Budidaya Tanaman Sejarah, Toksonomi, Morfologi, Budidaya, Dan Gambar Penampang Buah Kelapa.

m, sedangkan jumlah daun bervariasi setiap pohonnya, yaitu antara 200-250 lembar. Karangan bunga kelapa yang biasa disebut manggar tumbuh keluar dari ketiak daun setelah pohon kelapa mencapai umur tertentu. Biasanya satu tandan tumbuh pada satu ketiak daun, jadi jumlah tandan sama dengan jumlah daun. Bunga betinanya dalam bahasa Jawa disebut bluluk, dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga disebut nira. Bila manggar kelapa disadap niranya, maka dari manggar tersebut tidak akan dihasilkan buah kelapa. Bentuk buah kelapa ada yang bulat, oval dan lonjong, dengan berat dan volume yang bervariasi. Buah kelapa terdiri dari kulit luar dan sabut, tempurung, daging dan air buah kelapa. Pada bagian ujung tempurung kelapa terdapat tiga buah mata, dua diantaranya agak keras, sedangkan satu lainnya agak lunak yang dibawahnya terdapat embrio.

2.4. Budidaya Tanaman Sejarah, Toksonomi, Morfologi, Budidaya, Dan Gambar Penampang Buah Kelapa.

Kelapa Cocos nucifera L. termasuk ke dalam famili Palmae, ordo Aracules, salah satu anggota terpenting dari klas Monocotyledone, Genus Cocos adalah monotypic yang hanya mempunya satu-satunya species yaitu Cocos nucifera L. Woodroof, 1979. Kelapa merupakan tanaman tropika yang dapat tumbuh dengan baik pada kondisi suhu rata-rata diantara 24-29 °C, suhu minimum tidak kurang dari 20 °C, dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun antara 1700-2000 mm dan tidak kurang dari 1200 mm. Tanaman kelapa menghendaki intensitas sinar matahari yang tinggi dengan jumlah penyinaran tidak kurang dari 2000 jam per tahun. Kelapa dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Syarat-syarat tanah yang baik untuk pertumbuhan kelapa adalah struktur baik, peresapan air dan tata udara baik, permukaan air tanah letaknya cukup dalam minimal 1 meter dari permukaan tanah dan keadaan air tanah hendaknya dalam keadaan bergerak tidak menggenang dengan pH tanah optimal 6.0 – 8.0 Setyamidjaja, 1984. Universitas Sumatera Utara Terdapat dua jenis varietas kelapa, yaitu kelapa Genjah dwarft coconut dan kelapa dalam tall coconut. Hasil persilangan kedua varietas tersebut dihasilkan kelapa Hibrida yang diharapkan memiliki sifat-sifat baik dari kedua induknya. Di Indonesia, terdapat beberapa varietas kelapa Dalam diantaranya adalah Mapanget, Tenga, Bali, Palu, Sawarna dan Takome. Varietas kelapa Genjah yang dikenal di Indonesia adalah Kelapa Genjah Kuning Nias, Bali, Raja dan Salak. Kelapa hibrida yang dikenal di Indonesia adalah Kelapa Hibrida Indonesia KHINA-1 Dalam Tengah X Genjah Kuning Nias, KHINA-2 Dalam Bali X Genjah Juning Nias, KHINA-3 Dalam Palu X Genjah Kuning Nias, KHINA-4 Dalam Mapanget X Genjah Raja dan KHINA-5 Dalam Mapanget X Genjah Bali Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2007. Ciri-ciri yang dapat diamati pada Varietas Dalam yaitu mempunyai batang yang lebih tinggi dan besar, dan dapat tumbuh mencapai 30 meter atau lebih dan batang biasanya membesar, mulai berbuah usia 6- 8 tahun setelah tanam. Tetapi dapat mencapai umur 100 tahun atau lebih. Varietas Genjah mempunyai ciri-ciri bentuk batang ramping dari pangkal sampai ke ujung, tinggi batang mencapai 5 meter atau lebih, dan berbuah lebih cepat 3-4 tahun setelah tanam Setyamidjaja, 1984. Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih sebesar kepala manusia, terdiri dari lima bagian, yaitu esokarp kulit luar, mesokarp sabut, endokarp tempurung, daging buah dan air kelapa. Buah kelapa disusun oleh 25 esokarp dan mesokarp, 12 endokarp, 28 daging buah dan 25 air kelapa Woodroof, 1979. Daging buah kelapa sendiri mengandung 52 air, 34 minyak, 3 protein, 1,5 karbohidrat dan 1 abu Setyamidjaja, 1982. Universitas Sumatera Utara Gambar.2 Penampang lintang buah kelapa Daging buah kelapa segar banyak mengandung lemak dan karbohidrat serta sejumlah protein. Selain itu kelapa juga mengandung tiamin, asam askorbat, vitamin A, tokoferol, vitamin B kompleks dan sejumlah mineral seperti Na, K, Ca, P, S dan Cl Woodroof, 1979.

2.5 Tempurung Kelapa