Standar Papan Gipsum Ke

berat jenis 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 grl pada 0 C yang meningkat menjadi 2,1 grl pada 40 C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi. Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Gipsum dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya Berry, 1959, yaitu: endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol volkanik, efflorescence pada tanah atau goa-goa kapur, tudung kubah garam, penudung oksida besi gossan ada endapan pirit di daerah batugamping. www. Tekmira p

2.2 Standar Papan Gipsum

Standar merupakan sesuatu yang ditetapkan untuk digunakan sebagai dasar pembanding dalam pengukuran atau penilaian terhadap kapasitas, kuantitas, isi, luas, nilai dan kualitas Guralnik, 1979. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada penelitian ini digunakan standar papan gipsum dari Bison Hubner, 1985 sebagai pembanding terhadap mutu papan gipsum yang dihasilkan, selain itu digunakan juga standar ISO International Standard Organization 8335 cement bonded particleboards - boards of Portland or equivalent cement reinforced with fibrous wood particles ISO, 1987 dan SNI 03-2105 papan partikel DSN, 1996. Dengan demikian standar tersebut dapat memberikan gambaran apakah papan gipsum yang dihasilkan telah memiliki mutu sesuai standar atau tidak. Tabel 1 dibawah ini menunjukan nilai spesifik karakteristik papan tiruan dari tiga buah standar. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Standar Papan Gipsum Sifat papan ar Stand ISO B 1 BISON 2 SNI ISON Kerapatan grcm 3 1 1 .15 .2 Maks 1 Kadar air 6 – 12 - - Maks 10 Penyerapan air - Mkas 50 - - Pengembangan tebal 3 2.5 - Pengembangan panjang - 0.03 – 0.05 0.05 - Pengembangan lebar - 0.03 – 0.05 0.05 - Modulus Elastisitas kgcm 2 29411.765 28.4-29.4 - 44.1- 49.0 Modulus patah kgcm 2 88.235 53.9 100-140 83.3- 88.2 Keteguhan rekat internalkgcm 2 - 1.98 3.9 - KCTP kg 50 39.2 68.6 - KCSP kg 19.6 29.4 - - Setelah direndam air selama 24 jam pada suhu kamar K g : ISO 8335 1987 Cement bonded parti eteran an cleboards Hubner,1985 aan CSP = Keteguhan cabut sekrup sejajar permukaan SNI 03 – 2105 1996 papan partikel 1 Gypsum fibre board – Bison Hubner, 1985 2 Gypsum board flake reinforced – Bison KCTP = Keteguhan cabut sekrup tegak lurus permuk K Universitas Sumatera Utara

2.3 Ke

sebagai pohon kehidupan the tree of fe Asnawi dan Darwis 1985. lapa Kelapa Cocos nucifera L. merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian besar manfaat tanaman kelapa sehingga ada yang menamakannya li Gambar 1 Produksi kelapa tumbuh baik di wilyah dengan iklim panas seperti di Amerika, Asia dan sebagian Tanaman kelapa merupakan jenis tanaman tropik. Tanaman ini dapat Universitas Sumatera Utara di Afrika. Asal tanaman ini tidak diketahui karena penyebaran tanaman ini tumbuh melalui buah yang menyebar di sekitar pantai dari suatu benua kebenua yang lain. Asal tanaman kelapa masih belum jelas sampai saat ini. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kelapa berasal dari bagian utara Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Pendapat lainnya mengatakan bahwa kelapa berasal dari daerah Asia Tenggara Ohler, 1984. Candolle 1958 di dalam Ohler 1984 mengemukakan alasa yang mendukung bahwa kelapa berasal dari Asia, diantaranya berdasarkan pada jumlah varietas dan nama-nama yang biasa di Asia. Thampan 1975 mengatakan sudah diterima secara luas bahwa tempat asal kelapa bukanlah dari Benua Amerika, tapi berasal dari salah satu tempat di daerah tropik tua, Malaysia dan Indonesia adalah tempat yang paling mungkin sebagai daerah asal kelapa. Oleh karena itu, kelapa mudah ditemui hampir di seluruh wilayah Nusantara, yaitu di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua. Masyarakat Indonesia telah lama mengenal tanaman ini. Kelapa tumbuh dengan sendirinya maupun sengaja ditanam oleh masyarakat di pekarangan dan kebun. Sejak abad 19, minyak kelapa telah diperdagangkan oleh VOC Vereenigde Oost Indische Compagnie atau Perserikatan Perusahaan Hindi Timus, dari Indonesia ke Negeri Belanda. Sebelum Perang Dunia II, Indonesia merupakan negara pengekspor kopra terbesar di dunia, yaitu sebesar 565.000 ton pada tahun 1938 Sudiyanto, 1985. Tinggi tanaman kelapa mencapai 20-30 m. Batangnya bergaris tengah 20 – 35 cm, lurus dan tidak bercabang. Normalnya tanaman ini tumbuh tegak lurus pada permukaan tanah, kecuali pada tanah yang lunak, kelapa seringkali tumbuh miring. Tajuk dari pohon kelapa yang sudah dewasa akan berbentuk seperti oval. Daun terdiri dari pelepah daun dan anak daun yang tumbuh simetris di kedua sisi pelepah. Daun yang masih sangat muda terletak pada bagian pucuk batang dan anak daunnya belum membuka. Daun tua yang sudah mulai mengering kadang- kadang masih tergantung pada batang sebelum jatuh ke tanah. Lidi yang kita kenal sebenarnya merupakan tulang anak daun yang berada di antara dua lembaran daun pada anak daun. Panjang daun pohon kelapa yang sudah dewasa dapat mencapai 7 Universitas Sumatera Utara m, sedangkan jumlah daun bervariasi setiap pohonnya, yaitu antara 200-250 lembar. Karangan bunga kelapa yang biasa disebut manggar tumbuh keluar dari ketiak daun setelah pohon kelapa mencapai umur tertentu. Biasanya satu tandan tumbuh pada satu ketiak daun, jadi jumlah tandan sama dengan jumlah daun. Bunga betinanya dalam bahasa Jawa disebut bluluk, dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga disebut nira. Bila manggar kelapa disadap niranya, maka dari manggar tersebut tidak akan dihasilkan buah kelapa. Bentuk buah kelapa ada yang bulat, oval dan lonjong, dengan berat dan volume yang bervariasi. Buah kelapa terdiri dari kulit luar dan sabut, tempurung, daging dan air buah kelapa. Pada bagian ujung tempurung kelapa terdapat tiga buah mata, dua diantaranya agak keras, sedangkan satu lainnya agak lunak yang dibawahnya terdapat embrio.

2.4. Budidaya Tanaman Sejarah, Toksonomi, Morfologi, Budidaya, Dan Gambar Penampang Buah Kelapa.