Ketahanan benih beberapa genotipe pepaya(Carica papaya L.) terhadap pengeringan

KETAHANAN BENIH BEBERAPA GENOTIPE PEPAYA
(Carica papaya L.) TERHADAP PENGERINGAN

Oleh
Edwind Pramoedinata
A10400053

PROGRAM STUDI
PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

RINGKASAN
EDWIND PRAMOEDINATA. Ketahanan Benih Beberapa Genotipe Pepaya
(Carica

papaya

L.)


terhadap

Pengeringan.

(Dibawah

bimbingan

MOHAMMAD RAHMAD SUHARTANTO)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan benih
beberapa genotipe pepaya (Carica papaya L.) terhadap pengeringan.
Penelitian dilakukan pada bulan April 2005 sampai dengan Mei 2006
bertempat di kebun percobaan IPB Tajur dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi
Benih Leuwikopo kampus Darmaga. Sumber benih diambil dari buah pepaya
koleksi Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) yang ditanam di Kebun
Percobaan IPB Tajur, Bogor dengan ketinggian 250 m dpl.
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah lama pengeringan
dengan beberapa tahapan waktu. Tahapan waktu mencakup 9 tahap pengeringan
yaitu 0, 0.5, 1, 1.5, 2, 2.5, 3, 3.5 dan 4 jam. Benih pepaya yang berasal dari 12

genotipe yaitu IPB 1, IPB 2, IPB 3, IPB 4, IPB 5, IPB 6, IPB 7, IPB 8, IPB 10,
G10 U2 , G12 U2 , Boyolali dan STR 6-4. Benih pepaya dipanen tidak serentak dengan
kisaran waktu 3 hari sekali karena waktu masak buah yang tidak sama. Pada akhir
lama pengeringan dilakukan uji Tetrazolium (TTZ) untuk mengetahui viabilitas
benih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap genotipe tahan terhadap
pengeringan berdasarkan nilai viabilitas benih. Benih-benih tersebut mampu
tumbuh walau dalam kadar air yang sangat rendah (