bahwa setiap orang yang akan dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau menggunakan tanpa hak NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 6 enam tahun dan denda paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. Universitas Sumatera Utara

3.6. Pengujian dan Pengkajian Sistem Pelayanan Wajib Pajak 1. Sistem Pelayanan Wajib Pajak